-Happy Reading-
***
Author Pov_
Siapa sih, yang tidak ingin mempunyai kisah cinta yang berujung pada kebahagiaan..?.
Tentu saja semua orang menginginkan kisah yang bahagia bukan..?.
Manusia yang terlahir di dunia ini pasti akan menjalani takdirnya masing-masing, termasuk dalam urusan jodohnya. Tentu sudah sering mendengar bahwa jodoh adalah rahasia Tuhan yang manusia sendiri tidak akan tahu siapa dan kapan mereka akan bertemu dengan belahan jiwanya.
Ada yang sudah bertemu dengan belahan jiwa ketika dirinya masih belum mengerti apa itu cinta. Ada pula yang sudah yakin menemukan cintanya, tapi harus terpisah puluhan tahun dan baru bertemu kembali ketika memasuki usia senja.
Jadi, jika sekarang belum dipertemukan dengannya, tak perlu khawatir karena semuanya sudah diatur.
Jika saat ini Anev meragukan cintanya karena ia tak pernah dan hampir tidak pernah Anev mendengar kekasihnya mengucapkan tiga kata tersebut.
Apakah ada sebuah hal yang perlu Anev harus tahu...?
Tentu..!
Tak lama kemudian, setelah Anev menjelaskan kesalah pahaman tentang Reina ke Intan, Anev membuka suara.
"Apakah kamu benar mencintaiku..?".
"Tentu saja, sayang...". Jawab Intan pada Anev.
"Aku ingin mendengar dari bibirmu sendiri. Bukan kamu mengatakannya saat aku bertanya saja".
"Ahhh... Kukira aku tak harus sampai begitu". Ucap Intan membuat Anev ragu.
"Lho mengapa tidak..?". Anev mengedikkan bahunya.
"Hmm....karena apa ya....??". Gumam Intan pelan.
"Aku kan hanya ingin kamu mengatakan kalau kamu mencintaiku. Itu saja, kenapa sepertinya sulit sih..?". Desak Anev ke Intan.
"Tapi aku tidak bisa".
"Kalau begitu kau tidak mencintaiku..?. Tanya Anev kembali.
"Mengapa, mengapa kamu begitu tega terhadapku.?' Apakah kamu meragukanku..?". Wajah sendu Anev menatap Intan.
Intan langsung bangkit dari ranjang, lalu duduk menyamping di atas paha pangkuan Anev, dengan kedua tangannya melingkar erat di lehernya.
Anev pun masih diam, tak merespon reaksi Intan, hanya membiarkannya, tapi tetap menatap Intan yang sudah di atas pangkuannya.
"Jadi, apakah kamu benar-benar ingin tahu..?". Tanya Intan.
"Tentu saja..!". Bentak Anev.
Intan pun merubah posisi duduk dari menyamping berpindah duduk di atas pangkuan Anev, dengan meluruskan kedua kakinya di atas ranjang kasur, sehingga posisi kami saling berhadapan, dan sangat merapat sekali, Intan meraih bahu Anev dan memeluk tubuhnya sangat erat. Mencium pelan keningnya dengan perlahan dan berbisik di telinga Anev.
"Karena tiga kata itu tidak cukup untuk mengungkapkan betapa aku mencintaimu, Sayang...".
Papar Intan pada Anev.
"Cinta, tak pernah cukup diungkapkan lewat tiga kata 'Aku cinta kamu'. Percayalah, cinta itu lebih dari sekedar itu...".
Ucapnya dengan menyatukan kening mereka. Anev tersenyum bahagia mendengar pengakuan Intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Deep My Heart (GXG)
Novela JuvenilJantung ini masih saja berdetak jika ku ingat kembali namamu. Nama yang sudah terpatri di hati ini, di setiap hembusan nafasku, di setiap aliran darahku, semua hanya tentang dirimu. -Intania Meylan Fridhany Bukan masalah waktu yang lama kenapa tak b...