4

12 4 1
                                    

Hai..

Lanjut ya...
Jan lupa vote dan comment.
.
.
.

"Oppa... Gak ada yang punya niatan buat nikah duluan gitu?"

Tanya putri secara tiba tiba yang membuat Fariz hampir tersedak dan langsung menatap sang adik dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Kamu mau aku nikah?"

"Emang oppa gak mau nikah? Oppa udah lebih dari cukup umur buat nikah, kerjaan udah oke, rumah ada, mobil punya.. udah mapan lah. terus kenapa oppa gak pernah punya pacar?"

"Oppa gak lagi cari pacar, tapi cari istri puu. dan nyari istri itu gak segampang kamu kalau nyari pacar"

"Aku harap entah Adit oppa, Dimas oppa atau pun Fariz oppa semuanya bisa dapetin cewek yang baik dan bisa mengerti oppa dengan pekerjaan oppa. Juga bisa jaga nama baik oppa"

"Maksudnya?"

"Lupa ya? Kata mami. kalau perempuan itu cuma cantik dan pinter pakai make up aja sih belum bisa di sebut sebagai perempuan yang sebenarnya. Dia harus bisa urus rumah, bisa urus keluarga.. dia juga harus bisa ngerti kerjaan oppa yang kadang suka gak kira kira waktunya. Bisa jadi tempat bersandar oppa kalau oppa capek, juga bisa ngerti sifat manja oppa yang kadang kadang ngelebihin aku"

Fariz hanya tersenyum kecil menanggapi ocehan adik nya dan melanjutkan makan malam nya.Malam mulai larut saat akhirnya Fariz mengajak putri untuk pulang segera karena makanan mereka juga sudah habis di santap oleh keduanya yang memang nampak sangat kelaparan.

"Udah selesai kan makan nya? Pulang yuk.. udah malem ini"

"Aaaahhh.. jangan pulang dulu donk oppa..Ya."

"Ini udah mau jam 10 malem puu, kamu mau kemana lagi kalau gak pulang ke rumah?"

"Aahhh, oppaaaaa... Kan aku jarang jarang bisa habisin waktu berdua gini sama oppa.. aku pengen juga kali oppa jalan jalan gitu kemana"

"Jam segini? Kemana?"

"Uhmm.. kemana aja, muter muter aja gitu gimana? Pakai mobil, kan kebetulan aku gak bawa mobil ke sini nya tadi."

"Habisin bensin?"

"lya.. boleh kan oppa.. Pliisss.. oppa, boleh ya.. sekalii aja"

Rengek putri dengan wajah yang dibuat se memelas mungkin

"Hufftt...curang kamu ya, gimana bisa aku gak akan nurutin kamu kalau kamu udah pasang wajah mode begitu sekarang?"

"Yesss! Makasih oppa... Hihihi"

"Dasar! Umur udah 25 tahun tapi kelakuan masih suka kayak anak PLAYGROUP aja kamu" Putri hanya menyunggingkan senyum manisnya pada Fariz dengan mengedipkan matanya beberapa kali yang dibalas decihan kecil dari sang kakak sambil tertawa kecil.

"Ayo udah,buruan keburu malem nanti"

"lyaaa.. sabar donk"
Putri langsung merapihkan segala yang ada di atas meja kafe itu, termasuk laptop nya yang dari tadi belum dimasukkan ke dalam tas dan juga headset dan beberapa benda lainnya. Dia sempat mengusak usak isi tas nya secara brutal dan tak manusiawi sampai membuat Fariz geleng geleng kepala melihatnya.

"Udah.. ayok!"

Putri menggamit lengan Fariz dan menggelayutmanja pada kakaknya itu sambil berjalan menjauh dari meja nya. Dia sama sekali tak menyadari ika ada member EXO disana yang memang sengaja hanya diam namun masih memperhatikan gerak geriknya dari jauh.

Sampai..

"Guk guk guk."

Tiba tiba saja seekor anjing yang ternyata milik dari pemilik kafe yang kebetulan datang malam itu masuk dan dengan gerakan refleks nya putri melepaskan lengan Fariz dan langsung berjongkok untuk sekedar menyentuh dan bermain sebentar dengan makhluk kecil itu.

You Are My AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang