33. Flashback

45 8 11
                                    

Lama banget ya kan ga up...
Sebagai gantinya aku double up!!

Dan kalian tenang aja yaa karna HAMPA udah aku tulis sampai tamat jadi tinggal di up aja hehe

LOVE U GAISSS💓💓

"Pura-pura kuat aja, semesta gak berpihak ke yang lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pura-pura kuat aja, semesta gak berpihak ke yang lemah."

***

"Cerita dulu kenapa bisa diusir dari rumah, deal?" tantang Syerin.

Akhirnya Davin memenuhi syarat dari Syerin. Entah kenapa, walau ia tidak mengingat sama sekali tentang perempuan di depannya ini, tapi dia bisa dengan mudah menceritakan masalahnya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Bokap lo bener sih," komentar Syerin saat selesai mendengarkan cerita Davin.

"Bener kata lo?" balas Davin tak terima. "Lo pikir ngusir orang yang baru aja sembuh dari rumah tuh bener?"

"Ya lo pikir pulang malem padahal baru aja sembuh bener?" tanya Syerin membuat Davin mendelik tajam.

"Selama dua minggu gua ngendep aja di rs, wajar dong kalo gua mau main keluar."

"Iya wajar. Yang gak wajar tuh baru sembuh tapi langsung beli rokok," sindir Syerin teringat kejadian di supermarket saat Davin membeli rokok.

"Adah-adah pinter nyindir ternyata," ujar Davin. "Kapan-kapan kesini lagi yu Rin. Berdua gue," lanjutnya lalu seketika palanya berdenyit nyeri karna mengingat suatu hal.

Kapan-kapan kesini lagi yuk Vin.

Davin otomatis menyentuh kepalanya lalu tangan satunya di pakai untuk bertumpu pada pinggir tembok.

"Lo gapapa?" tanya Syerin khawatir.

Davin meringis menahan sakit. "Sebelumnya kita pernah kesini?"

Syerin tertawa miris lalu mengangguk.

Miris melihat dirinya. Masih saja ingin memperjuangkan walau gak ada sedikitpun kenangan yang Davin ingat tentangnya.

Saat sakit nya sudah mereda, Davin mulai membuka suara. "Gua telfon tante gua dulu ya. Maminya Raina, kenal Raina kan lo?" tanya Davin lalu Syerin iyakan.

"Ohh lo mau tidur disana untuk malem ini?" tanya Syerin namun belum sempat dijawab Davin sudah menjauh dan menelfon tantenya itu.

Syerin melihatnya dari kejauhan. Apa seperti ini rasanya menjadi Davin dulu? Padahal ada di dekat kita namun entah mengapa terasa begitu jauh.

HAMPA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang