Bagian 3 : Mama, Aku Tidak Minta Dilahirkan

514 79 5
                                    

Bersama kamu, rasanya seperti saya harus kembali ke masa lalu kelam saya.
.
.
.
- Alana -
***

Jakarta, 2020

Hal yang sebenarnya mudah namun sulit didapatkan dalam hidup seorang Rachel yaitu kasih sayang Alana. Rachel berbagi atap yang sama dengan Alana. Rachel juga berbagi aliran darah yang sama. Tapi, mengapa sangat sulit membuat hubungan keduanya menjadi dekat selayaknya ibu dan anak diluaran sana?

Rachel hari ini tengah memanjat tembok belakang sekolah. Mencoba untuk kabur dari sekolah seperti biasa. Namun sebuah tangan menariknya dari belakang menyebabkan dia harus terjungkal ke belakang.

"Anjim, punggung gue sakit banget. Siapa sih yang berani narik belakang baju gue?!" Rachel membalikan badan dan melototkan matanya gara - gara terkejut karena seseorang yang dibelakangnya saat ini.

"Eh ada Jeno," kata Rachel dengan gaya polos andalannya.

"Mau kemana lo?" tanya Jeno menatap Rachel tajam.

"Hehe, itu mau manjat tembok aja."

Gawat! Kalau sudah dihadapan Jeno, Rachel tidak bisa mengelak. Seharusnya dia sudah bisa menyusul Njun dan Echan yang sudah pergi duluan ke Warung Mang Udin yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolah. Namun karena Rachel berhasil ketahuan oleh Jeno. Gagal sudah riwayatnya.

"Gue kan udah sering bilang, jangan bolos terus," Jeno berucap tajam.

Sementara Rachel menunduk lesu.

"Gue enggak bolos, Jeno. Cuman mau makan siang aja bareng Echan dan Njun."

Jeno menghembuskan napas jengah, lagi dan lagi Rachel berhasil membuat Jeno kesal.

"Lo makan siang sama gue aja di kantin. Biar lo enggak bablas ngebolos bareng mereka."

Jeno menarik pergelangan tangan Rachel membuat cewek dengan rambut sebahu itu harus merasakan rona merah yang menjalar di kedua pipinya. Gak apa - apa gagal ngebolos, yang penting tangan gue di genggam sama Jeno.

Seluruh pasang mata menatap Jeno dan Rachel terkejut. Pasalnya, Jeno adalah teladan SMA Angkasa yang memiliki wajah tampan dan jangan lupakan ketika dia tersenyum matanya membuat siapapun ingin menatapnya lama.

Sementara Rachel adalah siswi tahun terakhir di SMA Angkasa yang memiliki reputasi bisa di bilang buruk. Dia ranking kedua dalam urutan belakang di angkatan mereka. Belum lagi track record Rachel yang sering membolos bersama Njun dan Echan.

Kedekatan Rachel dan Jeno terjalin begitu saja. Gara - gara pertemuan tidak sengaja di sebuah perpustakaan kota.

"Rachel?"

Rachel yang tengah membaca buku menatap siempunya suara. Dan alangkah terkejutnya dia saat melihat yang memanggilnya adalah Jeno, orang terkenal nomor 1 di SMA Angkasa.

"I-Iya?"

"Ngapain lo disini?"

Nada yang diberikan Jeno entah mengapa terasa seperti nada seseorang yang meremehkan seseorang.

"Lo gak liat gue baca buku?"

Mama, Look at Me Please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang