"Awali pagi dengan sesuatu yang baik-baik, salah satunya dengan tersenyum. Tersenyum di pagi hari akan membuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga harimu nantinya juga akan berjalan dengan baik pula. Selamat pagi."
Pagi hari Defi bangun dari tempat tidurnya dengan biasa sambil merabah kaca matanya yang ada di meja sebelah tempat tidur.Terdengar suara gemprusung dari luar kamar,Defi pun langsung berjalan menuju suara itu berasal.Defi berjalan dengan mata masih mengantuk dan ia juga belum agak sadar dari mimpinya.Saat ia berhasil menemukan dari mana suara itu berasal ternyata suara yang berisik sampai membangunkan ia tidur.
Defi langsung membuka matanya lebar lebar melihat Ibu Anjani dan Ayah Fero sedang bertengkar hebat,ia pun tak sadar kalau ternyata selama ini keluarganya sedang ditimbun masalah terutama masalah keuangan.
"Ayah kan sudah bilang ibu harus gunakan uang yang Ayah berikan sebaik mungkin"kata Ayah kepada ibuku nyaring ditelingaku.
"Iya Yah ibu minta maaf ibu sangat lalai dalam menjalankan amanah Ayah"ucap ibu
"Maaf maaf ibu tau kan sekarang Ayah masih kena PHK dari kantor dan entah sampai kapan"ucap Ayah
Walaupun orang tuaku bertengkar namun cuma bertengkar biasa tak sampai terjadi kekerasan.
Defi yang tak sengaja dengar obrolan tersebut merasa sangat sedih"mungkin semuanya salahku gara gara aku sakit kemarin semua keluarga jadi imbasnya,dasar aku bodoh banget kenapa aku tak bisa tahan rasa sakit ini.Kenapa??"ucap Defi dalam hati sambil mencucurkan beberapa tetesan air dari dalam matanya."Def sini ikut kakak"kakak Zein yang tiba tiba muncul entah dari mana datangnya,langsung menarik Defi keluar dari ruangan itu dan membawanya pergi dari hadapan Ayah dan ibu yang sedang bertengkar.
"Def kamu tadi dengar ya percakapan ibu dan Ayah tadi?"ucap kakak Zein.
"Iya tadi Def dengar percakapan Ayah dan Ibu.Kak apa semua yang terjadi belakangan ini gara gara Def ya?gara gara Def sakit kemarin?"ujar Defi
"Kamu nga boleh ngomong kaya gitu,semuanya sudah kehendak yang maha kuasa.Jadi semua ini bukan salah siapa siapa?"
"Tapi kak hunmmmmm....."
"Udah masalah percakapan tadi tidak usah dipikirin itu semua urusan Ayah sama Ibu,lagi pula kalau kita ikut campur nanti kita bakalan dimarahin donk kan"kata kakak Zein menasehati adik nya itu.
"Kamu sekarang siap siap mandi dan beres beres terus langsung berangkat kesekolah okey"imbuhnya lagi.
Akhirnya Defi pun nurut dengan perkataan kakaknya itu,namun didalam hatinya belum juga membaik.
Jam sudah menunjukkan pukul 07:00
Defi langsung bergegas pergi ke sekolah,walaupun agak telat tapi untung saja guru mapel belum sampai."Huffft untung saja tidak terlambat"ucap Defi sambil tersedak nafasnya.
"Def tumben kamu jam segini baru bangun,kenapa kamu kok seperti habis nangis"ucap Eli yang menghampiri ku.
"Aku tidak apa apa kok cuma tadi aku lari larian saat kesini jadi mata mengeluarkan keringat"ujar Defi yang menggelak dari pertanyaan Eli.
"Owh aku kira kamu habis nangis hehehe....maaf ya aku jadi salah ucap"kata Eli.
"Iya tidak apa apa kok"kata Defi.
Defi yang telah sampai disekolahan masih tetap sedih dengan percakapan orang tuanya tadi.Ia kelihatan murung tak bersemangat seperti biasanya.Saat jam pelajaran pun Defi tak memperhatikan guru yang sedang mengajar ia cuma duduk merenung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFIRA [Completed✓]
DragosteCerita persahabatan dan percintaan yang diiringi dengan kesedihan dan kekecewaan. Kisah seseorang bernama DEFIRA ANJANITA ia orang yang baik namun ia memiliki hubungan tersendiri sama tuhan.Begitu juga Stevan ia manusia selalu membuat Defira baper d...