💎 28. Sembilan puluh hari

1.4K 78 32
                                    

-Happy Reading-

***

Intan Pov_

Hari mulai gelap dan sebentar lagi sunyi dan rindu akan menghimpitku kembali seakan mereka mengajari dan menyiksa diri ini sendiri mungkin bukan hanya aku yang merasakan perasaan rindu dengan seseorang yang sangat berarti yang pernah hadir di kehidupanku, sudah lama ingin kupertanyakan tapi dengan siapa aku harus bertanya, apakah saat aku merindukan dia, dia juga merasakan perasaan sama yang kurasakan dan hampir setiap malam aku memikirkan dan merindukan dia.

Hari ini, detik ini. Aku masih benar benar menunggu kehadiranmu kembali walau tak pasti aku siap duduk dengan sedihku menahan rindu ini yang semakin tak terkendali.

"Apa kabar kamu..?
Apa kabar hati dan fisikmu..?
Apa masih teringatkah aku di benakmu..?"

"Aku rindu. Pahamlah dengan rasaku ini. Sudah pulang kerja kah dirimu..? Jangan lupa jaga kesehatanmu. Kalau bawa motor jangan kenceng-kenceng yaa, nanti bisa jatuh lagi kaya waktu sama aku, hehe.. Teringatkah kamu..?"

Ahh, sudahlah tak perlu diingat ingat kembali. Harapku, hanya menunggumu pulang membawa hati yang tak dapat dibagi oleh siapapun. Semoga kamu tak lupa jalan pulang ke diri ini.

Aku berusaha memejamkan mataku dan aku mulai mengantuk lalu berbaring di tempat tidurku tiba-tiba sebuah pesan kuketahui itu dari nadanya.

Dengan malas aku meraih ponselku kudapati nama Anevia di sana. Rasanya mata yang sudah lowbat ini seperti terisi penuh hanya dengan melihat namanya saja dan tanpa kuperintah sebuah lengkungan dari telinga ke telinga terukir di wajahku. Ternyata dia masih mengingatku, aku langsung mebalasnya dengan cepat.

Meski hanya notif nama kontaknya muncul di layar Hp-ku, betapa aku sangat senang dan bahagianya.

"Ping..."

"Iya..."

"Bagaimana kabarmu..?"

"Baik, kamu..?"

"Aku juga baik-baik.."

"Kamu lagi ngapain..?"

"Lagi rindu..."

"Rindu siapa..?"

"Rindu mantan pacar..."

"Emang siapa mantan pacar kamu..?"

"Kamu.."

Aku tak bisa menahan rasa bahagiaku, aku seperti orang yang sedang baru pacaran pertama kali, bagaimana tidak, aku tidak bisa menahan bibirku untuk tidak berhenti tersenyum membaca pesan darinya.

Kemarin aku putuskan mengakhiri kisah ini, tak urung kufikirkan apa salahku padamu dan aku tak mengerti dengan alasan yang tak pasti memutuskan hubungan ini disaat aku sedang emosi api cemburuku, dan karena mereka yang tak merestuiku. Sebagai seorang wanita yang pernah mencintaimu harusnya kamu tau betapa hancurnya hatiku Anevia.

Aku sudah mengirim voice noteku kepadanya semoga dia merasakan kalau aku masih sayang dia, dan merindukannya.

Aku menunggu ia membalas voice note dariku tapi ia hanya read saja, dan ia memasang status "tunggu sayang di tempat biasa kita ketemu".

Setelah lama kutunggu ia tetap tidak membalas pesan voice note dariku. Kusempatkan diriku makan malam, wahh ternyata makan pun tak enak kalau rindu menghimpit kita dalam kesunyian, dan akhirnya makanan itu kusimpan kembali, aku kembali berbaring di tempat tidurku.

In Deep My Heart (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang