27

647 8 0
                                    

'Sayang, jangan menangis. Aku disini' aku mendengar suara indahnya dari pintu. Aku melihat farhan
Tapi aku memperjelas lagi. Apakah ini mimpi? Atau aku sudah di cabut nyawanya dan menemui farhan, aku terus melihat dengan jelas ini seperti nyata

'Ini aku. Farhan. Aku masih hidup' farhan tersenyum lebar kepadaku
Aku langsung berlali menyamperi dia dan memeluknya erat
'Aku sayang kamu han' tangis ku tambah derasa
'Aku melebihi kamu sayang' farhan balik memelukku

Karena kurang tidur aku pun tidur dalam pelukan farhan, aku memejamkan mataku, dan masih mendengar farhan bicara

Jangan panik sayang, allah tidak akan tega memisahkan kita berdua. Ia masih menginginkan aku bersamamu, menjalin keluarga kecil. Allah ingin melihat kita bahagia dengan anak yang di karuniainya nanti.semoga cinta kita akan terus abadi. Semoga rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang sakina mawadah dan warohmah

Dia mencium dahi dan pipi ku, dan menghapus air mata yang masih sisa di pipiku, dan dia pun tertidur

1 bulan kemudian...

'Hueeeekkkkk' lagi lagi aku memuntahkan makanan ku semalem

Farhan pun terbangun menyamperi ku' sayang? Ada apa?' Dia memijat mijat leher ku, dan menggendong ku ke kasur karna aku sangat tidak berdaya untuk berdiri dan berjalan

'Mau periksa ke dokter?' Tanya farhan sangat cemas nampak sekali dari raut wajahnya yang memelas

'Wlek' lagi lagi aku ingin muntah lagi. Farhan pun menggendong ku ke dalam mobil

'Tolong matikan acnya. Aku tidak kuat bau ac ini'
Farhan pun mematikan acnya dan membuka kacanya

Tiba di rumah sakit, aku di cek

'Selamat ya, pak farhan dan bu alya , ibu sedang hamil saat ini'
Farhan langsung merangkulku
Farhan dan dokter pun berjabat tangan
Aku pun langsung pulang

'Yang'

'Apa'

' mulai besok kamu stop kerja dulu ya? Nanti aku bilang marvin'

'Gakmau'

'Kamu dengerin aku dong, kasian anak kamu. Aku mau kamu memperhatikan calon anakku ini'

'Iyademi suami ku, aku turuti kemauan mu'

'Syukurlah kamu mendengarkan perintah ku' ia kembali memberikan senyuman manisanya kepada ku

Semakin hari kehamilan ku semakin parah, setiap aku memasukan makanan kedalam perut ku selalu mual. Dan aku memuntahkannya terus menerus. Pusing, emosian, bahkan suka menangis tidak jelas.Ya ini karna hormon,
tapi aku merasa sedih jadi tidak bisa menyiapkan sarapan untuk farhan selama 3bulan akhir akhir ini. Dia selalu sabar menghadapi ku jika aku sedang memarahi dia, bahkan menangis karna dia sering meledekku. Sekarang dia jika ingin kekantor selalu merapikan baju sendiri, karna aku sangat lemas dan pucat

Aku terbangun dari tidurku, aku melihat jam di nakas pukul 23.00 tapi aku belum lihat farhan di sampingku, aku mencarinya kemana mana tidak ada
Jadidia belum pulang toh

My love<3 : aku cari makan dulu ya? Aku sudah pulang sejak jam 9 malam tadi. Kamu lagi tertidur pulas, makanan belum tersedia

Aku merasa jadi istri yang tidak berbakti, suami ku saja sampai makan di luar malam malam karna perut dia terasa lapar. Aku menunggui dia di lama kamar,dan aku mendengar suara dia mengunci rumah. Dan dia masuk kerumah

'Kamu belum tidur?'

Aku hanya menggeleng

'Aku tahu, kamu pasti lapar ini aku bawain bubur buat kamu makan ya'

Aku pun kode minta di suapin
Akhirnya farhan menyuapi ku

Tapi lama kelamaan perut ku mual, kembali lagi aku memuntahkannya dan aku langsung beranjak kekasur menyelimuti diriku, aku langsung memejamkan mataku. Tapi aku masih merasa farhan mengelus perut ku yang belum terlalu terlihat besar

Anakku, kamu ini nakal ya. Buat bunda kamu kesakitan, muntah muntah sampai sampai dia lemah, tidak berdaya untuk melakukan sesuatu, bunda kamu lagi berjuang hingga kamu keluar dari perut bunda. Jadilah anak yang berbakti jika kamu sudah keluar dari perut bunda. Jadilah anak yang sholeh/ah sayangi bunda sebagaimana bunda menyayangimu. Disaat ayah kerja, kamu bisa menjaga bunda mu ini ya. Ayah tunggu kamu sayang

Farhan pun mematikan lampu, dan tidur sambil memelukku.

Ten of novemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang