PART 1

8.2K 252 5
                                    

Annyeong. Aku bawa cerita baru, ini beda cerita sama Wanna Be Yours. Semoga kalian suka. Sekedar info jika FF ini terinspirasi ketika di kampus ku sedang mempelajari masalah penyakit menular, biasa anak keperawatan :D . Apa hubungannya? So ikuti terus jalan ceritanya. : )

 

~#Happy Reading#~

Seorang yeoja dengan wajah oriental sedang menenteng keranjang belanjanya berkeliling supermarket Seoul. Hari ini waktunya dia mencari kebutuhan perbulan dia dan Eonnienya. Dengan teliti dia memasukkan bahan makanan pokok dan beberapa bungkus ramen. Mata bulatnya sontak berbinar ketika dia menjumpai puding vanila kesukaannya. Ya, yeoja itu sangat menyukai apapun yang berbau vanila. Mulai dari Milkshake Vanila, Ice cream Vanila, Puding Vanila, Vanila Coffe, dan segala makanan berjenis dasar vanila. Setelah dirasa cukup, dia mendorong keranjang itu ke kasir lantas membayarnya.

Hiuhwi berjalan sambil menenteng tas yang lumayan berisi menuju halte bus. Pilihannya tepat pada bus untuk mengantarnya pulang karena biayanya cukup murah. Tak beberapa menit bus yang ditunggu datang. Dia bergegas masuk dan mencari tempat duduk kosong. Pandangannya jatuh pada kursi disebelah namja muda yang tampak tertidur pulas. Karna tak ada tempat kosong, terpaksa dia duduk disamping namja itu.

Hiuhwi tersentak ketika merasakan beban berat dipundak kirinya setelah dia duduk. Hiuhwi memalingkan wajah ke kiri dan terdiam mendapati namja yang duduk disampingnya tidur sambil menyenderkan kepala di pundaknya.

“Chogio. Bisakah kau menegakkan kepalamu. Aku merasa tak nyaman dengan keadaan seperti ini.” Dengan pelan Hiuhwi menyentuh kepala namja itu.

Merasa terusik, namja itu mulai membuka mata. Mata onixnya mengerjap polos dan sempat beradu pandang dengan Hiuhwi. Waktu seolah berhenti ketika mata tajam namja itu bertemu dengan mata teduh Hiuhwi. Keduanya tersentak.

“Mianhae.” Namja itu menegakkan tubuhnya dan mengucapkan maaf dengan dingin. Pandangannya langsung teralih kesamping menghindari Hiuhwi.

Hiuhwi mendengus karena sikap dingin namja itu. Bahkan dia tak tersenyum ketika mengucapkan maaf. Namja ini benar-benar.

“Gwenchana.”

Hiuhwi tertegun, masih belum mengerti dengan apa yang baru saja terjadi. Bertemu namja yang tidak dikenal dan seenaknya menggunakan pundaknya sebagai bantal tidur. Apa namja ini gila? Hiuhwi mengerutu tak jelas sambil mengambil sebungkus coklat vanila yang tadi dia beli. Dengan sebal Hiuhwi menggigit coklat vanilanya, kemudian melirik namja itu dengan sengit.

Namja itu sudah tidak menyenderkan kepalanya di pundak Hiuhwi. Pandangannya menuju ke luar karena dia berada tepat di samping kaca bus.

“Kau turun dimana?” Hiuhwi mencoba membuka pembicaraan.

“Molla”

Hiuhwi meliriknya yang berada di sebelah kiri. Bagaimana bisa dia tidak memiliki tujuan. Dasar namja aneh.  Tak berapa lama, bus berhenti. Hiuhwi tersentak karena namja disebelahnya berdiri. Tanpa permisi dia melangkah melewati Hiuhwi. Hiuhwi buru-buru membereskan barang belanjaan dan menyusulnya turun.

“Yak! Namja aneh! Chakkama.” Dengan langkah cepat dia mencoba menyusul namja aneh itu.

“Kau tinggal disekitar sini juga?”

Hening. Namja itu masih terus berjalan menyusuri trotoar tanpa menjawab pertanyaan Hiuhwi, membuat dia mendengus. Dasar namja aneh.

Hiuhwi berbelok ke arah kiri menuju gang perumahan murah di pinggiran kota Seoul. Ya, Hiuhwi tinggal disini bersama Byeolri, Eonnienya. Eonnie angkat tepatnya. Sudah hampir 5 tahun mereka tinggal bersama. Byeolri sudah berkeluarga. Dia menikah dengan devisi manager Kim Crop, Lee Donghae. Jadi selama 1 tahun ini mereka tinggal bertiga.

WINTER HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang