Hai! Jangan lupa vote sebelum membaca! 🥺💚***
"Salah ya? Aku membela diriku sendiri, dari mulut orang yang tidak diajari dengan baik."***
9 Tahun kemudianSiang ini, semua murid berhamburan keluar kelas. Mereka tidak sabar untuk memakan bekal yang dibawanya. Ada pula sebagian murid lebih memilih makan di kantin bersama yang lain. Entah untuk sekedar makan atau membuat kekacauan.
Seperti saat ini, Ana berjalan menyusuri koridor sendirian. Dia tidak pernah mempunyai seorang teman, mau itu di dalam kelas atau pun di kelas yang lainnya. Karena di sekolah ini, Ana di cap sebagai gadis tomboi. Tidak pernah ragu untuk membela dirinya jika suatu hal terjadi. Sampai-sampai semua murid takut berurusan dengannya. Kecuali dengan murid yang terkenal urakan di sana. Mereka selalu mengganggu kenyamanannya di sekolah.
Ini semua berawal saat dia melihat ada kekacauan di area kantin. Ana tidak suka ada preman yang meminta jatah kepada semua murid. Dan itu dilakukan oleh Kakak kelasnya. Mau itu uang atau makanan, dia harus mendapatkan semuanya. Sampai tiba murid itu menghadangnya, Ariana mulai geram.
Flashback on
Brak!!!
"LO SEMUA YANG ADA DI SINI. JANGAN ADA YANG KABUR SEBELUM BAYAR KE GUE KALAU GAK MAU KELUAR DARI SEKOLAH DENGAN TIDAK HORMAT!"
Semua murid yang berada di kantin saat itu tak bisa berkutik atau pun meminta bantuan. Karena mereka tau, orang yang sedang berteriak itu adalah pemilik yayasan sekolah ini.
Bahkan, jika ada salah seorang yang memberontak, mereka juga tau akibatnya. Kalau dikeluarkan dari sekolah, bisa jadi dia akan dibuat permainan bagi para pembuat onar itu. Entah diperintahkan untuk berbuat hal buruk, dicaci maki oleh semua murid. Atau lebih parahnya, di hajar sampai habis. Kejam memang, tapi begitulah jika para petinggi berbuat sesukanya. Apapun akan mereka lakukan.
Ariana, murid baru di sekolah Bright High School itu merasa risih dengan kedatangan mereka di kantin. Karena menurutnya, kenapa semua orang takut dengan dia? Bahkan orang itu bukanlah Tuhan yang patut ditakuti.
"Mau berani ngebantah? Ayok sini! Lawan gue. Mau cewek kek, mau cowok, sini maju!" tantangnya dengan bangga. Hal itu membuat Ana berdecih. Dasar pembual, batinnya.
Namun, tanpa diduga entah itu kebetulan atau memang sudah direncanakan oleh Tuhan. Orang itu menatap ke arah Ariana. Siswi yang sedang berada di meja pojok dekat dengan kaca jendela. Membuat gadis yang dari tadi diam itu terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Twins [HIATUS]
Teen Fiction🚫SAY NO TO PLAGIAT🚫 "Perbedaan diantara kita, membuat semuanya semakin tidak terkendali." - Ana dan Cia. Panggilan mereka jelas saja menipu. Yang tadinya lucu, kini berganti dengan sebuah pertikaian seru. Mereka juga kembar yang kalian lihat sama...