Sorry baru bisa update🙏🏻
Typo tandain yaa❗❗
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
."Shofia to-tolong."
"Hiks...hiks... a-aku harus apa?"
"S-shofia cepat tarik aku Shofia."
"Hiks...hiks...hiks..."
"SHOFIA!!!" Duarr!!!
Hah....hah....hah....hah
"Ngga bukan aku bukan bukan tolong, to-tolong selamatin dia. Tolong!!! Aghh!!!"
Brak!
"Arlene kamu kenapa?"
"Ngga bukan bukan aku, tolong dia, tolong cepet tolongin dia!!"
"Shuut tenang ini aku Zen, kamu tenang dulu."
"Hiks... Zen, ini apa? Aku mimpi apa? Itu siapa hah hah hah...."
"Sssttt bukan siapa siapa, itu cuman mimpi, ayo lanjut tidur."
"T—tapi itu kayak nyata Zen, aku bener bener ngerasa itu nyata."
"Sekarang lanjut tidur, besok kita bahas ya."
"A—aku takut Zen, ini bukan kali pertama aku mimpi kayak gini."
Zenan menghela napas kecil, lalu mengeratkan dekapannya pada Arlene.
"Gapapa, kamu mungkin lupa baca doa tadi sebelum tidur, jadi setannya iseng, sekarang kita tidur."
Arlene masih takut mengingat mimpi buruk itu, ia dekap Zenan lebih kuat berharap pikirannya teralihkan.
•°•°•
"Mau kemana?" tanya Sheza menghentikan langkah Arlene.
"Zen," jawabnya.
"Ayo! Sekalian kita berempat sama Rafi ke kantin bareng."
Arlene manatap Sheza sebentar lalu ia membalikkan badannya. "Gue ga ada ngajak lo."
"Ayolah Len, kita temen marahnya jangan lama lama," bujuk Sheza.
Arlene berbalik lagi menghadap Sheza, ia menghembuskan napas lelah.
"Lo pikir Rafi bakal diem aja ada Zen diantara kita? Lo bisa jamin ga bakal ada apa apa lagi?"
Sheza tersenyum sumringah lalu ia mendekap lengan Arlene dengan lengannya.
"Rafi udah jinak kok, jadi ayo ke kantin bareng!"
Arlene hanya diam menurut dirinya diseret oleh Sheza ke kelas sebelah. Ketika sampai di depan kelas IPA 2, Arlene menghentikan langkah kakinya, ia melihat Zenan dan Rafi sedang berbicara, dengan sebuah meja yang membentang membentuk sebuah jarak diantara keduanya.
Arlene lanjutkan langkahnya masuk menghampiri mereka. Sementara Sheza sekarang diam dibelakang, ia ingin memastikan bahwa tidak ada lagi yang bertengkar diantara ketiganya.
Ketika sudah sampai disamping meja mereka Arlene berdeham kecil mengalihkan perhatian keduanya.
"Mau istirahat di sini?" tanya Arlene.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENARLENE (On Going)
Teen Fiction🚫Siscom Area🚫 CERITA INI HANYA FIKSI❗ _________________________________________________ Mencintai kakak kandung sendiri?? Ia tahu ini salah, tapi bukan kehendaknya menentukan kepada siapa ia akan mencintai. Ini bukan kisah remaja kasmaran yang ha...