11. Acara di SMA Pelita

126 54 13
                                    

Sekarang Audrey audah pulang ke rumah nya diantarkan oleh Devan karna ia harus latihan bernyanyi untuk pentas besok. Dan Kinan? Ada Devan yang kembali ke rumah sakit untuk menemani nya.

Audrey membersihkan diri, ia mandi dan mengganti pakaian nya. Setelah selesai tiba-tiba handphone nya berbunyi menandakan ada yang menelpon.

Dan pada saat Audrey mengambil handphone nya ternyata Arlletta yang menelpon, dan Audrey segera menakan tombol yang berwarna hijau.

"Iya ada apa Ta?"tanya Audrey.

"Gimana? Lo udah latihan kan? Terus nyokap lo gimana kabar nya? Apa udah sembuh? Besok datang nya pagi-pagi Drey biar bisa latihan lagi."ucap Letta dari sebrang telpon.

"Kebisaan nih anak, kalo nanya satu-satu. Iya gue udah latihan nyokap gue juga baru sadar dan besok gue datang pagi."jawab Audrey.

Letta terkekeh "Ya maaf Drey ahaha, yaudah deh kalo gitu gue cuman ngingetin doang."

"Yaudah gue mau makan dulu,"dan Audrey langsung memutuskan sambungan telpon nya.

                                ***

Audrey mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celah-celah kamar nya. Ia bangun dan segera siap-siap untuk datang ke sekolah lebih awal.

Setelah selesai ia sarapan terlebih dahulu agar nanti tidak lemas saat pentas.

Setelah selesai makan ia langsung keluar dari rumah dan meminta sopir untuk mengantar nya ke sekolah.

Disekolah.

Audrey sudah berada disekolah, ia menuju kelas nya.

"Eh Drey lo udah dateng,"ujar Chelsea.

"Iya, eh Gisel mana?"tanya Audrey.

"Dia lagi latihan puisi sama Revan, abang nya si Letta,"jawab Chelsea dan Audrey mengangguk paham.

Ya Revan adalah alumni SMA Pelita ia juga terkenal karna kepandaian nya dalam membuat puisi, dan sekarang ia di undang oleh dewan guru untuk meramaikan acara nanti.

"Gimana udah bisa?"tanya Revan pada Gisel.

Gisel hanya menjawab dengan anggukan tanpa menatap matanya, ntah mengapa jika dekat dengan Revan jantung Gisel serasa ingin copot.

"Yaudah gue balik ke depan."ucap Revan datar dan Gisel mengangguk lagi.

Pada saat Revan melewati koridor banyak sekali pujian dari kaum hawa untuk Revan, tapi ia sudah biasa mendengar puhian seperti itu.

Ya ampun jodoh gue ganteng bener.

Gila dah cool banget, aduh calon imam.

Aduh liat deh rambut nya itu gak nahan.

Wah parah mak nya ngidam apa jir pas hamil.

Udah-udah dia milik gue.

Seperti itulah pujian dari para kaum hawa, Revan tak peduli dengan pujian itu ia tetap jalang dengan tangan yang berada didalam saku celana.

Tak lama Pak Ibrahim naik ke atas panggung mengumumkan bahwa acara akan segera dimulai.

"Assalamualaikum anak-anak selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, baik sebentar lagi akan segera dimulai untuk yang mengikuti pentas untuk segera bersiap-siap."ucap Pak Ibrahim sembari mematika mic nya kembali.

Para peserta langsung bersiap-siap dan para murid lainnya pun mulai berkumpul dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

Icha selaku sekertaris OSIS ia menaiki panggung untuk memberitahu sususan acara.

Broken Home [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang