04

122 17 0
                                    


"Jaehyun-ah aku ingin hubungan kita berakhir."

Jaehyun menolehkan kepalanya, menatap Sooyoung yang membuang muka.

"Kenapa ? Kenapa kau mengatakan hal ini ?"

"Aku ...aku tidak menyukaimu."

Jaehyun merasakan dunia seakan berhenti berputar, ribuan pisau menusuk ulu hatinya.

"Apa maksudmu ?" Jaehyun menarik tangan Sooyoung pelan,

"Perasaanku padamu selama ini hanya kebohongan." Sooyoung masih membuang muka. Ia memejamkan mata sesaat, menahan sakit yang teramat.

"Hubungan kita sudah berjalan 1 tahun. Dan kau bilan semua hanya kebohongan."

"Apa yang sebenarnya terjadi ?"

"Park Sooyoung jawab aku." Jaehyun menyentuh kedua bahu Sooyoung, membuat gadis itu mau tidak mau menatap mata indah Jaehyun.

"Kau itu hanya pelampiasanku. Asal kau tahu ? Aku sedang menyukai orang lain." Sooyoung menghempaskan tangan Jaehyun.

Sooyoung berjalan menjauh dari Jaehyun, namun baru beberapa langkah tangannya kembali di sentuh oleh Jaehyun.

"Katakan bahwa semua itu bohong." Jaehyun menatap mata hitam Sooyoung,

"Sooyoung-ah." sebuah suara membuat keduanya menoleh, mendapati sosok laki laki tampan berdiri tidak jauh.

Sooyoung melepaskan tangan Jaehyun, ia berjalan menghampiri laki laki itu, Jaehyun melihat laki laki itu memeluk pundak Sooyoung. Membawa Sooyoung pergi dari tempat tersebut.

Jaehyun mengatupkan rahangnya. Ia memejamkan matanya sesaat, merasakan matanya mulai terasa perih. Ia menundukkan kepalanya. Air matanya menetes begitu saja.

°
°
°

Jaehyun menarik rambutnya ke belakang. Ia melihat Taeyong berdiri di balik pintu kelas.
Laki laki itu berdiri dengan mata terpejam.

Jaehyun melirik ke kelas. Ternyata kelas dimulai,

"Kenapa masih disini ?" Jaehyun berdiri di samping Taeyong.

Taeyong membuka matanya, melirik Jaehyun sekilas. Sebelum akhirnya kembali memejamkan matanya.

"Aku menunggu Seulgi." Seulgi memang datang terlambat hari ini. Setidaknya gadis itu sudah memberitahu pihat sekolah alasannya terlambat.

"Begitu." Jaehyun memasukkan tangannya ke saku.

"Apa kau menyukai Seulgi ?" Jaehyun menatap lurus ke depan.

Taeyong membuka matanya lagi. Ia berdiri tegak, menatap Jaehyun yang begitu tenang.

"Apa maksudmu ? Dia temanku."

"Itu artinya kau tidak menyukainya bukan?" Taeyong mengernyitkan dahinya.

"Dia temanmu. Dan itu artinya kau tidak pernah memandangnya sebagai seorang perempuan." Jaehyun tersenyum.

"Kenapa bertanya seperti itu ?"

"Ku pikir aku tertarik kepada Seulgi sebagai seorang perempuan." Jaehyun menolehkan kepalanya. Ia tersenyum kepada Taeyong. Sedetik kemudian ia melihat Seulgi berlari ke arahnya dan Taeyong.

Jaehyun melambaikan tangan singkat.

"Aku masuk dulu." Jaehyun menepuk pelan pundak Taeyong sebelum akhirnya memasuki kelas. Taeyong meraskan sesuatu mendesak perasaannya. Seperti merasa tidak suka dengan ucapan Jaehyun.

Loved You Once | SEULYONG STOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang