part 3 ✓

116 84 29
                                    


Murid murid pun pergi menuju kelas mereka masing masing. Begitu juga dengan aku, Pipit, Eli dan teman baru kami Stevan.

Pada saat kami berjalan untuk menuju ke kelas tiba tiba terdengar suara.

Brukkkk....

Suara itu terdengar begitu keras dari belakang kami, ternyata itu Stevan yang terjatuh dan tergeletak lemah ditanah.

Ternyata bukan suara aja tapi banyak yang nglihat Stevan jatuh, semua orang pun panik menghampiri Stevan yang jatuh tergeletak itu dan mereka langsung membawa Stevan ke klinik kesehatan.

Aku dan kedua sahabatku pun ikut membantu membawa Stevan dan menemani dia diklinik.

"Def coba tolong telfonkan ke dua orang tuanya stevan!" perintah Bu guru kepadaku.

"Baik Bu." jawab aku.

Tuut...tuut...tuut...
Tersambung
"

Assalamualaikum, ini saya defi temannya stevan, bahwa saya mau memberi tahukan bahwa Stevan tadi setelah selesai upacara pingsan dan sekarang Stevan ada di klinik sekolahan." kata Defi.

"Hahh Stevan pingsan terus gimana keadaannya sekarang." ucap ibu Stevan sangat panik.

"Alhamdulilah Bu, kata dokter Stevan cuma demam dan kelelahan saja,namun Stevan belum sadarkan diri Bu." kata Defi

"Yaudah ibu mau kesana." kata ibu Stev.

"Iya bu." jawab Defi.

Tidak lama kemudian ibu Stev datang dan panik melihat anaknya yang sedang terbaring lemah sambil duduk disebelah stiv yang sedang pingsan.

Tidak lama kemudian ibu Stev datang dan panik melihat anaknya yang sedang terbaring lemah sambil duduk disebelah stiv yang sedang pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saras

Sarah adalah ibu Stevan ia masih cukup muda usianya masih 38 tahun setara seperti ibu aku, namun lebih tua ibu Stev.

Tiba tiba...

"Stev ... Stev ... ini ibu nak, bangun sayang," ucap ibu Stev

Stiv pun mulai membuka matanya dan mulai mengerakkan tubuhnya perlahan demi perlahan.

"Stev kamu tidak apa apa nak." tanya ibu.

"Aku nga apa apa Bu, tadi cuma pusing aja." jawab Stevan.

"Stev apakah perlu dibawa ke rumah sakit." ucap ibu Stevan.

"Nga usah Bu Stev nga apa apa kok." jawab stevan.

"Syukurlah Stev kamu lanjut istirahat di rumah saja ya, biar kamu cepet sembuh." perintah ibu guru.

"Iya stiv pulang aja ya nak." imbuh ibu stev.

Stevan tidak berbicara apa pun, ia hanya menganggukkan kepala yang menandakan ' iya '.

Kemudian Stevan langsung bangun dari tempat tidur untuk pulang terlebih dahulu sambil dipapah oleh ibunya.

Aku, Pipit dan Eli juga langsung bergegas menuju ke kelas, karena jam pelajaran akan segera dimulai,
Sedangkan Stevan pergi pulang.

DEFIRA [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang