"Ra, temenin Abang nyari sepatu" Ucap Doyoung yang tiba-tiba masuk kamar Rara.
"Haduhhhhhhhhh... Mager ah" ucap Rara dengan muka malas nya.
"Lah? Tumbenan, biasanya kalau diajak jalan lo Exited banget" ucap Doyoung melipat tangan nya didepan dada sambil nyender di pintu kamar adiknya.
"Ck, gue ga mau bang doyyyyy" rengek Rara.
"Oke kalau gitu say goodbye sama Eskrim" ucap Doyoung yang belaga ingin menutup pintu kamar Rara.
Seketika kepala Rara terangkat saat mendengar kata-kata eskrim lalu Rara menoleh ke belakang dan menatap Doyoung dengan tatapan tajam.
"Bentar" ucap Rara.
Doyoung tersenyum kemenangan lalu menutup pintu kamar Rara.
Sampai di mall.
"Doyoung!" Panggil seseorang yang buat Rara dan Doyoung menoleh.
"Weh" lalu Doyoung dan temannya itu melakukan high five.
(Kaya kompak ala cowo gitu) - Author.
"Sendirian aja lo?"
"Tadi gua bareng Jungwoo" ucap Xiaojun.
"Jungwoo mana?"
"Doy" sapa Jungwoo.
Rara yang melihat tiga sejoli itu bertemu dan berbincang-bincang kecil hanya memutar bola mata malas.
"Barengan aja" ajak Xiaojun yang di iyakan oleh Doyoung.
Sampai didalam mall mereka langsung masuk ke toko sepatu.
Sudah beberapa menit dan Doyoung masih belum menemuka sepatu yang pas untuknya.
"Bang" panggil Rara.
Doyoung menoleh.
"Udah ga? Rara bosen nih" ucap Rara dengan muka kusut nya.
"Bentar lagi, gini deh! Kalau lo bosen baik jalan-jalan gih... Kalau udah lo balik aja ke basement..."
"Gue sendiri gitu?" Tanya Rara.
Doyoung celingak-celinguk "Jungwoo!"
Jungwoo menghampiri kakak beradik ini "kenapa?"
"Temenin adek gua gih" ucap Doyoung dengan santai nya sambil memperhatikan dua sepatu beda merk yang lagi dia pegang.
"Ha?" Jungwoo melirik Rara sebentar.
Rara melotot ke Doyoung dan akhirnya Rara menghela nafas berat lalu mengiyakannya.
"Yaudah yuk" ajak Rara ke Jungwoo.
Jungwoo mengikuti Rara.
"Kemana?" Tanya Jungwoo.
"Terserah deh"
"Mau beli boba dulu?"
Rara mengangguk.
"Lo kenapa dah?" Tanya Jungwoo lagi.
"Ga kenapa Napa"
Jungwoo terdiam memperhatikan muka Rara yang seperti tidak ada semangat hidup.
"Gada salah nya kalau Lo mau berbagi cerita sama gue... Buat meringankan beban pikiran yakan? Gue siap dengerin" Tawar Jungwoo yang masih di acuhkan oleh Rara.
Jungwoo menghela nafas.
"Pesanan nomor 101" Jungwoo mengangkat tangan lalu berjalan mengambil pesanan mereka berdua.
"Nih" kasih Jungwoo ke Rara.
Bubble tea dengan varian rasa kesukaan nya Taro milktea powder.
(Gapapakan nyebut merk? 👀) - Author.
"Mau main?" Tanya Jungwoo.
"Heumm... Balik aja deh samperin Bang Doyoung" ucap Rara.
Jungwoo mengangguk lalu mengikuti Rara dari belakang.
Dan benar, Doyoung masih ada di toko sepatu.
"Bang" panggil Rara.
"Loh? Udah jalan-jalan nya lo?" Tanya Doyoung.
Rara mengangguk.
"Ini mas" ucap mba-mba kasir nya memberikan tas belanjaan Doyoung.
Mereka pun keluar dari toko sepatu.
"Mau makan ga?" Tanya Xiaojun.
"Boleh tuh, gue laper" ucap Doyoung lalu mereka jalan menuju restoran makanan Jepang.
Mereka mencari meja yang kosong dan memesan makanan nya. sambil menunggu pesanan mereka datang... Mereka memilih memainkan handphone masing-masing.
Disisi lain...
"Raya! Raya! Bukan nya itu Rara kan ya?" Ucap Nia.
"Lah iya anjir, Rara sama cogan" ucap Yana.
"Lac*r emang" ucap Yana sambil memperhatikan Rara dengan muka jijik nya.
"Eh.."
Tapi perhatian Raya tidak terfokus pada Rara... Perhatiannya malah terfokus pada lelaki yang sedang bersama nya.
•••
Saat pulang dari mall.
Malam nya dini mengajak Rara untuk mengerjakan kerja kelompok di rumah nya.
"Lo berantem sama Jeno?" Tanya Dini.
Rara menghentikan aktivitas mengetik nya lalu mengangguk dan lanjut mengetik lagi.
"Kenapa?"
Rara menghela nafas. Berapa kali hari ini dirinya membuang nafas? Mungkin sudah lebih dari sepuluh kali.
"Oke oke... Kalau Lo ga mau cerita it's okey, lain kali aja" ucap Dini dan fokus pada buku yang ada ditangannya.
"Cuman masalah sepele..." Jeda Rara "Lagi" lanjut nya.
Dini mengalihkan pandangan ke langit-langit. Dia bingung dengan apa yang Rara bicarakan.
"Perasaan"
"Humm?" -Dini.
Rara mengangguk.
Rara sepertinya juga tidak tau apa yang ingin dia bicarakan pikir Dini.
"Gue... Gue emosi dan dia juga jadi ARRRGHHHHH TAU AH GA MAU BAHAS" teriak Rara mengusak rambutnya prustasi yang buat Dini terkejut melihatnya.
"Yaudah! Yaudah! Jangan diceritainnnnn... Kan udah gue bilang tadiiiiiiiii" ucap Dini yang juga ikut kesal.
"Hiks..."
"Lah nangis? Eh Ra! Ra! Gue ga maksud uhuhu... Cup cup sini deh peluk" ucap Dini lalu memeluk Rara.
"Gue ga mood buat ngerjain tugas Dini... Pikiran gue kacau..." Ucap Rara.
"Yaudah, nanti aja kita kerjain bentar aja kok selesai..." Tenang Dini sambil menepuk belakang Rara.
Dan Rara masih menangis sambil sesekali seseguk kan.
•••
Malam 💚

KAMU SEDANG MEMBACA
Among Us - LHC ✔
Ficción General"You are killing me, with your love, without my knowledge, you are a true impostor" - Haechan