Terimakasih untuk yang masih nunggu cerita ini ya. Maaf sedikit lama karena aku sibuk kuliah, sibuk ngurus KTI, baru selesai PKL juga jadi belum sempat ngetik. Terimakasih untuk yang sudah menyempatkan komen juga. Jangan lupa vote sebelum baca ok :)
Happy Reading ^^~~****
Pagi-pagi sekali Kyuhyun sudah menemui Minho, membuat Minho bingung sekaligus heran. Tidak biasanya Kyuhyun bertamu ke tempat tinggalnya. Biasanya mereka menghabiskan waktu di luar entah itu café, kampus Minho, ataupun tempat kerja Minho untuk sekedar mengobrol. Tapi hari ini belum ada jam enam pagi, Kyuhyun sudah menampakkan hidungnya di depan rumah Minho, dan dengan seenaknya menyerobot memasuki kamar ketika sang empunya rumah membukakan pintu. Minho hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Apa yang terjadi?" Minho memandang Kyuhyun yang sudah terlentang di tempat tidur kecil miliknya. Tidak ada jawaban dari bibir Kyuhyun. Tangan kanannya terangkat menutupi kedua matanya yang terpejam.
"Apa karena gadis itu lagi?"
Pertanyaan Minho membuat Kyuhyun menghembuskan napas beratnya. Kali ini matanya sudah terbuka memandang lurus atap kamar Minho. Minho memandang simpati kepada Kyuhyun. Dia merasa apa yang terjadi pada Kyuhyun bukan hal yang bagus.
"Takdir Tuhan memang tak adil ya. Kenapa kami harus dipertemukan disaat merasa hidupku diujung tanduk seperti ini? Apa cobaan ini belum cukup?" Minho dengan tenang mendengarkan rancauan cerita Kyuhyun.
"Semalam.. Semalam dia mengatakannya. Dia bilang mencintaiku. Dia mengatakan siap untuk kehilangan masa depan hanya demi namja sepertiku. Bukankah dia gila? Yaa.. dia benar-benar gila!" Ucapan Kyuhyun membuat Minho sempat terkejut.
"Apa yang harus aku lakukan Minho-ya? Dia berhasil membuat aku semakin menginginkan untuk tetap hidup."
"Kalau begitu kau harus hidup!"
"Aku juga sangat ingin hidup! Tapi aku bisa apa? Bahkan kelenjar getah bening di tubuh ini sudah mulai membengkak. Dan penyakit ini bukan penyakit flu yang mudah sembuh jika diberi antibiotik biasa. Penyakit ini penyakit mematikan Minho-ya. Mematikan! Dan aku tak ingin melihat Hiuhwi menderita jika orang yang dicintainya pergi meninggalkannya." Minho membuang pandangannya agar tak menatap mata Kyuhyun, karena dia yakin setelah memandang mata itu, air mata yang sedari tadi ditahannya akan jatuh dengan bebas tanpa bisa dicegah.
"Apa kau juga mencintainya?" Kyuhyun memandang Minho yang bertanya tanpa melihat kearahnya.
"Apa aku boleh egois? Mencintainya dan kemudian meninggalkannya dikemudia hari."
Minho membisu, dia tak tau harus menjawab apa pertanyaan Kyuhyun. Jika dia berada di posisi sahabatnya, dia juga akan bimbang mengambil keputusan.
****
Hiuhwi melangkah menuju taman di belakang kampus. Hari ini masih pukul sebelas pagi dan dia sudah tidak ada jadwal kuliah maupun konsultasi tugas akhir. Dia berteduh di bawah pohon yang cukup rindang, tangannya memainkan ponsel untuk membunuh kebosanan. Sebenarnya dia ingin pulang, dia sangat merindukan cintanya, tapi dia juga tahu jika Kyuhyun pasti belum ada di rumah saat ini. Hiuhwi sangat tahu jika kebiasaan Kyuhyun akan pulang lebih dari jam dua siang. Hiuhwi memejamkan mata menikmati semilir angin yang menggerakkan ranting dan dedaunan menimbulkan rasa nyaman bagi Hiuhwi sendiri. Dia teringat perkataan Hyera.
"Kamu tahu kenapa Tuhan mempertemukan kamu dengan Kyuhyun?"
"Mungkin takdir." Hiuhwi mengangkat bahu malas.
Hyera menggenggam tangan Hiuhwi untuk menguatkan sahabatnya.
"Tuhan selalu memiliki cerita untuk makhluknya. Tuhan selalu memiliki alasan mengapa kalian dipertemukan. Apa kamu tak pernah memikirkan itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER HEART
FanfictionKesepian, Kesendirian diantara dendam masa lalu. Cho Kyuhyun merasakan hidupnya sudah tak memiliki tujuan selain menemukan seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat. Dan hadirnya Lee Hiuhwi ya...