28

1.2K 18 0
                                    

Lagi lagi si farhan membuat ulah, mencari dasi sehingga lemari ku berantakan

'FARHAN!! Kamu bisanya berantakin doang' nada ku pun mulai tinggi
Padahal ia baru pulang kerja aku langsung memarahinya

Farhan hanya mengelus dadanya daritadi
'Sayang, ada apa? jangan marah marah seperti itu.tahan diri kamu dalam emosi, kamu harus bisa melawannya'

'Kenapa?! Kamu gamau aku marahin?! Iya kan?!'

'Kapanpun kamu memarahi aku, dan apapun sebabnya aku menerimanya. Aku akan baik baik saja. Tapi aku takut dengan calon anak kita'

'Maaf ini karna hormon'

'Aku tahu. Yasudah kamu masak apa hari ini? Aku lapar'

'Aku gamasak badan ku hancur dan remuk'

Farhan hanya membalas senyuman

'Tak apa, aku bisa beli makanan nantidi luar. Kamu mau?' Tanya dia senyum tulusnya kepada ku

'tidak. Aku akan masakin kamu nasi goreng ya? Maaf jika tidak banyak menunya lagi'

'Hey, dengerin aku. Mau kamu masak tempe satu dengan kerupuk sambal, aku pun akan melahapnya karna itu buatan istri aku dan ibu dari anakku'

Aku senyum kepadanya
Dan aku memasakki ia nasi goreng, dengan penuh cinta dan kasih sayang sedang asik memasak dengan ketulusan tibatiba...

Praaang

Aku terkejut kaget

'Sayang? Ada apa siiih?' Aku mencari cari farhan

'Nngg-ga' farhan tergugup menjawabnya

'Yatuhaaan. Kamu mecahin vas bunga ku lagi?!' Aku langsung menangis kejar. Karna itu vas bunga kesayangan ku, aku langsung duduk lemas di sofa ruang tv

'Maa-af aku akan menggatikannya' lalu farhan langsung lari memanasi motornya, dan jalan ke toko bunga
Aku menangis tersedu sedu tidak berhenti. Ya ampun? Aku kenapa se lebay ini? Suami ku langsung mencari vas bunga. Dulu sebelum aku hamil, aku tidak pernah memarahinya. Kasian suamiku
Tidak lama kemudian, farhan datang membawa vas bunga yang hampir mirip dengan vas bunga kesayanganku

'Hanya ada ini sayang, aku minta maaf' farhan hanya memelaskan mukanya

'Tidak apa, maafkan aku ya? Ini karna hormon buah cinta kita' aku tersenyum lebar

Farhan langsung mengelus perutku yang sudah mulai membesar

'Kamu ni ya, bikin ayah panik. Kalau kamu lahir, awas ya ayah cubit ayah cium kamu sampai habis' lalu farhan mengelus kembali perut ku

'Kamu apa sih, bayinya nendang nendang tau' tertawa kecil aku meledek farhan

'Nanti kalo anaknya lahir, aku tendang balik' ledek farhan kembali

'Ayah gila'

'Berani kamu yasama suami' farhan mencubit pipi ku

Sedang seasik bercanda, bau gosong

'Bau apa ini?' Farhan menghirup bau gosong dan langsung terbatuk batuk

'Ya allah. Nasi goreng kuu' aku berlari untuk mematikan kompor. Nasi goreng ku pun hangus. Aku pun tertawa melihat kecerobohan ku lagi

'Sayang ada apa?' Farhan cemas menyamperi ku

'Ini. Nasi ku menjadi hitam' aku pura pura melemas

'Lho lho lho? Kok bisa hitam? Aduh kamu gimana sih, yaaudah tidak apa sayang. Kamu seperti ini tidak hanya 1x tapi berkali kali' ledek farhan sambil menuntun ku kekamar

'Kamu bobo ya? Cape dedenya lari larian tadi aku yang beresin dapur' farhan merebahkan diriku. Lalu mencium jidat dan pipiku dan mematikan lampu. Ia pun pergi kedapur,aku tidak bisa berbuat apa apa. Hanya pasrah kelakuan suami ku, tidak lama kemudian aku pun tertidur

9 bulan kemudian....

Ketika aku bangun dari tertidurku. Perut ku terasa mulas, aku pun langsung berjalan menuju ke wc. Aku kira aku ingin pup, setelah berlama duduk ternyata tidak keluar. Aku langsung membangunkan farhan

'Yang, bangun yang perut ku mulas' dengan muka pucat dan tubuh yang lemas aku menggoyang goyangkan tubuh farhan

'Apa?! Kamu mau lahiran?!' Farhan membulatkan matanya dan langsung kekamar mandi untuk mandi

Ya ampun suamiku. Aku aja biasa saja, kamu sudah begini
Ya benar juga, lebih baik aku kedokter

30 menit kemudian

Celana dalam ku basah, dan. Ternyata ini ketuban ku merembas
Aku langsung mengetuk ngetuk pintu kamar mandi farhan. Farhan kalau mandi memang lama

'Yang,Air ketuban ku merembas' dengan datar aku bicara kepada farhan

'Apa? Air mu? Baiklah sudah selesai' farhan langsung membuka pintu kamar mandi dan memanasi mobil dan kami ber2 pun langsung pergi ke rumah sakit

Tiba di rumah sakit

Perutku sangat terasa mulas, dokter yang memeriksa ku pun langsung menemui aku

'Pa, ini pembukaan 8. Kita tunggu sampai pembukaan 10. Terus iringi istri mu pak'

Farhan terlihat sekali sangat cemas, padahal aku biasa saja padahal aku yang hamil

'Yang, aku mau tanya' tanya ku kepada farhan

'Tanya saja'

'Jika kamu harus memilih? Kamu memilih anak atau aku?'

'Ya allah. Jangan gitu! 22nya selamat! Kamu harus bisa sayang. Harus bisa. Aku tidak mau kehilangan separuh jiwaku'

'Yang, perutku mulas'

Farhan langsung berlari menyamperi dokter. Dokter pun datang dengan cepat

'Baiklah, ayo kita ke ruang bersalin'

Sampai di ruang bersalin

'Pak, mau tunggu di luar atau ikut masuk?'

'Saya ikut dok'

'Baiklah'

Aku pun berusaha keras mengeluarkan buah cinta kudengan farhan

Selang beberapa menit

'Oa oa' suara tangisan bayi pun keluar, aku sangat bahagia dengarnya

Farhan langsung mengkumandangkan adzan dan iqomah
Buah cinta ku yang pertama dengan farhan wanita

Farhan langsung memberi bayi itu kepadaku. Karna anak yang baru lahir harus didekatkan dengan ibundanya

'Terima kasih sayang, selama 9 bulan kamu mempertahankan buah cinta kita. Kamu memperjuangkannya, terima kasih bunda atas anak mu yang cantik ini'

Sekarang aku dengan farhan sudah menjadi orang tua sungguhan

Aku dan farhan memberikan nama ku yang cantik ini

Shofie zakkiya el qaida

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ten of novemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang