1. Awal dari segalanya

361 127 15
                                    

Ketika semua orang menceritakan betapa hebat orang tua nya. Menceritakan liburan bersama keluarganya, menceritakan hal hal konyol dalam rumah nya. Aku merasa iri, aku tidak punya hal hal semewah itu.

Pikiranku melayang ke masa lalu,

Dimana piring-piring bertaburan hancur berkeping keping, nada yang saling membentak, jeritan ibu dan juga marah Ayah. Diriku yang mendengar itu hanya meringuk ketakutan. Karena aku takut, mereka pergi jauh dariku.

Saat itu aku masih belum mengerti, kenapa mereka bertengkar. Aku juga tak mengerti apa yang mereka lakukan. Yang kutahu mereka adalah orang tua yang saling mencintai. Kalau tidak, kenapa mereka menikah?.

Aku hanya ingin mereka berdami dan saling mencintai lagi seperti dulu. Aku hanya ingin ketenangan dan kedamaian di dalam keluargaku. Tanpa ada keributan dan pertengkaran, aku hanya ingin tertawa bersama mereka seperti teman-temanku yang lain.

Ketika aku masih kecil, aku belum mengerti apa arti dari "Perceraian" aku masihlah berharap mereka saling sayang seperti sedia kala. Tapi sepertinya aku salah, mereka tetap bertengkar, mereka tetap saling membenci dan saling menghina.

***

"Ma, mama dimna?" Teriak Audrey sambil berjalan menuruni anak tangga. Tidak ada shutan dari sang empu, lalu Audrey menuju dapur ia pikir mama nya berada disana sedang masak.

"Bi, mama mana? Kok tumben gak ada" tanya Audrey kepada Bi Ina, asisten rumah tangga,"Iya non dari pagi Bu Kinan belum juga keluar dari kamar nya". Jawab Bi Ina,"Oh iya bi makasih". Dan Audrey langsung jalan menuju kamar sang mama.

Tok,, tok,, tok Audrey mengetuk pintu kamar Kinan. Tidak ada juga sahutan dari Kinan. "Mama sakit? Kok di kamar aja? Audrey masuk ya ma." Dan saat Audrey masuk, ia melihat sang mama sedang duduk sambil menekuk kedua kaki nya, dan bertopang dagu di lutut, sambil mengeluarkan air mata. Pikiran nya sekarang kosong dan hampa.

"Mama kenapa? Pasti gara-gara papa ya ma?" Tanya Audery sambil menghapus air mata dari pipi Kinan,"Mama baik-baik aja kok nak, mama tidak apa-apa" jawab Kinan sambil tertawa hambar. Audrey langsung menggeleng cepat,"Gak! Gak mungkin, pasti mama gini gara-gara papa kan ma?!". Audery terus bertanya sambil menggoyang goyangkan badan Kinan.

"Mama tidak apa-apa Audrey, mending sekarang kamu siap-siap terus Sekolah ya". Jawab Kinan sambil membelai puncak rambut Audery, Dan Audrey pun hanya menggangguk pasrah.

Setelah Audery selesai siap siap ia langsung pamit kepada Kinan,"Ma, Audery pamit ya, mama jangan lupa makan, dan jangan banyak pikiran", dan Kinan pun hanya mengangguk sambil tersenyum, Audrey langsung menyalimi punggung tangan Kinan, dan ia langsung pergi bersama Pak Liman, sopir pribadi nya Audery.

Sebelumnya Audrey Sekolah di Belanda, setelah ia ditinggalkan oleh sang Ayah, Kinan pun memutuskan untuk memindahkan Sekolah Audery ke Indonesia, dan hari ini hari pertama Audrey Sekolah di SMA Pelita.

Sesampai nya Audrey di depan gerbang Sekolah, ia masuk menelusuri koridor, ia jadi pusat perhatian para kaum adam.

"Permisi, kak kelas XI IPS 1 dimana ya?" Tanya Audrey kepada salah satu siswi,"Lurus terus belok kanan." sambil menunjukkan ke arah yang ia tuju. "Terima kasih", jawab Audery sambil tersenyum.

Brukkkk...

Tidak sengaja Audrey menabrak salah satu siswa SMA Pelita,"M-maaf saya tidak s-sengaja", gumam Audrey dengan suara bergetar. "Kalo jalan pake mata." Jawab lelaki itu dengan muka benar-benar datar. "Dimana-mana jalan pake kaki, mata untuk melihat, buka jalan!" Ketus Audrey tidak terima, dan ia langsung pergi untuk menuju kelas.

Broken Home [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang