Prolog

298 22 8
                                    

notes: karya asli milik Deruu Riota.

Major-Spoiler Warning!!! bagi yang belum sempet baca karena nabung chapter dan tidak mau kena spoiler harap mundur. terima kasih.

----------

"Perang sudah berakhir."—

Hingga saat ini kata-kata itu masing terngiang di telinga para roh yang berada di lokasi perang saat itu. Perang 9 abad antara dosa dan kebajikan selesai dengan perginya wadah dari kegelapan dan pengorbanan sang kebaikan hati. Tidak ada lagi wujud daemonium maupun angelus. Semua sama baik dosa maupun kebajikan, baik pemimpin maupun mantan dosa bebas.

Ke 14 mantan roh senior beserta beberapa mantan roh junior dan dosa bebas lakon utama cerita, pagi itu berkumpul di rumah peninggalan Alesia, All saint sekaligus mama pride-adjudicate yang sudah tiada. Untung saja tidak sampai sebulan portal antar dimensi diperbaiki, sehingga mereka tidak perlu menunggu terlalu lama di dimensi roh yang sebagian besar kacau balau bekas peperangan. Pagi itu, tak tampak sama sekali batas rivalitas. Bahkan beberapa roh terlihat memilih untuk berada di dekat rivalnya masing-masing.

Courage dengan Cowardice, Diligence dengan Sloth, Gluttony dengan Temperance, Squad bubrah mantan junior Wrath dengan Mercy dan Forgiveness. Tak lupa para dosa bebas seperti Fraudulent, Mischievous, Arbitrous, dan Provoke.

Diujung ruangan terdapat Envy yang menyendiri, mendekap selimut memento partnernya. Kindness.

Sloth yang biasanya memeluk Verhurn hanya terlihat memegang konsol gamenya tanpa dimainkan, memilih mengaitkan salah satu lengannya ke lengan Diligence. Diligence yang merasakan dinginnya lengan sloth bertanya-tanya tentang keberadaan Verhurn, tapi memilih diam. Menunggu waktu yang tepat untuk bertanya.

Humility, entah apa jabatannya sekarang, berdiri diantara lingkaran para roh, mengangkat tangannya. Dibelakangnya terdapat Pride dan Adjudicate yang saat ini terlihat seperti anak kembar identik duduk bersebelahan.

"Baik, jadi inilah akhir dari pertempuran kita 900 tahun. Saya disini, Humility, bersama pemimpin roh dosa, Pride dan Adjudicate sebagai pemimpin roh kebajikan, mengumumkan untuk semua roh yang ada boleh memutuskan masing-masing akan pergi kemana setelah ini. Mengingat tidak adanya lagi pertempuran, kerajaan roh akan direnovasi tanpa adanya sekat antara kebajikan dan dosa."

Hampir semua roh yang hadir menyimak, mendadak terkejut.

"Apa tidak,... Bukan, jadi kita semua tidak perlu kembali ke kerajaan roh?" tanya Gluttony.

"Benar, mengingat 7 pasang mantan roh senior berhasil menggabungkan kekuatan tanpa ada dampak buruk atau kehilangan, tidak akan jadi masalah jika dosa dan kebajikan hidup perdampingan. Sekalipun di dunia manusia."

Pride tiba-tiba bangkit dari kursi dan maju berkata, "portal antar dimensi akan diperbaiki dengan bantuan Greed setelah kita mengedukasi roh-roh yang tidak terlibat perang tentang apa yang telah terjadi selama ini. Aku dan Adjudicate akan kembali memimpin ke-2 kaum dan mencari sisa roh dosa dan kebajikan yang tercerai-berai."

Temperance mengangkat tangan. Menandakan ia ingin bicara.

"Jadi selama ini pertempuran dan persaingan kami sia-sia?"

"Tidak temp, pertempuran yang sudah terjadi, ada untuk menyadarkan kita seberapa egoisnya kita dimasa lalu. Kita tidak bisa hidup tanpa satu sama lain. Butuh kedua belah pihak, dosa dan kebajikan, agar dunia tetap seimbang dan manusia dapat hidup sesuai jalan keadilan," ucap Adjudicate sembari merangkul Pride.

"Dengan ini tidak ada lagi tumpah darah, iya kan partner?" Pride nyengir dan mengangguk.

Semua roh menghela napas seraya melihat rivalnya masing-masing. Wrath menepuk bahu Patience, Lust tertawa lega dengan Chastity, yang kali ini tawanya tulus, Murder menggoda Mercy yang merengut. Sisanya seperti reuni setelah ratusan tahun, berpelukan dengan rekan mereka, baik dosa maupun kebajikan.

Desime Random Drabble, Headcanon, etc.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang