XVII

391 55 4
                                    



Kulihat dia duduk disana sendirian tampak begitu tenang mengawasi adiknya yang sedang bermain bersama temannya. Tidak ada yang dilakukannya hanya mengawasi adiknya saja hanya sesekali dia tersenyum melihat adiknya yang juga tertawa bahagia.

Senyum itu semakin membuat wajahnya terlihat begitu cantik dengan rambutnya yang dia biarkan tergerai menambah kecantikannya. Rasanya gila saat mengingat hal itu dengan usia yang masih belia aku sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Wajah itu tidak asing tapi ada yang berbeda darinya yang membuatku terhipnotis ingin selalu melihatnya.

Hari itu tak pernah terpikir olehku akan menjadi hari terakhir aku bisa melihatnya tapi ada sesuatu yang berbeda, dia memotong pendek rambutnya dan terlihat sama persis dengan Jin teman satu kelasku. Kenapa dia memotong rambutnya yang begitu indah.

Kejadian itu terjadi bermula saat Jin mengajakku pergi. Hari itu seperti biasa Jin mengajakku bermain dan mengajakku ke suatu tempat dan cukup tinggi dengan alasan dia ingin menunjukkan sesuatu dari atas sana. Tak ada yang berbeda darinya sampai dia mengungkapkan perasaannya yang mengatakan suka padaku.

Jin mulai menggoyangkan badanku kasar dengan tangannya yang mencengkram kuat kedua bahuku ketika aku mengatakan bahwa aku tidak bisa menerimanya karena diapun tahu aku jatuh cinta pada saudara kembarnya. Satu hal terakhir yang kuingat sebelum dia melepas tangannya dan membiarkanku jatuh, dia mengatakan bahwa dia sangat membenci saudara kembar karena orang lain selalu berpikir dia lebih baik daripadanya dan dia tidak mau mendengar itu lagi. Dan bahwa saudaranya itu selalu merebut orang yang dia cintai. Setelah itu semua menjadi gelap bagiku.

Remember Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang