50

3.1K 113 2
                                    

Setelah puas menghabiskan waktu di negara Swiss, kini akhirnya kedua pasutri itu pulang ke negara asalnya, Indonesia.

Tak mau bertangan kosong, Nay dan Randy setidaknya membeli 10 paperbag yang isinya semua makanan khas negara Swiss. Pun pernak-pernik kecil kerap dibeli oleh mereka.

Rencananya, 7 paperbag berisi oleh oleh itu akan diberikan pada Bunda Nata aka Bunda Kanaya. Dan 3 sisanya mungkin akan menjadi hadiah untuk para pekerja di Mansion megah kepemilikan Randy itu.

"A, mau kapan kerumah Bunda? Besok?"

Lelaki yang sedang memangku laptop itu menegadahkan kepalanya sebentar, "Besok aja ya sayang. Aku banyak kerjaan kalau sekarang."

"Oh gitu ya, yaudah deh." Jawab wanita yang sedang menyisir rambut panjang nya itu.

"Kai mana? Bobo ya?" ujar lagi Randy yang bahkan matanya tak lepas menatap Laptop.

"Hmm."

Randy mengerutkan alisnya, ada yang tidak beres.

"Kamu kenapa sayang?"

Lalu matanya menatap dalam wajah istrinya yang sedang buram itu.

Wanita yang ditanya nya itu hanya menggeleng lesu.

Lampu muncul dikepala Randy, lalu menepuk jidatnya, lupa.

Senyum tipis muncul dibibir tebal Randy itu, ia memindahkan laptop kesebelah kanan dirinya.

"Ada yang lagi datang bulan, ya," Ujar Randy sambil memeluk Nay dari belakang.

Nay menghembuskan nafas panjang. "Kamu tu gapernah ngerti kalau aku lagi menstruasi kamu selalu pegang kerjaan. Aku kan pengen peluk kamu!" ambeknya.

"Iya iya maafin aku ya? Aku lupa Nay." Jawab Randy dengan nada pelan.

"Gapapa, awas dulu, aku mau masak mie."

Dengan begitu pelukan itu terlepas dari pinggul Nay, lalu Nay bergegas tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.

Randy jadi merasa bersalah, tapi emangnya ini salah dia?

Ck persetan, apapun jawabannya, wanita itu selalu benar! Dan Randy menganut paham itu.

Selama dan sepanjang apapun Nay dan Randy berdebat, pasti 100% Nay akan kalah. Tapi dengan tangisan bombaynya, Randy selalu luluh dengan Istri cantiknya itu. Suami mana yang tidak akan mengalah jika sudah melihat hidung dan mata Istrinya memerah menahan tangis?

Hanya suami bodoh. Dan Randy tak mau itu berlaku padanya.

Randy mengacak rambutnya kasar, "Kenapa gue harus banyak kerjaan sih?!"

Tak ayal, gerutuan itu membuat Randy cepat cepat menyelesaikan pekerjaannya agar bisa berduaan dengan Bunda nya Kairo itu.

Ia juga rindu bercanda dengan Kairo, padahal 5 jam yang lalu mereka sudah bercanda ria diruang tamu sambil menanyangkan series Disney yang berjudul Mulan.

Tiap hari rasanya hari yang membuat Nay dan Randy berdetak. Melihat Kairo tengkurap, melihat Kairo tersenyum lebar dengan gusi yang masih belum ditumbuhi gigi, melihat Kairo menatap mainan, melihat Kairo mengeluarkan suaranya meski mereka tak tau apa yang dimaksud oleh bayi mungil itu.

Tiap hari itu menjadi hari yang menyenangkan saat Kairo sudah hadir diantara mereka.

Iya, benar, Kairo itu adalah kesalahan yang paling ingin mereka benarkan.

***

Perempuan itu berlari tunggang langgang, seakan jika ia tak berlari, ia akan kehilangan segalanya. Langkah lari nya itu memasuki Rumah Sakit Inpyeon yang berada dibawah naungan Bagaskara.

Mr. B (Sudah terbit E-Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang