22

491 6 0
                                    

'FARHAAN?' Aku sangat amat terkejut. Aku pun refleks teriak karna aku melihat laki laki yang aku cintai

'ALYAAA??!' Tak kalah terkejutnya dia. Lalu kamu berdua pun langsung berpelukan, karna sangat terkejutnya kami ber 2 bisa bertemu

Setelah meeting...

'Al, aku sudah menepati janji ku, aku sudah balik ke indonesia. Aku sengaja tidak memberi kabar darimu. Karna aku memohon kepada allah, agar mempertemukan aku dengan alya. Jika kau jodohku, dan allah mempertemukan kita berdua' jatuh tetes demi tetes air mata yang di keluarkan. Aku hanya bisa menghapusnya dengan lembut

'Aku kira kamu tidak memperdulikan aku lagi, aku sudah pasrah. Aku merasa cinta ku bertepuk sebelah tangan, aku selama ini belum mempunyai pacar han. Aku tepatkan janji ku ini kepada mu' senyum ku padanya. Mata ku pun mulai memanas, karna menahan air mata yang akan jatuh akibat terharu

'So? Kita saling tidak mengingkari janji kita?' Farhan memancarkan senyum manisnya

'Ya' singkat, dan aku mulai menangis karna akhirnya kami bertemu

'Kamu udah makan?' Tanya farhan kepadaku

'belum' aku menjawabnya

'Yuk kita makan'
Aku pun naik ke mobil dia berbincang tentang waktu dia di ausie, sendirian. Masak sendiri, makanan susah cari yang halal. Di godai para wanita. Hahha lucu sekali dia ya, aku tertawa terbahak bahak karna dia cerita sangat lucu
Aku memandangi wajahnya, ternyata tidak ada perubahan darinya. Hidung gendutnya masih ada. Kulit hitam manisnya. Gigi gingsulnya. mata hitamnya pun masih tetap sama seperti dulu. Hanya perbedaan pada badanna, dada dia bidang. Gagah. Sangat tampan sangat tampan, aku terkagum kagum melihat ke tampanannya

Sampai di restaurant favourite ku dengan dia sejak dulu
Aku pun memesan makanan yang sama seperti dulu
Ia pun sama memesan makanan yang sama seperti dulu

Aku melihat dia yang terlihat gemuk gagah perkasa. Aku memandangnya sampai aku melamun memandanginya

'Hey. Kamu kenapa?' Tanya farhan kepadaku

'Hhhm. Tidaak' kemudian aku melanjutkan makan ku

'Al'

'Ya?'

'Apa kita bisa menikah? Kapan aku bisa melamar mu?'

'Hhhm' aku hanya bergumam kecil dan memancarkan muka merah ku akibat malu

'apa ayah dan mama masih menyukai ku?'
Aku terdiam. Aku tidak tahu bagaimana ayah, ayah tidak tahu cerita aslinya mengenai hubungan ku dengan farhan ayah hanya tahu aku menangisi farhan tiap hari

'Kita bicarakan saja nanti di rumah' hanya itu yang aku bisa keluarkan dalam mulutku

Setelah makan, kami pun bergegas pulang. Farhan mengantar ku sampai di rumah

Tiba si rumah

farhan menemui kedua orang tua ku. Dan dia mencium punggung tangan kedua orang tua ku, dia pun langsung memeluk adikku, falah. Karna dia sangat kangen dengan falah katanya. Falah dengan farhan itu memang sangat dekat
Aku membuatkan minuma untuknya, dan menyediakannya. Farhan masih berbincang bicang dengan ke dua orang tua ku

Larut malam

'sudah malam. Sebaiknya kamu pulang, rumah mu jauh dari sini' suruh ku kepada farhan

'Ya. Besok kita makan siang di restauran tadi ya? Aku masih rindu dengan mu'

'Ya' jawab ku singkat
'Salam buat umi dan abi ya. Salam buat ojan dan kak ais' bilang ku kepadanya

Dan farhan pun langsung memasuki mobil toyota camry-nya yang berwarna hitam. Semuanya hitam
Dia membuka kaca
'Kbye. I love you alya. See you tommorow'

'Ya. See you. I love you too' aku melamabai kan tangan kepadanya

Rasanya aku ingin berjungkir balik karna bertemu dengan kekasih sejatiku ini. Senang!!!!!

Keesokannya, aku semangat sekali bekerja. Aku mandi,solat, serta dandan dan langsung pergi kekantor. Tiba di kantor aku sangat giat kerja, aku melakukan nya dengan semangat

Sudah pukul 11.00

Hubby<3 : kamu dimana? Jadi kan kita? Aku tunggu jam 12 siang restauran biasa

Aku langsung bergegas mengambil kunci mobilku. Dan pergi ke restaurant

Tiba di restaurant.......

'Pesanlah makanan' farhan menawari ku

'Apa kamu sudah?' Tanya ku padanya

'sudah'

Lalu aku memesan kepada pelayannya, farhan menatapku betapa seriusnya dia. Aku salah tingkah
Dan tiba tiba
Dia berkata'al'

Ten of novemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang