"Arghhh..aku lelah sekali" Gulf membantingkan dirinya ke kasur.
"Hei Gulf, pergi mandi dan ganti bajumu terlebih dahulu. Ingat malam ini kau tidak tidur sendiri" Mew melepaskan jas dan dasinya.
"Tapi aku lelah phi, rapat bersama investor tadi membuat tulangku terasa remuk" Gulf merengek
Mew mendekatkan wajahnya ke wajah Gulf hingga jarak antara mereka hanya tersisa satu jengkal.
"Kau mau mandi sendiri atau aku akan dengan senang hati memandikan anak nakal sepertimu" ucap Mew
Telinga Gulf seketika memerah dan ia langsung bangkit dari tempat tidur lalu masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Gulf menatap wajahnya di cermin.
"Shiaa..kenapa wajahku merah sekali?" Batin Gulf.
"Dan jantungku..kenapa jantungku juga kenapa berdebar seperti ini?" Gulf meraba dada kirinya.
"Apakah aku menyukai Phi Mew? Tapi kan dia laki-laki. Hmm..tapi kenapa berada di dekatnya dan mencium wangi tubuhnya membuatku deg-degan?" Gulf menunduk.
Gulf selesai mandi dan ia sudah mengenakan pakaian nya. Gulf keluar dan melihat Mew sedang menata makanan di meja.
"Kau sudah selesai? Aku akan mandi dahulu baru kita makan ya" ujar Mew
Gulf hanya mengangguk dan lalu duduk diatas kasur. Fikirannya berkecamuk memikirkan apa yang akan terjadi malam ini. Jujur saja Gulf belum pernah tidur seranjang dengan orang lain selain Ibunya.
Mew keluar dari kamar mandi dengan hanya berlilitkan handuk di pinggang. Dada bidang dan kulit putih milik Mew terpampang nyata dengan bulir-bulir air yg masih menetes.
Gulf menahan air liurnya untuk menetes."Ya Tuhan kenapa dia hanya mengenakan handuk saja?? Dada bidang itu, apakah empuk kalau aku berbaring diatasnya?" Batin Gulf.
Gulf mengacak-acak pelan rambutnya. Entah apa yang sedang ia fikirkan. Mew melihat Gulf dengan bingung.
"Gulf, ada apa?" Tanya Mew
"Tidak ada phi, aku lapar. Ayo makan" Gulf mengalihkan pembicaraan.
Gulf menuju meja yang sudah disusun oleh mew dan lalu melahap makanan yang ada di depannya. Mew menyusul Gulf dan ikut menyantap makanan. Pandangan Mew tak lepas dari Gulf dan membuat Gulf salah tingkah.
"Apa yang kau lihat phi? Kau seperti akan memakanku saja" ucap Gulf
"Bolehkah aku memakanmu?" Tanya Mew
Gulf tersedak dan Mew segera mengambilkan air. Kini posisi mereka saling berhadapan. Mew mengusap pelan sisa air minum di sudut bibir Gulf.
Chuuuu...
Mew mengecup bibir merah muda itu. Gulf tak berkedip menyaksikan bibirnya dicium oleh Mew. Ada rasa hangat yang menjalar di seluruh tubuh Gulf.
Mew yang tersadar lalu memalingkan wajahnya dari Gulf. Ia menunduk dan merasa menyesal.
"Maafkan aku Gulf, aku tak bermaksud...."
Belum sempat Mew menyelesaikan kalimatnya, Gulf menngangkat dagu dan menatap Mew
Chuuu...
Gulf mencium bibir Mew. Mew terkejut dan menatap bingung ke arah Gulf.
"A..aak..aku tak tahu apa yang sedang kurasa. Tapi tiap berada di dekatmu, aku menyukainya. Wajah tampanmu, kulit putih mu, semuanya seperti candu. Maafkan aku phi, sebelumnya aku tidak pernah merasa seperti ini. Apalagi kau adalah laki-laki dan kau adalah boss ku. Aku sungguh lancang sudah menyukaimu" Gulf menunduk dan mulai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Boy ( Tamat )
Fiksi PenggemarMew adalah seorang CEO pada Suppasit Coorporation. Dikenal sebagai sosok tegas, berwibawa dan tak suka pada kecerobohan. Namun ia dihadapkan pada sekretaris barunya yang bernama Gulf Kannawut. Pria lugu berkacamata, sedikit ceroboh namun lucu. Apaka...