Happy reading!
"Masih pagi, dan kamu sudah melukis senyum ku."
-------------
Dandelina Asfari. Gadis manis dengan rambut blow sebahu itu, terkenal dengan ketegasan nya. Jabatan nya yang menjadi wakil ketua osis, membuat ia menjadi sibuk dalam urusan sekolah, SMA Bakti.
Berawal dari acara ulang tahun SMA Bakti yang ke-20, pertemuan nya dengan laki-laki yang ia tau hanya selintas saja, kini berubah menjadi peran penting dalam hidup Dande. Peran yang seharus nya tidak ada masuk dalam kamus hidup Dande, dan yang terpenting HARUS di musnahkan.
-------------
Gadis dengan rambut acak-acak an itu baru saja turun dari mobil yang disebut angkutan umum, dengan tas punggungnya hanya bergantung pada lengan kanan nya saja, bahkan, tali sepatu nya terikat tanpa aturan.
Setelah membayar tarif, gadis itu berlari tanpa mempedulikan tatapan siapa pun yang melihat nya dengan tatapan aneh. Karena yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana cara nya ia sampai pada tempat tujuan dengan tepat waktu, sementara jam sudah menunjukan jam 7.40.
"Sedikit lagi, ayo lari lebih kencang, Dande!!" ucapnya pada dirinya sendiri.
Ya, dia adalah Dandelina Asfari, gadis remaja berumur 16 tahun.
Dua menit berlari dari halte, membuat Dande menghirup nafas rakus sambil tersenyum lega tepat di depan gerbang yang di atas nya bertulisan SMA Bakti.
Tanpa melunturkan senyum nya, Dande berjalan dengan semangat, masuk ke dalam lingkungan sekolah yang hampir 2 tahun ia tempati untuk mengemban ilmu.
"Dande!" sapa seorang laki-laki dari arah depan Dande, tepat saat Dande sampai di tengah lapangan basket. Dande tersenyum sambil melambaikan tangan nya ke arah laki-laki seumurannya juga.
Laki-laki itu berjalan menuju ke arah Dande, "kok tumben telat?"
"Hehe iya, tadi malam begadang nonton drakor, heheheh,"kekeh Dande.
"Sampai enggak keikat lagi ini tali sepatu, Dan," ucap laki-laki itu sambil berjongkok, mengikat tali sepatu Dande.
Dande melebarkan sedikit matanya kaget. Tidak sampai di situ saja, laki-laki tersebut berdiri, lalu membenarkan rambut Dande dengan tangan nya sendiri.
Dande yang mendapat perlakuan manis itupun langsung menengang dengan jantung yang berdegup kencang.
"Kamu tambah cantik kalau rapi begini, manis juga," puji laki-laki itu.
Dande tersenyum kaku saat menanggapi pujian dari laki-laki remaja itu.
"Kok jadi kaku gini sih? Kamu kenapa? Heheh lucu banget," laki-laki tersebut mencubit pipi cubby Dande.
"Astagfirullahaladzim, demi ikan cupang nya upin ipin yang berada di bawah buih-buih kolam, dia manis bangettttt. Mamindaaaaaa, anak mu ini mau terbang dulu, sebelum explayed," batin Dande.
***
Kira-kira siapa tuh cowok?
• Jangan lupa voment ya, guys!•
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang 3
Teen FictionOsis dan Ekskul Basket harus bersengketa karena ruang 3. Ruang sekretariat terluas itu diperebutkan Dande dan Panji untuk timnya masing-masing. Karena ruang terluas hanya tersisa satu, masing-masing dari keduanya bersaing merasa berhak atas ruangan...