pindah rumah

160 12 9
                                    

Seorang anak kecil yang berbeda jenis ini sedang bermain sepeda dengan gembira dan senyum yang merka diwajah mereka .

"Zahra ayo kejar aku " seorang anak laki laki itu yang sedang mengendarai sepeda didepan platina azahra.

ya platina azahra ia seorang anak perempuan yang memakai baju pink dan bando warna pink serta sepeda kesayangannya .

"Ihhhhh, inggih tungguian aku dong" platina berteriak kepada laki laki yang ada didepannya .

Secara tiba tiba inggih menghentikan sepedannya , lalu dia turun dari sepeda dan menuju tepat duduk yang ada didekat taman .

"Ehhh , inggih mau kemana ?" Karna ucapan zahra tidak dihiraukan oleh inggih , sehingga zhara mengikutinya untuk mengetahui rasa keingintahuannya.

zahra tau tujuan inggih yang sebenarnya adalah tempat duduk ditepi taman hingga ahirnya zahra menyusul dan duduk tepat didekat inggih .

Seketika suasana menjadi hening seakan ada sesuatu yang mengganjal tapi tidak tau itu apa.

Inggih mengeluarkan suara yang mungkin sudah dia siapkan dari tadi kepada zahra .

"Raa " inggih menolehkan kepalanya untuk menghadap zahra .

"Iya kenapa?" senyum zahra begitu merka kepada inggih .

"Ra aku besok mau pindah "

Seketika semuah berubah, senyum yang merka dibibir zahra pun kini sudah menjadi kemurungan yang menyedihkan.

"Kenapa ra ?"

"Nanti kalo inggih pergih ara sama siap "zahra sedikit mengecilkan suaranya dan menahan isak tangisnya "inggih jangan pergi ya , inggih disini aja ."

"Gak bisa ara "

"Inggih gk mau temenan lagi sama ara ?"

"Engga gitu "

"Terus apa , kalo gak mau temenan lagi sama ara "

"Kita masih temenan ara"

"Gimana caranya lnggih ? , sedangan ara disini dan Inggih jauh " Inggih sedikit berfikir.

"Gini caranya , kita bisa bertukar surat lewat pos atau kita bertukar kabar lewat email gimana " Inggih sedikit mengembangkan senyum manisnya.

"Setuju" ucap zahra sambil mengepalkan tangan keudara .

"Ehhh udah sore , mari kita pulang gimana nanti dicarin " Inggih menarik tangan zahra dan membawanya pulang.

Sudah beberapa bulan kepergian inggih , zahra masih saja terlihat murung meski setiap minggu inggih selalu mengirimkan zahra sepucuk surat atau sekedar bersapa ringan diemail.

Tapi tetap saja rasanya beda rasanya aneh enggak seru kaya yang dulu dulu , yang selalu main bareng dari pagi hingga sore .

Dan sekarang mereka hanya bertemu via email atau sepucuk surat , ini gak adil untuk zahra kenapa inggih harus pergi dan meninggalkan zahra sendiri disini.

Zahra yang sedang duduk merenung memikirkan nasibnya yang ditinggalkan seorang sahabat bernama inggih , kini dikagetkan oleh suara ibunya .

"Zahra ini ada surat dari nak inggih "

Seketika lamuannya menghilang dan sesegera mungkin untuk menemui ibunya, mengambil secarik kertas yang dikirimkan oleh Inggih.

Ketika sudah mendapatkan apa yang zahra mau , zahra segera kekamar dan menutup pintu kamarnya lalu segera membaca surat dari inggih .

Hai , ara apa kabar aku inggih teman baikmu dan juga teman terganteng seasia . Ohh iya gimana kabarmu saat ini baik kan , tidak menangis lagi kan ? ara aku sekarang dapet temen temen yang menyenangkan semoga kamu pun sama ya araku.
Aku disini selalu memingatmu tau , aku takut kamu nangis lagi dan berahir kamu jatuh sakit jangan diulangin lagi ya ara .eh udh dulu aku mau keluar nih sama temen temenku yang sekarang , kamu jaga diri baik baik ya .
Sampai jumpa ara .
Dadahhhhhhhhh

PlatinumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang