Bagian Ke-29

207 29 1
                                    

"Kok, lo tumben nggak langsung cabut pas jam istirahat?" tanya Hazel ketika melihat Ara tidak seperti biasanya yang langsung pergi sesaat mendengar bel istirahat. Bahkan biasanya saat sedang belajar pun Ara sering dipanggil buat latihan. Tapi hebatnya, meski Ara sering keluar pada saat pelajaran tengah berlangsung dan sering nggak ngikutin pelajaran. Ara tetap bisa masuk sepuluh besar. Nggak tahu tuh gimana caranya dia bisa sepintar itu. Hazel sendiri juga masih heran. Dia aja buat masuk lima belas besar harus belajar ekstra.

"Para coach lagi ada acara. Jadi kami diliburin buat nggak latihan dulu." sahut Ara.

"Latihan sendiri kan bisa."

"Kok lo kayak kedengarannya pengen banget gue pergi sih, Zel." sungut Ara dengan sebal.

"Ya, nggak gitu maksud gue, Ra. Kan nggak kayak biasanya aja lo ada gitu."

"Hilih. Em, Cla! Kantin yok!" ajak Ara pada Claire yang sudah menyelesaikan menyalin tulisan yang ada di papan tulis.

"Oh, iya. Saya baru sadar, kamu kok tumben masih ada di kelas." ucap Claire membuat Hazel tersenyum geli. Sedang Ara memutar bola matanya  malas.

"Lo berdua ya."

"Hhe, maaf. Saya nggak maksud apa-apa. Yaudah ayo kita ke kantin." kata Claire yang berdiri dan beranjak dari bangkunya. Sedang Hazel masih betah bertahan pada posinya yang menyelonjorkan kaki dengan duduk agak merosot sampai kepalanya sejajar dengan sandaran kursi.

"Lo nggak mau ikut, Zel? Jarang-jarang lo kita bisa ke kantin bareng."

"Tarik." pinta Hazel sambil menyodorkan tangannya. Belum sempat tangan Ara yang raih, tangan Claire yang lebih dekat sudah raih duluan sambil satu tangan lainnya narik bahu Hazel.

"Kamu berat juga ternyata." ucap Claire begitu Hazel sudah berdiri.

"Lo terdengar seperti ngataian kalau gue itu kurus tapi berat." kata Hazel dengan datar. Claire yang dengar cuma angkat bahunya sesaat. Sedang Ara yang lihat kejadian barusan jadi tersenyum masam dalam diamnya.

"Jadi gini ya rasanya jalan bareng sama orang cakep." ucap Ara ketika mereka dalam perjalanan menuju kantin.

"Ini masih biasa, Ra. Kemarin gue jalan bareng Claire dia dapat bunga dari seseorang." kata Hazel.

"Kecantikan lo valid banget, Cla."

"Ah, sepertinya kalian berlebihan. Jalan cepat yuk. Saya agak risih, nih." ucap Claire ketika mendapati beberapa pandangan anak-anak yang sangat jelas ke arahnya.

Mereka pun berjalan cepat menuju kantin. Seakan kompak, mereka langsung menuju meja yang paling pojok. Entah kenapa tokoh-tokoh dalam cerita komik dan novel tuh selalu suka milih tempat duduk tuh di pojokan. Nggak tahu. Nggak ngerti lagi.

"Mau makan apa, Cla? Biar gue yang mesanin." tanya Ara.

"Gue pesanin es teh lemon aja deh, Ra." timpal Hazel.

"Saya menu yang banyak dimakan sama anak-anak aja. Terus minumnya samain kayak aja kayak punya Hazel." jawab Claire.

"Okey, manis. Nah, lo Zel nggak makan? Cuma minum doang?"

"Enggak. Air minum aja udah cukup."

Ara cuma ngangguk terus pergi.

"Baru kali ini gue ngerasain makan di kantin sekolahan." kata Hazel sambil lihat ke sekitar pada orang-orang yang curi-curi pandang ke arah mereka.

"Serius? Kamu tidak pernah ke kantin sama sekali?" tanya Claire dengan mengerutkan dahinya.

"Iya. Serius. Kan lo tahu sendiri tempat-tempat favorit yang biasa gue datengin selalu menyimpan makanan di dalamnya. Jadinya gue nggak pernah jajan ke kantin."

"Terus yang di lorong danau itu?"

"Ada juga. Emang lo nggak lihat?"

Claire menggeleng sesaat berusaha mengingat. "Tidak. Yang aku lihat hanya beberapa alat lukis kamu saja. Tidak ada yang lain."

"Itu sih artinya lo harus ikut gue lagi ke sana. Gimana? Mau nggak?" tanya Hazel dengan menaikan satu alisnya.

"Ke sana mana nih? Kok, gue nggak di ajak?" tanya Ara dengan membawa pesanan mereka semua di nampan besar. Satu orang mengikutinya dengan membawa satu nampan besar dan juga penuh. Ia lalu meletakannya tak jauh dari posisi nampan pertama diletakkan.

"Em, sepertinya aku tahu kenapa kamu tadi pesannya minuman saja."














||

Aku bener kan ya dari episode awal Hazel gak ada ke kantin. Kalau salah ingat, tolong koreksi ya.

SUNKIST || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang