21. Surrender

5K 460 121
                                    

Hallo~
Aku balik lagi hehehe ^^
Maaf udah bikin kalian nunggu lama (。•́︿•̀。)
Sekarang udah update lagi, jangan lupa vote & comment yaa~


Happy reading~
 

Aku, Na Jaemin yang terlahir ke dunia yang tidak mengetahui siapa Ayah dan Ibu kandungku. Aku bersyukur telah dilahirkan di dunia ini, setidaknya aku mengetahui bagaimana indahnya dunia ini, walaupun tidak seindah kenyataan yang aku alami. Tapi, aku tidak menyalahkan siapa pun atas apa yang terjadi padaku.

Mungkin karena aku diahirkan karena sebuah kesalahan, maka dari itu dunia juga tidak berpihak padaku. Aku menerima semua takdirku, bahkan ketika aku akan meninggalkan dunia ini, aku tidak akan menyalahkan Ayah dan Ibu kandungku yang sudah membuatku terlahir di dunia ini.

Aku hanya mengharapkan disisa umurku ini, aku mempunyai kenangan yang indah akan dunia ini. Aku tau, Tuhan mengizinkanku lahir ke dunia ini, pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu. Walaupun aku tidak mengetahui apa maksudnya aku terlahir di dunia ini. Aku tidak akan menghujat Tuhan atas itu.

Memiliki keluarga yang utuh dan saling menyayangi adalah keinginan setiap manusia di dunia ini. Tetapi mungkin di antara kita, belum bisa merasakannya. Tetapi aku yakin, suatu saat aku akan merasakan kebahagiaan itu. Tidak lama lagi…
 

<>
 
 

Setelah seminggu lamanya Jaemin terbaring di Rumah Sakit, tetapi Jaemin masih enggan untuk membuka mata indahnya. Benturan yang keras dikepalanya membuat Jaemin mengalami koma, selama itu juga Jeno senantiasa menemaninya. Memnggenggam erat tangan Jaemin, seolah-olah tidak memperbolehkan Jaemin untuk meninggalkan dia. Tidak jarang juga dia menangis dalam diam, menyesali perbuatannya meninggalkan Jaemin pada saat itu.

“Andaikan aku tau kamu akan berakhir seperti ini, aku tidak akan meninggalkanmu sayang.” ucap Jeno bergetar menahan isakannya. Dia mencium punggung tangan Jaemin, dia sangat takut Jaemin meninggalkannya.

“Kamu bangun ya? Aku janji akan membawamu ke tempat yang indah, dimana orang-orang tidak akan menyakitimu lagi sayang. Aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan, tapi aku mohon jangan tinggalkan aku hiks..hiks..” isak Jeno.

Jeno tau siapa yang telah melakukan semua ini kepada Jaeminnya, tetapi sekarang Jeno tidak mengindahkan itu. Dia tau juga Jaemin seperti ini sedikit banyaknya karena ulah dirinya. Sekarang fokusnya adalah keselamatan Jaemin.

“Apa aku terlalu keras pada mereka, sehingga kamu seperti ini sayang? Maafkan aku, ini semua salahku.” ucap Jeno penuh penyesalan.

Seminggu lamanya juga Haechan tidak menampakkan dirinya dihadapan Jaemin. Haechan sekarang lebih sibuk mengurung dirinya di kamar, sehingga membuat Jinho dan Dami khawatir dengan kondisi kesehatan Haechan.

Flashback On

Ketika Jaemin sudah dilarikan ke Rumah Sakit waktu itu, Haechan pulang dengan baju yang sudah bersimbah darah.

Tatapannya sangat kosong ketika menginjakan kaki ke dalam ruang tamu. Jinho dan Dami yang sedang duduk disofa, sangat terkejut melihat sosok Haechan. Mereka pun terlihat terburu-buru menghampiri Haechan.

“Haechan?! Apa yang baru saja terjadi padamu nak? Apa yang kamu lakukan?” jerit Jinho. Seketika airmata Haechan menetes begitu saja. Badannya bergetar hebat.

“P-papaa, a-apa yang harus aku lakukan?” ucap Haechan terbata-bata. “Apa maksudmu?” tanya Jinho bingung. Dia yakin ada yang telah dilakukan oleh anaknya ini.

bittersweet || NOMIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang