Gulf membereskan semua dokumen-dokumen yang hendak diperlukan dalam meeting nanti. Ia memeriksa satu persatu agar tidak ada yang tertinggal.
Kring.....
"Keruangan saya sekarang.."
Tiit...
Gulf kebingungan. Ia belum bicara sepatah katapun dan telepon nya sudah ditutup. Gulf membereskan semua berkas dan segera menuju keruangan Mew.
Tok..tok..
"Masuk.." jawab Mew singkat
Gulf masuk dan memperhatikan seluruh ruangan. Ia terkagum-kagum dengan design ruangan Boss nya ini. Wallpaper berwarna merah marun membuat gaya yang sangat klasik.
Di ujung ruangan tampak seorang pria sedang duduk memunggungi nya. Perawakan nya tinggi, rambut hitam, mirip seperti Pak Thorn.
"Selamat siang pak, saya Gulf Kanawut" Gulf membetulkan letak kacamatanya
Mew membalikkan badan dan menatap Gulf dengan lekat.
"Silahkan duduk.." ucap Mew datar
Gulf menarik kursi yang ada di depan nya namun dia tersandung sesuatu dan kemudian jatuh diatas pangkuan Mew.
Deg....
Jantung Mew berdegup keras. Kini Gulf berada diatas pangkuan nya dengan posisi kepala Gulf di dada Mew.
"Aduh jantungku.." batin Mew
Gulf yang tersadar langsung berdiri dari pangkuan Mew dan segera duduk di kursi. Ia sama sekali tak berani memandang ke arah Mew.
------------------------------------------
Gulf's POV"Aduh semoga ga dimarahin atau diceramahin deh.." batin Gulf.
Gulf masuk keruangan boss nya dan terkagum-kagum dengan design ruangan itu.
"Mewah sekali..Bahkan rumahku saja tak seindah ini" Gulf melihat sekeliling.
Boss nya mempersilahkan Gulf untuk duduk, namun naas kakinya tersandung dan Gulf jatuh diatas pangkuan Boss nya.
Deg..deg..
Jantung Gulf berdegup kencang. Wangi parfum pria di depan nya ini sungguh memabukkan.
"Tunggu...dada pria ini bersuara..jantungnya juga berdegup kencang" Gulf mendengarkan dengan seksama.
Tersadar akhirnya Gulf pun berdiri dan segera duduk di kursi tanpa memandang ke arah Boss nya.
----------------------------------------------------
"Hmm..begini Gulf. Hari ini kita akan rapat dengan investor penting dari Jepang, jadi saya harap kamu sudah mempersiapkan semuanya. Sekretaris Pak Tong sudah memberitahumu kan?" Mew menatap Gulf yang sedari tadi menundukkan kepala.
"K..krub.." Gulf menjawab pelan
"Hei..!! Tatap mata saya jika saya sedang berbicara" Bentak Mew.
Gulf mengangkat kepalanya. Nampak bulir air membasahi sudut matanya.
"Apakah aku terlalu keras padanya? Kenapa dia menangis? Apa dia marah padaku?" Batin Mew bergejolak melihat Gulf yang menangis seperti itu.
Gulf lalu tersenyum datar dan mohon izin untuk keluar ruangan. Sedang Mew masih terus merasa bersalah karena telah berjata kasar pada Gulf.
"Kenapa sih aku harus menangis seperti ini? Gulf bodoh.." batin Gulf
Gulf berlari masuk kedalam toilet dan menangis sesenggukan di salah satu bilik toilet. Tanpa ia sadari sepasang telinga sedang mendengar di bilik sebelah.
"Gulf bodoh..kenapa harus menangis sih? Kan salah Gulf sendiri kenapa tidak berani memandang Pak Mew ketika dia berbicara. Pak Mew gak salah membentak Gulf. Tapi kan Gulf tidak berani memandang Pak Mew kan karena tadi Gulf deg-degan. Gulf malu" Gulf berbicara pelan sembari menangis
Seseorang yang mendengar keluhan Gulf itu hanya menggelengkan kepala dan segera keluar menuju ruangan Mew.
"Mew..kenapa kau.."
Belum sempat Tay menyelesaikan kalimatnya, Mew berlari ke arah Tay seperti orang yang sedang ketakutan.
"Tay bagaimana ini? Akubtadi membuat sekretaris manisku menangis. Aku tak sengaja membentaknya Tay. Bagaimana jika dia marah?" Mew merengek bagaikan anak kecil.
Tay mengurut pelipisnya. Ia sangat bingung akan sikap Mew yang seperti anak kecil yang takut ketahuan ibunya karena memecahkan sebuah vas.
"Ini yang baru saja akan kutanyakan padamu Mew. Anak itu sekarang sedang menangis di toilet dan menyalahkan dirinya sendiri. Ia sama sekali tak menyalahkanmu karena membentaknya" Tay meyilangkan kedua tangan nya di dada.
"Lalu aku harus bagaimana? Sebentar lagi rapat akan dimulai dan aku takut dia tidak mau ikut rapat denganku" Mew menarik-narik jas Tay.
"Gulf tidak akan seperti itu. Percayalah Mew, dia akan baik-baik saja dan akan mengikuti rapat" Tay berusaha menenangkan sahabatnya itu.
Rapat pun dimulai dan Mew lega karena Gulf terlihat sudah baik-baik saja dan mencatat semua dengan baik. Mew berencana mau mengajak Gulf makan malam sekaligus ingin meminta maaf akibat perbuatannya tadi siang.
"Gulf.." Panggil mew pelan.
"Krub..apa ada yang bisa saya bantu lagi pak?" Gulf menatap Mew yang sedang berdiri di samping mejanya.
"Hm...apa kau lapar? Bagaimana kalau kita makan dulu" Mew menatap Gulf penuh harap.
"Sebenarnya aku harus pulang cepat karena ibuku pasti sedang menungguku untuk makan malam bersama" Ujar Gulf.
"Jadi kau tidak..."
Belum sempat Mew menyelesaikan kalimatnya, Gulf sudah tersenyum.
"Tapi untuk menghormati mu sebagai atasanku, aku mau" Gulf memasukkan semua barang-barangnya kedalam tas.
Mew berteriak senang dalam hati, ia berhasil mengajak Gulf untuk makan malam dengannya. Namun ia menahan senyum agar Gulf tidak tahu bahwa ia sedang senang.
Mereka tiba di sebuah restoran bergaya klasik. Gulf mengikuti Mew dari belakang dan duduk di meja yang telah disediakan. Setelah memesan makanan, hanya ada keheningan diantara mereka.
"Hmm Gulf.." Mew membuka obrolan
"Krub.." Gulf membetulkan letak kacamatanya."Ya Tuhan...Dia manis sekali..aku sangat ingin mwncubit pipinya sekarang" batin Mew
"Aku ingin meminta maaf atas kejadian tadi siang. Aku tak bermaksud membentakmu. A..aku..." Mew meremas tangan nya
"Tidak apa-apa pak. Aku yang salah tak menghormatimu" Gulf tersenyum lebar dan membuat hati Mew semakin tak karuan.
"Hmm kalau begitu maukah kau memanggilku Phi diluar jam kerja? Aku merasa tua sekali jika dipanggil Bapak" Mew memohon.
Gulf berfikir sejenak dan mengangguk mantap.
"Krub pak..eh Phi..hehehe" Gulf tertawa iseng
Hati Mew terasa hangat melihat senyum dan tawa di wajah Gulf. Ia berjanji tidak akan membuat Gulf bersedih lagi.
---------------------------------------------
Pfffftt...
Part kali ini lumayan panjang..
Next part kita akan mulai adegan 21++ nya ya...
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Boy ( Tamat )
FanfictionMew adalah seorang CEO pada Suppasit Coorporation. Dikenal sebagai sosok tegas, berwibawa dan tak suka pada kecerobohan. Namun ia dihadapkan pada sekretaris barunya yang bernama Gulf Kannawut. Pria lugu berkacamata, sedikit ceroboh namun lucu. Apaka...