26

523 5 0
                                    

Aku langsung berlari sangat kencang ke icu, menemui farhan
Sampai di icu, aku berharap dia sudah bangun. Ternyata belum, aku terus berdoa semoga farhan di bangunkan dalam komanya, aku pun ketiduran di tangan farhan. Tiba tiba saja dia menggerak gerakan tangannya sedikit demi sedikit. Aku pun masih merem melek untuk membuka mata ku yang sangat mengantuk
Al-l-ya aku mendengar ada seorang memanggil manggil nama ku. Aku pun terbangun, dan aku melihat farhan ternyata sedang berusaha membuka matanya. Aku segera memanggil dokter untuk mengecek, aku dan dokter pun datang dengan cepat, kata dokter alhamdulilla, suami ibu siuman aku sangat senang mendengarnya syukurlah farhan akhirnya terbangun

'Yy-aang' tergagap dia ingin bicara kepada ku

'Apa sayang?' Aku menjawabnya dengan senyuman

'A-aku ii-ngin m-en-ikaah deee-nganmu' langsung aku menelfon penghulu itu dan, menyuruhnya kesini
Dan di rumah sakit pun. Farhan ber ijab kabul
Disitu aku sah dengan farhan menjadi suami istri, aku langsung memeluknya erat. Dia memakaikan cincin pernikahan kita di jari tangan kanan ku, dia mencium dahi ku pipi dan hidung

Tapi, tiba tiba saja

Duuuugg

Suara kepala farhan mengenai meja dekatnya, ia terpingsan. Aku langsung berlari mencari dokter, dan dokter pun berlari sangat cepat memeriksa farhan

'Ibu sebaiknya menunggu diluar ya, tenang. Dokter akan memaximalkkan mungkin' aku pun menunggu di luar menatapi cincin ku sambil nangis tiada henti. Mata ku sudah sembab, hingga menyipit. Sahabat sahabat ku pun menemui aku dan langsung memeluk erat ku

Dokter pun keluar, aku tidak pernah lupa

'Bu. Saya sudah memaximalkan mungkin, ibu yang sabar ya. Yang kuat'

Aku langsung terjatuh pingsan, dan tidak tahu apalagi yang terjadi lagi, pas aku sadar dari pingsan ku, aku sudah berada di rumah baru ku dengan farhan. Di sekelilingi banyak orang. Aku pun langsung menangis tersedu sedu, berteriak, aku frustasi. Menjambak rambut ku satu sama lain, melemparkan barang barang, aku frustasi kenapa banyak cobaan, sahabat sahabat ku pun bilang padaku' le, gue duluan ya. Gue mau ikut ke pemakaman mumus. Gue sayang lo le, yang sabar ya' mata mereka pun mengeluarkan air tetes demi tetes, entah mengapa
Aku hanya merenung dimamar, meratapi betapa kasihannya nasib ku. Ditinggal suami dengan cepat, aku gila, aku frustasi
TIDAAAKKKK!!!! AKU TIDAK MAU KEHILANGAN DIA!!!!! AKU CINTA DIA AKU SAYANG DIA AAAAHHH
Kembali lagi aku menjenggut rambut ku sendiri, membanting semua barang yang ada dekat ku
ARRRRRRGGGGGHHHHHHHHHH






tibatiba.................

Ten of novemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang