Bagian 1 : Mama Aku Juara 1 Loh!

743 92 1
                                    

Aku hanya ingin kalimat," Selamat yah? Mama bangga sama kamu." apa itu sulit?
***

Jakarta, 2011

Gadis cantik yang menggunakan seragam merah putih dan baru berusia 8 tahun terlihat berlari menuju pekarangan rumahnya. Nama gadis itu Rachel. Senyum lebar terbit di balik bibir mungilnya.

"Ma!"

"Ma!"

"Ma!"

Teriak Rachel bersemangat untuk menunjukan nilai raport yang memuaskan. Rachel berhasil menduduki peringkat ke-1 di sekolahnya! Rachel mau Alana bangga dengan hasil yang dia peroleh ini.

"Rachel, ini rumah. Bukan hutan," kata Alana menatap tajam Rachel sambil menuruni tangga.

Rachel tidak takut. Dia sudah biasa mendapatkan tatapan tajam, datar, ataupun tatapan tidak suka dari Alana. Iya, dia sudah biasa.

"Mama, mama, mama! Lihat Rachel juara ke-1 di kelas!" Rachel yang bersemangat menunjukan piala yang saat ini ia pegang.

"Oh."

Alana hanya menjawab seadanya lalu berjalan meninggalkan Rachel yang harus mendesah kecewa. Rachel merasa, Alana tidak begitu bangga dengan apa yang telah dia peroleh. Rachel harus melakukan apa agar Alana merasa bangga padanya?

"Mama!" Rachel bersuara agak keras.

Alana menghentikan langkah kakinya. Menunggu Rachel berbicara.

"Mama enggak bangga sama Rachel?" tanya Rachel sambil menggigit bibirnya mencoba menahan isakan yang bisa lolos kapan saja.

"Tidak, saya tidak pernah bangga pada kamu."

Alana meninggalkan Rachel dalam hening. Tidak lama kemudian terdengar isakan lirih yang begitu pilu. Rachel berjongkok,menangis menumpahkan segala bentuk kecewa yang dia rasakan.

Apa begitu sulit untuk mengatakan selamat?

Tiba-tiba tubuh Rachel terangkat, di gendong oleh Jeff-sahabat Alana. Pria yang selalu Alana panggil dengan sebutan Ayah.

Rachel memeluk leher Jeff erat. Mencoba mencurahkan seluruh rasa kecewa yang Rachel rasakan pada Jeff.

"Ayah, mama gak suka Rachel juara. Mama enggak bangga sama Rachel."

Isakan Rachel membuat dada Jeff berdenyut nyeri. Ada sebagian hatinya yang ikut hancur saat menyaksikan Rachel menangis hebat.

"Mama bangga sama kamu, sayang." Jeff membelai rambut Rachel lembut. "Mama itu cuman bingung, harus bagaimana menunjukan rasa bangganya ke kamu."

Tangis Rachel berhenti seketika. "Begitu yah, ayah?"

Jeff mengangguk, "Iya gitu."

"Haduh ayah bangga banget sama kamu, berhasil juara 1! Rachel mau hadiah apa dari ayah?"

Rachel terlihat berfikir sejenak, "Rachel mau mama, ayah. Bisa?"

Susah

Rasanya napas Jeff terhenti sejenak saat mendengar keinginan Rachel.

"Maaf sayang, itu minta aja ke mama kamu. Gimana kalau kita makan es krim di tempat langganan kita?"

"Mau ayah! Mau! Rachel mau es krim!" mata Rachel berbinar begitu Jeff mengajaknya memakan es krim.

"Oke, princess. Tapi turun yah?" Jeff memasang ekspresi cemberut. "Ayah berat."

Rachel tertawa melihat ekspresi Jeff yang cemberut. Namun dia tetap turun dari gendongan Jeff dan mereka melangkahkan kaki ke luar dengan obrolan ringan yang menyenangkan.

Mama, Look at Me Please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang