part 14

62 47 22
                                    


Jadilah kuat, tapi tidak kasar.

Jadilah baik, tapi tidak lemah.
Jadilah berani, tapi tidak menggeretak.
Rendah hati, tapi tidak malu-malu.
Bangga, tapi tidak sombong.

---------------------------*-----------------------------

Kemarin adalah kenangan, esok adalah apa yang akan dicapai, hari ini adalah kenyataan yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya."

~oOo~

Di pagi hari yang cerah, dengan kicauan burung yang menghiasi suasana hati. Aku sedang beriap-siap berangkat ke sekolah, sudah jam 06.15, Defi segera berangkat ke sekolah.
berbeda dengan diri Defi yang hari ini terlihat murung bagaikan awan yang dirundung mendung. Hari ini Defi terlihat sangat ceria dan bersemangat beda dari hari hari sebelumnya.

Entah Defi sedang mimpi apakah semalam sampai dia bisa seceria ini.
Pagi pagi ia mengendarai kendaraannya untuk pergi kesekolah sendirian.

Sampailah Defi tempat dimana ia menimba ilmu, didepan gerbang terlihat pak satpam sedang berjaga untuk mengawasi siswa siswi yang masuk ke sekolah Samapi jam pelajaran dimulai.

"Pagi semua." ucap Defi kepada kedua sahabatnya itu Pipit dan Eli

"Pagi ... kesamber apaan loh pagi pagi gini,tumben ceria biasanya berangkat sekolah dengan muka kusut seperti setrikaan belum digosok." ujar pipit.

"Nga Kesamber apa apa, hehe ..." katanya.

"Ada apa sih coba cerita?" kata Eli.

"Saya tidak bisa melupakan seseorang yang itu ... maka dari itu aku masih berusaha untuk melupakan, tapi ntah berkali kali aku sudah berusaha namun tidak bisa ... huuftt" ucap Defi.

"Owh, kalau emang kamu susah untuk melupakan Tidak usah terlalu memaksakan diri untuk melupakan, biarkan mengalir" ucap Pipit.

Ini tentang dimana cara Defi melupakan seseorang yang amat dia kagumi.

"Mencintai seseorang yang hanya ilusi buatku, ilusi karena aku tak akan pernah bisa bersamanya," gumam Defi.

"Sejak kejadian itu aku berupaya mencari cara agar aku bisa melupakan dirinya. Emang melupakan seseorang yang kita suka tidak gampang pasti butuh waktu yang lama. Membutuhkan waktu, waktu yang kadang membuat hatiku semakin sakit, waktu yang membuatku merasa sedih, waktu yang membuatku menitihkan air mata." kata Defi.

''Yah emang tidak mudah namun mau gimana lagi? hanya itu cara satu satunya agar tidak tertekan oleh keadaan." sahut Eli.

"Kalian tau tidak gimana cara atau tips melupakan?" tanya Defi.

"Kalau aku sih biasanya dengan menyibukkan diri dengan aktivitas," kata Eli.

"Aku sih biasanya menyendiri ditempat yang sepi gitu." kata Pipit.

"Hmmmz boleh juga." ucapnya.

Andaikan mereka keduanya tidak mementingkan ego pasti Semuanya tidak berujung salah paham.
Orang yang hanya akan mencari kenyamanan untuk dirinya sendiri dan tidak peduli dengan keadaan orang lain, Itulah Ego!?

"Kamu serius mau melupakan dia Def?" tanya Eli.

"Aku juga nga yakin sih bisa atau tidak tapi kita nga tau kan kalau kita tidak mencobanya." ucap Defi.

"Namun ketika kamu berusaha melupakan, jangan terlalu memaksakan dirimu untuk melupakan dalam waktu yang singkat. Cara melupakan seseorang yang kita sukai adalah dengan berusaha tidak mengingat namun tidak memaksa." kata Eli menasihati.

"Maksudnya bagaimana?" ucap Defi.

"Tidak usah menekankan pada dirimu sendiri bahwa kamu harus segera melupakannya, justru cara melupakan seseorang yang dicintai seperti ini akan membuat kamu terus teringat tentang dia." kata Eli.

Menurut kalian gimana?
Serius Defi yang nanya nih?

Akhirnya beberapa jam sudah berlalu, bel istirahat pun berbunyi. Semua anak anak bersorak riang.

Waktu itu Defi berjalan menelusuri lorong sekolah sendirian untuk pergi ke kantin ia tidak sengaja melihat Stevan dikelas sendirian dengan Rara, seperti sedang membicarakan sesuatu Defi pun tak sengaja mendengar percakapan itu.
"Aku udah cape jadi pacar pura pura kamu Stev." teriak Rara lantang sampai Defi yang sedang ada dibalik pintu mendengarnya.

Defi pun merasa bingung dengan ucapan Rara tadi "apa magsudnya?Paar pura pura? ah biarin saja itu kan urusan mereka ngapain aku kepo buang buang waktu aja, mendingan aku pergi ke kantin." ujar Defi dengan melangkahkan kaki nya menuju ke kantin.

Disepanjang jalan Defi kepikiran tentang apa yang dikatakan oleh Rara tadi. Defi sampai melamun dan tidak memperhatikan jalan, matanya menghadap ke depan namun pikirannya kemana mana. Tiba tiba ...

"Brukk"

Defi tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. "aduh maaf kamu tidak apa apa?apakah kamu terluka?" tanya Defi sembari merasa bersalah.

"Aku tidak apa apa, lain kali kalau sedang berjalan jangan sambil melamun." ujarnya sambil berjalan pergi dari hadapan Defi.

"Sekali lagi aku minta maaf." teriak Defi dengan lantang.

"Ihh aneh banget aku sedang bicara malah tinggal pergi aja! dasar tidak sopan!" ucapnya.

Defi pun akhirnya pergi melanjutkan perjalanannya ke kantin. Sesampainya dikantin Defi bercerita tentang apa yang tadi ia dengar dari Rara.

Next:yang baca cerita ini✨
Ily💜

DEFIRA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang