9. True Love

3.7K 412 13
                                    

Hallo semuanya~ aku balik lagi (˃‿˂)
Makasih sudah support ceritaku dan mau meluangkan waktunya buat baca ff aku...
Jangan lupa vote & comment yaa~





Happy reading~






Semakin lama hubungan Jeno dan Jaemin semakin dekat. Bahkan tidak jarang Jeno selalu mentraktir Jaemin makan. Seperti saat sekarang, mereka sedang duduk di kantin dan makan bersama.

"Kamu yakin Jeno? Aku bisa membayarnya." ucap Jaemin yang segan terhadap Jeno. Dia tidak enak karena terus-terusan ditraktir oleh Jeno.

"Tidak apa, aku tidak akan jatuh miskin dengan mentraktirmu." ucap Jeno santai. Jaemin pun hanya berdecak kesal dengan tingkah Jeno yang sombong itu. Menurut Jeno, ekspresi Jaemin sekarang sangatlah lucu.

"Oh iya, bagaimana? Jadi buat tugas di apartemenku?" tanya Jeno sambil meneruskan makannya. Jaemin pun mengerutkan dahinya, dia melihat bingung kepada Jeno.

"Apartemen? Kamu tidak tinggal dirumahmu?" tanya Jaemin sambil memiringkan kepalanya lucu.

"Tidak, rumahku terlalu jauh dari sekolah. Jadi aku memutuskan untuk mengambil apartemen yang dekat dengan sekolah." ucap Jeno santai.

"Berarti kamu tidak tinggal dengan orangtuamu?"

"Tidak, mereka pun kadang jarang ada dirumah saking sibuknya."

Jaemin melihat kearah Jeno sedih, dia menghentikan acara makannya dan menatap Jeno sejenak. Merasa diperhatikan Jeno pun menatap ke arah Jaemin.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Jeno.

"Kamu pasti sedih selalu ditinggal oleh papa dan mamamu." ucap Jaemin dengan nada sedih. Jeno pun hanya tersenyum tipis mendengar penuturan Jaemin.

"Tidak juga, mereka sibuk dan aku juga sibuk. Jadi aku memaklumi kalau mereka tidak sering bersamaku. Toh mereka juga begitu karna masa depanku." jawaban Jeno berhasil membuat Jaemin terperangah. Dia tidak tau bahwa Jeno akan berpikir sejauh itu.

"Umm.. baiklah, sepertinya kamu baik-baik saja tanpa mereka." ucap Jaemin sambil tersenyum.

"Jadi?"

"Jadi apa?"

Pertanyaan polos Jaemin sukses membuat Jeno gemas dan mengacak rambut Jaemin. "Jenooo~ kamu merusak tatanan rambutku." ucap Jaemin sebal dan merapikan kembali rambutnya. "Habisnya kamu ditanya, malah ditanya balik." ucap Jeno sambil tersenyum.

"Aku kan tidak tau maksud pertanyaanmu apa?" ucap Jaemin. Jeno pun menatap Jaemin, dan membuat Jaemin salah tingkah. "Jadi kerjain tugas di apartemenku?" tanya ulang Jeno. Jaemin menganggukan kepalanya, tanda ia menyetujuinya.


"Aku sudah izin sama papa jadi boleh." ucap Jaemin.




Flashback On

Terlihat Jaemin sedang menelpon seseorang. Sepertinya dia sedang menelpon papanya.

"Pa, aku boleh kerjain tugas kelompok di rumah temanku?"

".... kau pergi dengan Haechan?"

"Tidak pa, aku beda kelompok dengan Haechan."

"Ingat ya Jaemin, kalau kau pergi kerja kelompok aku tidak akan menjemputmu karena aku tidak tau dimana rumah temanmu itu."

Mendengar nada ketus papanya, membuat raut wajah Jaemin menjadi sendu.

"Baik pa, aku bisa pulang sendiri kok."

bittersweet || NOMIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang