P r o l o g

562 134 7
                                    

Seorang gadis sedang berada di sebuah taman. Udara yang sangat dingin tidak sebanding dengan aura dingin yang ia pancarkan semenjak kepergian sang Ayah.

Tatapan yang menerawang jauh kedepan. Tatapan yang menyiratkan kesedihan, kehampaan, kekosongan dan luka yang amat mendalam.

Hanya keheningan dan kesunyian yang menyelimuti raga nya. Ia memejamkan mata nya untuk menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya. Ia sedikit mencoba menghilangkan sesak yang kemabli menyerang.

Ia adalah seorang gadis yang bernama Audrey Yaza Wijaya. Orang tua Audrey telah bercerai saat Audrey masih berusia 6 tahun.

Keluarga Audrey dulu bisa di bilang keluarga yang cukup Harmonis.

Tapi.... itu dulu.

Dulu...

Audrey sekarang tinggal bersama Ibu nya yang bernama Kinan Gabriella. Dan Ayah tiri nya yang bernama Rizki Anggara.

Audrey sekarang masih berada di taman, ia sedang duduk di salah satu kursi taman. Gadis itu tersenyum miris seraya mengigit bagian bawah bibir nya. "Hai ayah, apa kabar?" Entah kepada siapa Audrey bertanya.

Rasa sesak terus menjalar keseluruh tubuh Audrey, ia kehilangan semangat untuk hidup, ia kehilangan sebagian dari dirinya, sebagian jiwa nya menghilang bersama dengan kepergian sang Ayah.

Tangisan yang ia tahan sekuat tenaga, akhirnya tertumpahkan. Mata manik coklat milik Audery terus mengeluarkan air bening yang terus mengalir tanpa henti. Mewakili segala perasaan yang berkecamuk di dada.

Ingin rasanya menyalahkan takdir, tapi tidak bisa. Ingin rasanya mengulang waktu, tapi itu tidak mungkin.

Sudah sekitar 20 menit ia terduduk disana, tidak lama Tes. Air hujan turun meneteskan di dahi milik Audrey taka lama hujan semakin deras, dan Audrey segara pergi dari sana untuk berteduh. Sekarang menunjukkan pukul 17.52, dan hujan pun enggan untuk berhenti. Lalu ia memutuskan untuk memesan Taxi online.

Tidak lama menunggu, Taxi yang Audrey pesan pun tiba. "Mba Audrey ya?" Tanya sang sopir kepada Audrey sembari membuka kaca mobil. "Iya, mas." Jawab Audrey, dan ia pun langsung masuk ke dalam mobil.

Selama di perjalanan ia melihat keluar melalui kaca mobil, ntah apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Selama 45 menit di perjalanan akhirnya ia tiba di depan rumah yang amat besar. "Ini uang nya pak, ambil saja kembalian nya". Ucap Audrey kepada sang sopir, "Terima kasih banyak mba", sahut sang sopir.

Dan ia pun langsung masuk ke dalam rumah. Sesampai nya Audrey di ruang tamu ia bertemu dengan Ayah tiri nya, "Dari mana saja kamu Audrey jam segini baru pulang?" Rizki bertanya pada Audrey, sedikit menaikkan nada bicara nya.

"Bukan urusan Papa" Jawab Audrey acuh, dan ia pun langsung berlari ke kamar nya yang berada di lantai dua.

Setalah berada di kamar Audrey kembali menangis, "Hikss...hikss, Ayah aku rindu, kenapa Ayah tega meninggalkan aku Ayah?". Audrey terus menangis sambil memeluk bingkai foto, dimana sang Ayah sedang menggendong Audrey saat Audrey masih umur 3th.

Audrey beranjak dari kasur untuk mengganti pakaian. Sesudah mengganti pakaian Audrey merasa sangat lelah seharian tadi ia terus menangis, dan ia pun memutuskan untuk langsung tidur.
.

.

.

.

.

.

Pict Audrey

Gimana? Gimana apa nya? WkwkUntuk Prolog segini dulu ya guys, iya tau pendek hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana? Gimana apa nya? Wkwk
Untuk Prolog segini dulu ya guys, iya tau pendek hihi.

Mohon maaf jika ada salah"kata karna ini cerita pertama sya.

Jangan lupa untuk Vote, Coment, Shre.

Broken Home [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang