Haechan kaget saat mengetahui orang yang selama ini ia sukai berteman dengan nya secara virtual.
(Kaya roller player ya awokwok) - Author
"Pagiii!" Sapa seseorang yang terasa sangat familiar memasuki ruangan kelas yang tadi sempat hening.
"Rara!" Sapa balik Dini melambaikan tangan nya sambil tersenyum manis.
Rara dan Jeno berjalan ke arah tempat duduk mereka masing-masing yang diisi oleh Haechan dan Renjun.
"Pagi Chan! Pagi Njun!" Sapa Rara juga ke dua sejoli yang tadi nya juga ribut.
Sempat terdiam sesaat sedetik kemudian ...
"EH RA! RA LO--------MMMMMMMM" Mulut Renjun di bekap oleh Haechan.
Haechan tersenyum ke arah Rara lalu menyeret Renjun keluar dari ruangan dengan kondisi yang cukup mengenaskan.
"Kenapa sih?"
"Gapapa" sela Jaemin duluan saat Dini hampir buka mulut tentang kejadian tadi.
Jaemin tersenyum ke arah Dini yang me-pout-kan bibirnya.
Rara hanya mengangkat bahu tak perduli.
Tettttt....tettttttttt.....tetttt...tettttttt....
"Yes! Istirahat! Yuk ngantin Ra!" Ajak Dini ke Rara.
Jeno memberikan kode ke Rara.
"Duluan aja, nanti gue nyusul" ucap Rara.
"Okedeh, yuk Na!" Dini dan Jaemin pergi meninggalkan kelas.
"Sekarang?" Tanya Rara ke Jeno yang beri anggukan oleh Jeno.
Baru saja Dini dan Jaemin memasuki kantin, mereka melihat Haechan dan Renjun yang sudah berada di kanti terlebih dahulu.
"Hay!" Sapa Dini ke Haechan dan Renjun yang dijawab lambaian tangan dari mereka berdua.
Dini duduk didepan Haechan yang terlihat kesal dari tadi.
"Lo Napa sih?" Tanya Dini dan gada respon dari Haechan.
"Ooooooo, kejadian pagi tadi? Udahlah anjir gitu doang"
"Eh! Lo ngomong ga sama Rara?!" Tanya Haechan panik.
"Tadi nya gue mau ngomong, tapi ga disuruh sama Nana" ucap Dini yang bikin Jaemin gemas.
Jaemin nyubit pipi nya Dini dan langsung ditepis oleh Dini.
"Gue tau lo mau kasih tau sendiri nanti" ucap Jaemin.
"Kok lo bisa dapet id nya sih?" Tanya Dini.
"Ya dia minta lah" sela Renjun nyolot yang langsung dapat toyoran dari Haechan.
"Sotoy lo"
"Gini oke gue cerita...
Skip Haechan cerita...
Jadi, dia kenal gue sebagai fullsun dan gue kenal dia sebagai beauty" Haechan menggantungkan ucapan nya sebentar "tapi jangan bilang-bilang dulu, termasuk lo Din ... Gue ga mau dia tau dari orang lain, nanti biar dia sendiri aja yang tau atau tau dari gue" jelas Haechan.
"Ya gimana lo mau kasih tau, lo nya aja blank ngomong sama dia" tipal Renjun yang fokus menatap layar handphone nya.
"Yeeee lonjon anji*g ngajak war Mulu dari tadi untung gue sabar" ucap Haechan yang sudah menahan ingin menampar Renjun.
Dini menghela nafas "udah-udah anjir berantem Mulu, iya-iya gue tutup mulut"
Haechan terdiam sejenak "Rara mana?"
"Tadi sama Jeno dikelas" Ucap Jaemin.
"Aaaaaaaa sapa tau mereka berdua lagi mesra-mesraan di kelas, gue denger rumor di sekolah mereka TTM-an kan ya" ucap Renjun diakhiri dengan senyum liciknya.
"Ngadi-ngadi aja lo! Gue ga pernah tuh denger rumor tentang Rara sama Jeno, jangan suka nyebar hoax anjim!" sarkas Haechan.
"Kan sapa tau Chan" Jaemin juga ikut buat Haechan kalang-kabut.
Tak banyak pikir lagi Haechan segera keluar dari bangku panjang dan bergegas lari ke kelas nya Rara.
(Tau kan? bangku panjang yang muat banyak orang itu loh)-Author.
Dini menghela nafas sedangkan Jaemin dan Renjun tos.
Tanpa mereka ketahui ada seseorang yang dari tadi menguping pembicaraan mereka berempat.
Gue harus kasih tau soal ini - someone.
Disisi lain Rara dan Jeno ternyata sedang berada di taman sekolah.
Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang berada di taman tersebut.
"Apa?" Tanya Rara.
Jeno menatap lurus kedepan sambil menghirup udara yang berada disekitarnya.
"Lo masih suka sama dia?" Tanya Jeno.
Rara terdiam mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Jeno.
Jeno memejamkan matanya "Ra---"
"Iya" jawab Rara cepat.
Lalu Jeno tersenyum tipis.
"Kapan perasaan lo ke dia hilang? Paling ga setidaknya pudar? Lo tau kan ada hati yang lagi nungguin" ucap Jeno dan masih bisa tersenyum setelahnya.
"Gue ga tau" gumam Rara.
"Lo? kenapa sampai sekarang masih nunggu gue? Sedangkan gue cuman nganggap Lo sebagai sahabat Jeno ga lebih ... Dan lo tau itu" ucap Rara.
Tolong lah, Rara sebenarnya tidak suka situasi seperti ini.
Bagi yang menanyakan ada apa dengan Jeno? Iya... Dia juga menyukai Rara sejak SMP dan Rara tau itu. Tapi pasti kalian tau bagaimana rasanya menyukai sahabat sendiri dan terjebak dalam friendzone.
Itu menyakitkan bagi Jeno apalagi dia tau bahwa Rara hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat tak lebih.
Sampai sekarang pun Jeno masih berharap lebih ke Rara asal kalian tau.
Setiap hari Jeno selalu berusaha untuk mengurangi rasa suka nya pada Rara dan mencoba menganggap nya hanya sebatas sahabat.
Tapi hasil nya nihil. Walaupun Jeno tau ... Rara menyukai orang lain.
"Apa sih spesial nya dia sampai lo kaya gini?" Tanya Jeno dengan raut wajah yang tidak bisa dideskripsikan.
Pertanyaan yang berikan nya pun sedikit memancing emosi Rara.
Ini bukan Jeno yang Rara kenal, Jeno yang Rara kenal itu penyabar ... Bahkan melihatnya marah saja Rara tidak pernah.
"Iya! Haechan spesial buat gue!!" Tegas Rara yang langsung berdiri dari tempat duduk nya.
•••
Jangan lupa vote dan komen yaaa (◔‿◔)

KAMU SEDANG MEMBACA
Among Us - LHC ✔
Ficção Geral"You are killing me, with your love, without my knowledge, you are a true impostor" - Haechan