23

21 2 0
                                    

"Le gimana kita pulang sekolah jalan?" Ajak Amanda semangat.

"Boleh, kemana Nda?" Jawab Leo semangat

"Hmm kalau main Timezone gimana?" Saran nya.

"Boleh, asik tuh Nda."

Amanda mengangguk. "Okeyy deh."

"Sip."

Tak lama Santi dan Rani datang menghampiri mereka.

"Woy berduaan aja lu Nda." Ujar Santi

"Tau nih Amanda gak asik banget sih lo." Rani

"Kalian kenapa sih?" Tanya Amanda heran

"Lo yang kenapa Nda." Ucap Santi

"Maksudnya?" Tanya Amanda bingung

"Ih dasar Lo ya! Lo kan tadi ditembak ka Angga kenapa malah ditolak sih?" Kesal Rani

"Karena gue gak suka!" Jawab Amanda tegas

"Nda kita yakin ka Angga pasti tulus sayang sama lo." Ucap Santi meyakinkan Amanda

"Trus gue peduli?"

"Yaelah Nda gitu Amat Lo." Kesal Santi

"Nda coba deh lo kasih Ka Angga kesempatan buat bisa bikin lo sayang dia, Lo juga harus buka hati Lo buat ka Angga Nda, kita tau masa lalu lo berpengaruh soal pacaran tapi gue yakin ka Angga gak akan kecewain Lo Nda." Jelas Rani panjang lebar

"Tumben lo bijak Ran?" Tanya Santi heran

"Eheheh kan gue emang gitu San."

"Gimana Nda?" Tanya Santi meyakinkan sekali lagi

Amanda terdiam, dia sangat tidak tau harus jawab apa ke teman nya ini.

"Nda lo sama ka Angga itu sama masa lalu nya sama sama buruk dan gue yakin kok ka Angga gak akan buat Lo kecewa." Ucap Santi

"Gue harus apa? Masa iya gue terima orang yang gak gue sayang sih? Gue juga kan trauma sama pacaran, lagi juga kenapa dia bisa sayang gue sih aneh banget." Batin Amanda bingung

"Amanda?" Panggil Rani

"Eh iya." Jawab Amanda tersadar dari lamunan nya

"Jadi gimana?" Tanya Rani geregetan

"Gue gak tau Ran, San, gue bingung banget, kalau misalnya gue terima dia dan gue gak sayang sama dia, gue kecewain dia gimana?"

"Nda lo harus yakin kalau Lo sendiri bisa buka hati lo lagi buat orang baru, coba Lo pikir deh ka Angga aja yang diselingkuhin yang tadinya gak mau banget deket sama cewek sampe lo datang di kehidupannya ka Angga dia bisa buka hatinya buat lo Nda." Ucap Rani panjang lebar

"Ya Tuhan aku harus apa sekarang?" Amanda sangat bingung.

Amanda menghela nafasnya pelan.

"Gue gak mau di kecewain dan gue gak mau kecewain orang lain, jadi please jangan paksa gue."

Leo yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka karena dia sebenarnya tidak suka kalau liat Angga dan Amanda bersatu.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi..

Jam pelajaran telah dimulai dan Bu Fatma sudah di depan kelas nya.

Beberapa jam kemudian jam pelajaran sudah selesai tanda bahwa anak anak pulang sekolah.

"Amanda dicariin tuh." Ucap Rena datang tiba tiba

"Siapa?" Tanya nya

"Ka Angga katanya mau ketemu lo."

Mendengar kata Angga dia sudah malas sekali, tapi dengan terpaksa Amanda menghampiri Angga.

"Ngapain?" Tanya nya to the point

"Balik bareng gue yuk." Ajak Angga

"Gak bisa dan gak mau."

"Kenapa?"

"Kepo banget sih lo."

"Sorry."

Amanda langsung meninggalkan Angga sendirian dan menghampiri Leo.

"Hmm Leo jadi kan kita jalan?" Tanya Amanda tiba tiba

Santi dan Rani kaget saat mendengar Amanda

"Nda Lo mau jalan sama Leo?" Tanya Santi

"Iyaa emang nya kenapa?" Jawab Amanda santai

"Ayo Le." Ajak Amanda

Leo mengangguk. "Iyaa ayo."

"Gue duluan ya San, Ran." Pamit Amanda dan jalan duluan keluar kelas

"Gue duluan ya." Pamit Leo yang menyusul Amanda keluar

Santi dan Rani hanya mengangguk.

"Aneh ya sama mereka?" Tanya Rani heran

"Iyaa Ran, gue juga bingung sama mereka." Tambah Santi

"Apa jangan jangan mereka udah jadian San?" Tanya Rani ngaco

"Gak mungkin sih kalau kata gue."

"Bisa aja kan San kita gak tau dan mereka sembunyikan ini dari kita semua."

Saat Amanda menggandeng Leo ternyata Angga masih di depan pintu kelas nya.

Mereka saling tatap tatapan.

"Apa iyaa gue udah gak ada harapan buat jadi pacarnya Amanda?" Batin Angga

"Yuk Le." Ucap Amanda dan langsung jalan begitu saja.

****

Kelas Angga

"Darimana lo Ga?" Tanya Fadil

"Tau lo ngilang mulu kerjaannya." Ucap Dino

Angga menghela nafasnya pelan. "Kayak nya gue akan nyerah sama perasaan gue sendiri." Ucap Angga lemas

"Loh kenapa Ga?" Tanya Fadil heboh

"Iya emang nya kenapa Ga?" Tanya Iqbal

"Ga jangan gitu dong, lo kan cowok jadi harus perjuangin cinta Lo smaa Amanda jadi pacar lo." Ucap Dino tak terima.

Angga menggeleng. "Udah gak ada harapan gue bisa jadi cowok nya dia, soalnya dia tadi jalan sama temen nya udah gitu gandengan lagi." Jelas Angga panjang lebar.

Selama Angga luluh ke Amanda, Angga jadi cowok seperti biasanya yang gak dingin, cuek dan Angga jadi sering berbicara panjang lebar.

"Ga Lo harus semangat, jangan gini dong." Fadil

"Iyaa Angga yang kita kenal semangat deh gak kayak gini." Dino

"Ga kalau lo nyerah gitu aja dipastikan lo bakalan menyesal." Ucap Iqbal bijak

"Terus gue harus gimana lagi? Udah banyak cara yang gue lakuin biar dia bisa sayang gue."

"Tenang aja Ga kita pasti bantuin lo kok." Ucap Fadil menenangkan Angga

"Yaudah lah thanks ya kalian baik banget ke gue dan selalu ada buat gue."

"Yaiya lah Ga kita sahabat lo." Fadil

"Tau lo." Iqbal

"Tenang aja Ga kita tau lo bodoh soal cinta makanya kita akan bantu lo." Ledek Dino

"Sialan lo."

Dino hanya menyengir tanpa berdosa.

"Yaudah balik yok." Ajak Angga

"Masa iya balik?" Dino

"Terus mau ngapain lagi?"

"Nongksi dulu lah Ga." Dino

Angga mengangguk. "Yaudah ayo."

"Kuy!"

Kisah Amanda & AnggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang