^HAPPY READING^
**
"Ino, Hinata baik-baik saja?"tanya Kiba dengan mata yang masih memperhatikan Hinata yang sibuk dengan laptop dan kameranya.
"Mungkin"
Ino melihat ke arah yang sama, sudah 2 minggu semenjak Gaara pergi dan entah mengapa Hinata menjadi begitu sibuk dengan kamera dan laptopnya. Ia mengatakan pada Ino bahwa ia memiliki projek pibadi yang ingin ia selesaikan sesegera mungkin.
Dan seperti yang di katakan Gaara, pria itu tak menghubungi Hinata sama sekali, entah mengabarkan ia masih hidup atau tidak dan Hinata seperti tak menunggu kabar darinya. Apa hubungan mereka memang hanya sebatas ini? berkenalan, berteman lalu selesai tanpa apapun?.
"Projek Hinata kali ini mungkin akan suskes"Komentar Toneri, ia meletakan tasnya dan duduk dengan Kiba juga Ino.
"kau tahu apa yang sedang dia kerjakan?"tanya mereka kompak.
"tidak, tapi ekspresinya itu sama seperti saat ia pertama kali melihat foto yang di ambil Gaara dulu"
"Foto? Foto yang mana?"tanya Ino heran, ia tak pernah mendengar ini.
"Hinata bergabung dengan klub fotografi setelah menerima fotonya saat menjadi mahasiswa baru berharap bahwa ia akan menemukan orangnya di sini dan paling mengejutkan adalah orang yang mengambil foto Hinata saat itu adalah Gaara"cerita Toneri sambil memainkan ponselnya.
"itulah mengapa Hinata bersikap seperti itu saat kami pergi ke rumah Temari-senpai"jika di ingat-ingat sejak saat itu Hinata selalu bertanya tentang Gaara, lalu saat mereka bertemu ia bersikap seperti bertemu dengan sahabat lamanya.
"takdir mereka memang lucu"kata Kiba menggeleng kepalanya.
***
Hinata mengambil gambar sebuah rumah sakit, ia mengecek hasilnya kemudian tersenyum kecil. Sudah cukup bagus untuknya, jika kalian bertanya mengapa Hinata berakhir di rumah sakit itu karena Ino yang mengalami Kram di perutnya hingga pingsan, jadi Sai dan Hinata menemaninya tapi karena tak ingin mengganggu dua orang yang mungkin akan beradu mulut, lalu berbaikan kemudian bersikap lovey dovey Hinata memilih pergi mencari udara segar dan sekedar menghabiskan waktunya.
"Hinata-san"
Hinata melihat gadis berambut gulali yang kini tampak lebih ceria, melihat kondisinya sekarang Hinata tak percaya dengan apa yang di bicarakan Naruto, tapi ini hal yang bagus karena pengobatannya mungkin lancar, ia juga sudah terlihat baik-baik saja.
Sakura dan Hinata sedang duduk di salah bangku taman rumah sakit entah mengapa takdir begitu kejam padanya dengan mempertemukannya dengan Sakura sekarang. dan lebih parahnya Sakura meminta waktu untuk mereka sekedar mengobrol.
Hinata menatap beberapa pasien yang berjalan-jalan di sana menikmati waktu mereka bersama keluarga dan orang-orang terkasih mereka.
"sudah lama kita tak bertemu"kata Sakura sebagai pembuka.
"aku sedikit sibuk"guman Hinata pelan sambil menatap orang-orang di sana sambil tersenyum.
"jadi apa yang ingin kau bicarakan?"tanya Hinata langsung.
"Sasuke-kun bertingkah aneh, apa terjadi sesuatu di kampus? Ia mengabaikan telfon dan pesanku. Ia bahkan tak ingin menemuiku, aku khawatir padanya"
Sasuke kah? Hinata ingin bersikap tak perduli namun pada kenyataannya ia memang masih peduli pada pria itu.
"Aku juga tak begitu tahu"balas Hinata lagi, Sakura hanya mengangguk kepalanya mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M (NOT) OKAY
RomanceNaruto @Masashi Kishimoto but this Story by Me . . "Jangan menguji cintaku, Sasuke"gumannya pelan, senyum menyedihkan tadi pun lenyap saat matanya langsung bertemu dengan mata hitam pekat di hadapannya. "jangan mengujiku"katanya lagi dengan suara le...