5

12 4 0
                                    

Lanjut ya...
.
.

"Aahhkk.."

Putri terus merintih kesakitan sambil memegangi lengan nya yang menghangat.

'tuutt tuutt'

"Halo?"

"Hyung...putri tangan kanan nya sakit lagi.."

"Apa? Terus sekarang gimana?"

"Aku mau bawa ke rumah sakit, tapi..."

Putri memegangi tangan Fariz sambil terus menggeleng dan bibirnya bergerak mengucapkan kata jangan terus menerus pada Fariz dengan tatapan memohon.

"Tapi dia sama sekali gak mau aku ke rumah sakit Hyung,gimana?"

"Ya udah bawa pulang aja dulu. Masih ada kan obat nya di rumah sama salepnya?"

"Masih kayaknya"

"Ya udah bawa pulang dulu aja, aku sama Dimas pulang langsung setelah ini tunggu aja ya"

"Hmm"

"Hati hati dijalan, gak usah panik"

Bip

Fariz memegangi tangan putri yang sudah meringkuk sambil air matanya yang terus mengalir.Tangan kanan putri memang berbeda dari orang orang lainnya, kecelakaan yang terjadi saat dirinya masih kecil membuat tangan kanan putri cacat. Tulang nya yang patah di tiga bagian,dimana lengan bagian atasnya patah, engsel sikunya remuk dan retakjuga penanganan yang salah pada awalnya membuat tangan kanan putri jadi tak bisa lurus sempurna. Tangan kanan putri jadi sedikit bengkok ke dalam dan tak bisa menekuk sempurna.Selain itu, ukuran tangan kanan nya jadi sedikit lebih besar dari tangan kirinya walaupun tak terlalu terlihat jelas, dia juga tak bisa mengangkat barang barang berat atau bahkan untuk mengangkat tangannya ke atas terlalu lama karena bisa membuat tangan kanan nya sakit. Intinya, tangan kanan putri memiliki ruang gerak yang sangat terbatas karena bisa sangat menyakitkan untuk putri jika sampai cedera nantinya.Putri selalu memaksakan dirinya untuk bisa terus menggunakan tangan kanan nya dengan baik.Dia adalah seorang dokter ahli bedah umum dan penyakit dalam yang juga harus melakukan operasi, hingga mau tidak mau dia harus banyak menggunakan tangan kanan nya meskipun terasa menyakitkan.
.
.
.
"Siniin tangan kamu deh"

Fariz sudah menyiapkan kompres air hangat untuk tangan putri dan langsung mengompres tangan adiknya perlahan-lahan lalu setelahnya dia langsung mengoleskan salep yang biasa dipakai putri untuk mengurangi rasa sakit dan pegalnya.

"Udah mendingan?"

Putri mengangguk kecil dan wajahnya sudah terlihat sangat pucat
"Kamu tadi nulis novel terlalu lama, makanya tangan kamu sampai sakit kayak gini."

"Aku keasyikan nulis novel nya oppa.. maaf."

"Ya udah, sekarang kamu istirahat aja.. kalau masih sakit kamu bilang aja sama oppa. Oppa ada diluar sebentar ya"

Putri mengangguk lagi dan mulai memejamkan matanya setelah meminum obat penghilang rasa sakit yang biasa dia konsumsi sebelumnya

Cklek

"Faa, putri mana?"

Tanya Dimas begitu dia masuk ke dalam rumah

"'Ssttt. dia baru aja tidur tadi"

"Tangan nya gimana? Masih sakit? Udah dikasih obat nya belum? Bengkak gak?"

Rentetan pertanyaan itu langsung di arahkan oleh Aditya dengan raut wajah yang sangat panik.

"Tangan nya gak bengkak cuma agak hangat aja tadi sama keliatan nya pegal aja. Tadi dia ngetik novel nya di laptop terlalu lama dan posisi tangan nya mungkin salah atau gimana makanya dia bisa kesakitan begitu. Tadi udah aku kasih salep dan udah minum obat anti sakit yang biasanya"

"Huufftt.. syukur deh kalau gitu, aku udah panik banget waktu denger kalau tangan nya sakit lagi tadi."
Ucap Dimas dengan mengusap dadanya dan menghembuskan nafas lega. Sementara, Aditya langsung masuk ke kamar putri perlahan agar tak membangunkan adiknya dan dia mendekati putri untuk sekedar mengusap lembut kepala adiknya.

"Istirahat ya sayang"

Lirih Aditya perlahan.

Ketiga laki laki itu akhirnya memutuskan untuk mengerjakan sisa pekerjaan kantor mereka di rumah sekaligus menjaga putri malam itu.

-skiipp--

"Baek.. boleh ya."

"Ya Tuhan Chanyeol, apa sih? Udah 1 jam juga gak selesai selesai deh kamu"

"Kamu kan belum kasih aku itu... Makanya aku gak bisa berhenti, tolong donk Baek. ya."

"Ini cuma foto aja Yeol, cuma foto aja.. kamu pakai acara ngerengek kayak bayi, malu donksama badan kamu yang segede itu"

"Aku pengen banget punya foto dia."

"Buat apa?"

"Ya.. buat aku simpan lah. buat apa lagi emang?Dia fans aku Baek"

"Dia EX0-L, aeri. artinya dia fans aku juga...jangan ngakuin dia sebagai fans kamu aja donk"

"Ih. tapi kan dia paling ngetop fans nya sama aku. Kamu juga denger kan tadi. ayo donk Baek"

"Ribet banget sih Yeol

"Ayolah Baek.. ya.. kamu mau ngapain juga simpan foto dia sendiri begitu?"

"Kamu lupa kalau aku suka ambil foto fans kita diam diam? Biar kalau aku kangen sama mereka aku bisa langsung lihat wajah mereka, kamu gak lupa kan? Nah. yang ini juga gitu, aku sengaja simpan kalau sewaktu-waktu aku kangen kan aku tinggal lihat aja fotonya"

"Ya udah sama Baek.. aku juga gitu. Ayolah Baek."

Baekhyun mendesah nafas kesal, benar benar kekanakan sekali Chanyeol malam itu. Ini sudah 1 jam lebih waktu berlalu sejak mereka kembali dari kafe dan Chanyeol terus saja merengek meminta Baekhyun mengirimkan foto gadis yang menjadi fans mereka yang bernama putri atau puu itu. Sebenarnya, Baekhyun tahu persis kalau ada hal lain yang membuat Chanyeol begitu penasaran dengan sosok fans nya itu. Maka dari itu, Baekhyun senang menggoda Chanyeol seperti sekarang yang bahkan hampir membuat Baekhyun jengah sendiri karenanya.

"Naksir sama dia?"

"E-enggak, enggak kok.. kata siapa?"

"Kata akulah, siapa lagi emangnya?"

"Enggak"

"Enggak salah maksudnya?"

"Apa sih Baek, bukan gitu"

"Hahahaha.. kamu tuh gak bisa bohong Chanyeol. Aku tahu persis kayak apa kamu kalau lagi bohong. Lagian, wajar lagi kamu naksir dia.Jangankan kamu. tuh.. Sehun yang sering bilang gak tertarik sama perempuan aja bisa bilang kalau dia cocok jadi ibunya vivi. Dan kita semua juga mengakui kalau dia memang cantik dan mempesona"

Chanyeol menunduk

"Hahh.."

"Kamu gak beneran serius naksir dia kan?Maksud aku, kamu suka karena dia cantik gitu aja kan Yeol?"

"Mungkin."

Baekhyun kembali menyunggingkan senyum yang sulit di artikan

"Ya udah, mana sini ponsel kamu"

"Serius Baek?"

"Buruan, sebelum aku berubah pikiran"

Chanyeol bersorak dan langsung memberikan ponsel nya pada Baekhyun yang setelahnya mengirimkan foto gadis itu lewat bluetooth ponsel nya.

"Tuh udah kan? Gitu aja ribut terus, berisik tahu gak?"

"Hehehe.. makasih Baekhyun yang baik hati."

"Cih.. dasar Yoda!"

Chanyeol tak menghiraukan ucapan bakehyun karena dia langsung membuka foto gadis itu dan menjadikan foto gadis itu sebagai.. Foto latar pada tombol keyboard di ponselnya.

"Nah. bagus, cantik dan tersembunyi. Gak akan ada yang lihat sembarangan dan tersimpan dengan baik"

Gumam chanyeol dengan tersenyum senang.Lalu mulai naik ke ranjang nya untuk tidur malam itu.

.

.

Lanjut or no...

Vomment juseyo..

You Are My AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang