K.AT / 36

174 19 1
                                    

"Besok,lusa emm...dan selamanya kita akan selalu bersama,bisa? "
•kesalahan atau takdir•
(Warning)

Satu anggukan yang relatif masih malu malu membuat senyum di bibir lelaki itu terukir sempurna

Bibir yang awalnya hanya bisa di liat oleh challdiva kini di rasakannya,dengan ciuman lembut yang di lakukan saaih dapat membuat challdiva ikut dalam permainan itu.

Saaih mengendong tubuh chall lembut. Tangannya mengelus punggung chall,membawa tubuh ramping gadis itu menuju kamar mereka

Challdiva mulai membalas ciuman saaih,dan kaki gadis itu masih setia melingkar di pinggang saaihsaaih,membiarkan tubuhnya yang kini sudah berbaring di tuntun oleh saaih yang sudah berada di atas tubuh nya.

"Don't tell me to stop in the middle"ucap saaih begitu tautan bibir mereka terlepas

Kini mata lekat saaih menatap balik mata gadis yang sudah berada di bawahnya itu

Challdiva tersenyum,bahkan senyum yang terpancar dari bibir gadis itu membuat diri saaih kembali merajalela sekarang.

"Will not"balas gadis itu

Saaih tersenyum,lelaki itu bangkit dan membuka kaus putih polosnya dengan perasaan yang memuncak.tubuhnya kembali mendekat kepada gadis itu

Tangannya kini mengelus pipi gadis-nya itu,hingga rona merah ikut muncul di sana.

" I love u"

"I love u more"

Kalimat itu menjadi penutup pembicaraan mereka malam ini,karena selanjutnya lelaki itu sudah kembali menjenjangi bibir gadis itu,emm...dan mungkin akan berubah status menjadi wanita-nya malam ini.

Challdiva merasakan tangan kekar lelaki itu mengelus punggungnya,menyelip di antara punggung dan karus itu menariknya ke atas agar semakin menempel pada tubuh cowok itu.

Dan sesekali jari jemari itu mengelus lembut tengkuk leher challdiva.mengantarkan perasaan yang saat ini dia rasakan dan tak ada alasan lagi bagi mereka berdua untk menunda yang seharusnya mereka lakukan.

Challdiva membiarkankan tangan saaih mencoba menerobos piyama nya.diri nya terlalu fokus membalas ciuman dari lelaki itu .

"Aaah.. -"challdiva mendongkrak,yang dia rasakan kini sensasi geli akibat bibir saaih menyentuh kulit lembut leher gadis itu

Dan hal itu berhasil membuat challdiva merasa geli sendiri dengan suara yang keluar dari bibirnya membuatnya harus menggigit bibirnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara yang menggelikan itu.

Tangan kekar itu kini mengelus perut rata milik gadis itu membuat challdiva lebih menahan suara yang menurutnya menjijikan itu.

Challdiva sedikit memiringkan kepalanya saat saaih kembali mencium bibir nya,memudahkan pekerjaan lelaki itu

Setidaknya challdiva dan saaih tak terbebani oleh hal itu,mereka sadar bahwa mereka berdua melakukannya dengan dasar cinta yang sudah halal.

***

Challdiva terus menerus menatap tubuhnya dari pantulan cermin,memandang leher,dada,tangan dan bahkan paha mulusnya yang kini mempunyai tanda ungu bercampur biru tua itu berada di tubuhnya.

Ia tidak menyangka bahwa saaih bisa seganas itu,kadang gadis itu berfikir aapa saaih sering melakukan nya dengan cewek lain?!

Challdiva langsung menggeleng kan kepalanya tak mau memikirkan hal negatif di malam dia melepaskan 'mahkotanya' yang selama ini dia jaga

"Mandi gak yah?

" Tapi masih jam tiga pagi"gumam gadis itu lagi

Chall kini memakai baju sweater berukuran over size malas mencari piyama yang dia kenalan beberapa jam lalu,ntah di mana keberadaan baju piyama itu sekarang.

Tak ada penyesalan bagi wanita itu,bahkan dirinya merasakan perasaan yang sama sekali tak pernah dia rasakan antara malu,bahagai,dan senang semua bercampur

Begitu juga mungkin dengan rasa sakit pada selangkangannya,kegiatan itu di akhiri kurang dari dua jam yang lalu

Saaih benar benar tak memberi jeda untuk chall beristirahat,walaupun cowok itu melakukan nya dengan sangat lembut
Tetap saja challdiva tak percaya bahwa lelaki itu melahapnya begitu ganas.

"Chall kamu di dalam? " Suara itu berasal dari balik pintu kamar mandi

Challdiva segera membuka pintu berwarna coklat itu dan mendapatkan saaih sudah berdiri di depan pintu itu

"Kok kamu di kamar mandi? "

"Ada yang sakit? " Tanya lelaki itu khawatir

Challdiva menggelengkan kenapa nya seraya tersenyum"engga kok aku cuman kebangun aja tiba tiba"jawab nya

"Tapi aku kesel! " Cetus gadis itu lagi

"Kenapa? " Tanya saaih beo

Challdiva mengangkat sweater over size yang dia kenakan memperlihatkan sedikit paha mulusnya yang di beri tanda kepemilikan oleh lelaki yang berada di depan nya ini

"Kenapa harus sampe sini?! " Tanya gadis itu seakan tak menyangka

Wajah saaih seketika melongok,ntahlah bahkan dia tak menyadari bahwa dia melakukan itu pada wanita-nya ini

"Tutupin aja" Jawab saaih singkat sambil menutup kembali paha mulus itu

Saaih lelaki normal,menatap mata challdiva saja sudah bisa membuat nafsunya kembali.

"Sini aku bantu ke kasur"ajak lelaki itu

Mendudukan dirinya di samping wanita manisnya itu

" Kamu... "Saaih seketika menundukan kepalanya

" Kamu gak nyesel kan?Aku gak kasar banget kan semalam? "Tanya saaih lagi

Pertanyaan itu membuat challdiva tertawa kecil kemudian membalas ucapan saaih" Aku pengen nanya,kamu sering ciuman yah sama cewek lain? Atau ud--"

"Jangan ngaco...aku gak pernah ngapa ngapain sama cewek " Potong saaih langsung

"Aku cuman nanya kok" Jawab chall sambil tersenyum

"Cuman kamu yang pertama chall...dan kamu yang terakhir" Ucap saaih lembut

"Kamu percaya kan? " Tanya saaih lagi dan mendapat angkukan kecil dari chall

"Kalau kamu udah bosen sama aku,jujur aja yah...aku gpp kok" Ucap chall mendapat tatapan mendalam oleh lelaki itu
Saaih mendekat ke tubuh gadis itu

"Aku mencitaimu"

"Luar dalam" Bisiknya lagi

"Emm...chall sekali lagi yah" Pinta lelaki itu lagi

***

Bersambung
Vote
Komen
Makasih

"Maaf yah kalau kurang dapet fell nya ini cuman bumbu aja kok supaya gak monoton:) "

•just story•

Kesalahan Atau Takdir (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang