Chapter 3

41 11 7
                                    

Hari ini keluarga Winata kembali ke Jakarta, sebelum itu mereka pamit pada nek Yanti.

"Aku balik dulu ya nek," ujar Rain sambil memeluk neneknya itu.

"Iya sayang, hati-hati di jalan. Jangan nakal," peringat sang nenek.

Rain hanya mengangguk dan tersenyum menanggapinya.

Saat Bulan ingin berpamitan, sang nenek malah membuang muka seakan tidak ingin melihat wajahnya.

"Aku pamit nek," ucap Bulan.

"Iya," respon sang nenek sangat singkat dan membuat Bulan sedikit iri pada Rain.

Setelah berpamitan, mereka segera meniggalkan pekarangan rumah nek Yanti dengan mobil.

Di tengah perjalanan, suara Rain berhasil memecah keheningan. "Pa, Rain mau pindah ke SMA Venus. Boleh ya?" Mohon Rain.

Bulan yang mendengar itu terkejut, pasalnya dulu saat Rain di tawarkan untuk satu sekolah dengan Bulan, Rain menolaknya. Tapi sekarang, secara tiba-tiba Rain meminta untuk pindah ke SMA Venus.

"Kenapa mau pindah?" Tanya Bulan.

"Suka-suka gue. Emang ga boleh?" Rain malah balik bertanya.

"Sudah tidak usah berdebat. Iya Rain, kamu boleh pindah ke SMA Venus," ujar Winata.

"Yeay makasih pa," Rain terlihat sangat senang. Sementara perasaan Bulan mulai tak karuan.

Akhirnya setelah melakukan perjalanan panjang, keluarga Winata sampai di rumah.

"Kalian berdua pergi ke kamar, besok kalian masih harus sekolah. Rain, kamu sudah bisa sekolah di SMA Venus mulai besok."

Mereka berdua masuk ke kamar masing masing. Bulan membersihkan badannya. Setelah selesai, Bulan memilih untuk merebahkan dirinya di kasur.

Sebuah notif muncul, dengan cepat Bulan membukanya.

Bintang Jelek.

Istirahat, besok gue jemput.

Iya. Lo tau ga?

Engga lah, kan lo ga bilang-_

Hehe

Apaan?

Rain mau pindah ke SMA Venus

Kenapa tiba-tiba dia mau pindah?

Ga tau. Aneh Rain tu

Yaudah biarin. Tidur!

Besok gue jemput.

Iya bawel

Night Bintang❤

Night too Tata❤

Bulan hanya membaca chat dari Bintang, dia memejamkan matanya untuk segera masuk ke alam mimpi.

•••

Bulan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia turun ke bawah dan bergabung di meja makan bersama keluarganya.

"Rain, kamu berangkat bersama Bulan," suruh Winata.

Bulan yang mendengar itu langsung tersedak. "Tapi Bulan berangkat sama Bintang pa," ujarnya.

"Yaudah sekalian sama Rain. Bintang bawa mobil kan?" Tanya Winata.

PELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang