Dikantin sekolah zahra dan nicel sedang menikmati makanan mereka .
"Raa" ujar nicel yang hanya dibalas deheman oleh zahra.
"Tadi gue liat lo sama ka Platinum, kalian lagi ngomongin apa ya "
ucapan nicel membuat zahra sedikit tersedak, nicel langsung memberikan minuman kepada zahra.
"Makannya yang bener dong zahra, ko sampe kesedak kaya gitu" ujar nicel pada zahra.
Zahra menaroh minuman yang diberikan oleh nicel ke atas meja mereka.
"Gue gak papa ko , mungkin karna gue buru buru kali ya makannya" ujar zahra.
Zahra sedikit berbohong untuk menutupi rasa kagetnya, ketika tiba tiba saja nicel menanyakan soal Platinum kepadanya.
"Lo belum jawab pertanyaan gue " ujar nicel.
"Pertanyaan yang mana sih nic?"
"Zahra jangan pura pura lupa deh , pertanyaan gue tuh kaya ayam berak barusan tau gak sih masih anget loh"
"Soal platinum?"
"Asik Platinum , asik seumuran tuh kayaknya uhh , kaya temen teka kaya temen teka naik prosotan muter muter yang dikursi diginiin nihh" ujar nicel sambil menggerakan dua tangannya untuk mepraktekan cara mainnya.
"Iya kebetulan yang terhormat kakak Platinum" ujar zahra sedikit menekan kata diahir kalimatnya.
"Ohh iya bener kakak platinum" ujar nicel menambahkan.
"Dia bahas hutang gue barusan" ucap zahra dengan santainya.
"Haa lo, lo hutang sama dia , hutang apa lagi sih zahra lo udah gila ya berurusan sama tuh cowo" ujar nicel berteriak.
Para siswa siswi yang sedang ada dikantin pun memandang mereka dengan sinisnya , zahra menelan luda dan menahan malu akibat perbuatan sahabatnya itu.
"Tenang dulu dong nic , mau gue jalasin apa engga" ujar zahra.
"Ya jelasin lah gila aja lo gak jalasin, kalo lo punya utang sama ka platinum" ujar nicel sedikit sinis.
"Ya udah, lo gak usah triak triak malu tau" ujar zahra sedikit memanyunkan bibirnya.
"Ya udah sih cerita cepetan, gue penasaran"ujar nicel menekan kata terahirnya.
"Sabar, jadi gini gue tadi malem tuh dari super market terus ban sepeda gue bocor"
"Terus apa lagi" ujar nicel memotong omongan zahra .
"Bisa gak sih, kalo orang lagi ngomong tuh gak dipotong dulu" ujar zahra sedikit sarkasme.
"ya deh sorry gue hilap, terus lanjutin dong ceritanya"
"Waktu tambal ban, gue mau hubungin teteh gue tapi hanphone gue ketinggalan dirumah ya udah , terus pas dijalan mau pulang gue diganggu sama preman dan ya ka platinum dateng terus nolongin gue" ujar zahra panjang lebar.
"Nanti dulu , terus apa hubungan nya sama hutang?" ujar nicel karna belum mengerti maksud dari omongan zahra.
"Iya itu..., mungkin karna dia nolongin gue dari preman" zahra melanjutkan ucapannya "jadi dia bilang gue hutang sama dia "
"Maksud lo, lo hutang nyawa gitu sama dia?. Karna dia nolongin lo" Ujar nicel menyelidik.
"Ya dia sih bilangnya kaya gitu" zahra sedikit mengingat kejadian tadi malem.
"Terus dia udah nagih hutang sama lo?"
Pertanyaan demi pertanyaan nicel keluarkan untuk mengetahui apa yang sedang sahabatnya hadapi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Platinum
Novela JuvenilPernahkah kamu merasakan rasa senengnya dipertemukan kembali dengan seseorang yang pernah ada dihidupmu, dipertemukan kembali dengan cara yang unik, bahkan sangat unik. Tapi sayang salah satu dari mereka tidak mengingat, lebih tepatnya tidak menyad...