K.A.T / 48

144 15 0
                                    

"Setidaknya aku pernah bahagia walau hanya sedetik"
•kesalahan atau takdir•

"Sayang... " Panggil saaih di ambang pintu

"Kamu kenapa nangis lagi? " Tanya saaih khawatir

"Kenapa kamu gak nikah lagi aja? " Tanya chall random

"Kamu bilang apa sih?! Kok nyuruh aku gitu" Protes saaih

"Aku cuman gak yakin bisa kasih kamu keturunan" Jawab nya lagi

"Aku gamau chall,aku mau nya kamu dan cuman kamu aku gak peduli" Ucap saaih dengan cepat

"Pernikahan bukan cuman tentang keturunan,pernikahan itu menyempurnakan iman"lanjut saaih

" Kamu wanita paling sempurna yang pernah ada di hidup aku setelah mami"

Challdiva menundukan kepalanya"maaf buat kamu marah"

Saaih menganggakat kepala chall untuk menatap mata nya"Jangan suruh aku untuk hal itu aku gak bisa " Ucap lelaki itu lagi

"I-iya"

Flashback off

"PEMBOHONG!!"teriak wanita itu mengingat kembali setiap kata dari bibir saaih

Challdiva sudah kembali ke rumah dan kini dia benar benar kecewa...wanita itu saat ini benar benar hancur menerima kenyataan pahit ini bahwa memang semua tidak ada yang berpihak padanya

" Gue benci sama lo! Gue benciiii! "Ucap chall menangis

Saat mengetahui semua nya challdiva langsung pergi dari apartemen itu meninggalkan saaih

Dan nyatanya saaih kalah cepat dengan dirinya,yah saaih memang mengejar challdiva tapi karena challdiva memakai ojek sedangkan saaih dengan mobil nya wanita itu berhasil duluan untuk kembali ke rumah.

Challdiva menghapus air matanya kasar"sampai sini yah...gue capekkk iihhh"ucap wanita itu sendu menatap foto dirinya dan saaih di layar HP nya

Challdiva dengan cepat beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah lemari pakaiannya"lebih baik pergi..."ucap chall menangis

Chall memasukan bajunya satu persatu ke koper yang sudah dia sediakan sebenarnya berat pergi dari saaih tapi dia harus!

Tak mau tersakiti...
Sudah banyak yang di rebut alam semesta darinya,keluarga teman bahkan saaih.

Seseorang yang dulunya membantu dirinya untuk bangkit kini malah menghancurkan dirinya habis habisan sampai kini perasaan itu sudah hancur bahkan mungkin sudah tak berbentuk

Challdiva memandang seisi kamar,menatap setiap sudut kamar yang jelas jelas ada kenangan nya bersama saaih...

"Aku terluka bukan karna dirimu...aku terluka karna harapan ku kepadamu..." Ucap chall sendu

Air mata itu tak bisa terhenti,isakan tangis itu kembali lagi bahkan lebih sakit

Chall langsung pergi berjalan dengan cepat meninggalkan ruangan itu.

Tapi sesampainya di depan depan pintu utama seseorang yang membuat nya rapuh berada di hadapannya "challl... "Ucap saaih

" Awas! "

"Kamu mau kemana sayang? "

"Kamu harus dengerin aku dulu yang"

"Gak butuh! "

"Challl aku mohon"

Air mata itu tak berhenti menetes dari mata gadis itu"salah aku...aku minta maaf... "Ucap saaih terus menerus

Challdiva menghela nafas nya dadanya kini terasa sesak akibat tangis yang tak dapat dia tahan" Ini bukan salah kamu"

"Ini semua salah aku...harapan ku ke kamu yang ngebuat aku sakit " Lanjut chall

"Sampe sini aja yah iihh" Lanjut nya

Saaih menggelengkan kepalanya "gak! Gak chall...dengerin aku dulu"

Chall melepas genggaman tangan lelaki itu"ki-kita ketemu di pengadilan yah..."

"Tolong...kali ini biarin aku pergi" Ucap chall sendu

"Chall gak bisa gitu sayang! Kamu cuman emosi,tolong jangan pergi...bisa kita perbaiki aku mohon... " Pinta saaih

Tes...
Air mata itu kini menetes dari mata elang saaih,lelaki itu benar benar tak ingin kehilangan challdiva

Masih ada kesempatan? Apa memang sudah harus berjalan seperti ini?!

***

Denpasar Bali 20.00 waktu setempat

Wanita dengan hijab berwarna kuning tengah duduk berhadapan memandang kosong pemandangan indah di depannya...

"Maaf ma...chall ngecewain" Ucap wanita itu sendu

Kini tak ada yang bisa dia pertahankan lagi,atau bahkan malah dari awal memang seharusnya tak ada yang di pertahankan?

Pulau dewata bali menjadi pilihan wanita iitu untuk menenangkan dirinya yang sedang hancur

"Kalau memang cinta sama aku kenapa pedulinya sama silvi? "

"Aku yang sedih dia yang kamu aja bercanda" Lanjut challdiva

"Chal... " Panggil wanita perubahan itu

"Aku gak laper tante" Jawab nya tanpa melihat ke arah suara itu

Wanita parubaya itu berjalan ke arah challdiva dan duduk di samping nya"ada masalah sama saaih? "Tanya tante chall

"Engga kok,cuman mau nenangin diri"

"Kalau ada masalah di selesaiin"

"Kamu gak bisa kabur dari masalah" Lanjut nya

"Saaih tau kamu ke Bali? " Tanya tante chall

Chall menggeleng kecil"dia taunya aku di rumah mendiang orang tua tan"jawab nya sendu

"A-aku pengen menjauh dari saai tante...to-tolong jangan kasih tau saaih yah tante"ucap nya dengan sendu

Pelukan hangat dari wanita yang berada di sampingnya ini membuat dirinya sedikit lebih tenang" Tante dukung semua keputusan kamu chall..."jawab tante chall

***

"Kenapa harus pergi?"ucap lelaki itu sendu

Lelaki itu terus memandangi foto dirinya dan challdiva yang terpajang di dalam kamar nya

Saaih tak bisa memaksa challdiva bertahan untuk tinggal di rumah itu" Besok aku jemput kamu yah"ucap nya lagi sendu

Keputusan yang berat harus di rasakan saaih saat challdiva memutuskan untuk break sementara.

Walaupun hanya sementara tetap saja rasanya sakit,bukan ini yang saaih mau begitu juga dengan chall tapi takdir yang sudah mengatur nya dan mereka hanya bisa menjalankan semua yang sudah di gariskan

"Aku mencitaimu.. "

"Selamanya.... "

"Maaf sering ngebuat kamu kecewa,maaf selalu buat kamu nangis...hukum aku challl tapi jangan tinggalin aku... "

"Aku gak bisa chall...tolong... "Ucap saaih

Fix no debat saaih nangis...
Boleh kan?
Apa harus saaih terus terlihat tegar jika sesuatu yang berharga untuk nya pergi begitu saja?!

"Ini semua salah aku...aku mintak maaf seharusnya aku gak ngelanjutin hubungan aku sama silvi...aku minta maaf... " Ucap nya terus menerus bermonolog sendiri

***

Bersambung
Vote
Komen
Makasih

"Entahlah semua terasa membingungkan"

Kesalahan Atau Takdir (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang