9 bulan kemudian.
AUTHOR POV
"Selamat pagi Cindy, gimana kabar lu hari ini? Selamat beraktivitas ya sayang, sukses buat hari ini, gue sayang sama lu, miss you bae :* " Cindy membaca pesan singkat yang di kirim Ron setiap hari dengan wish yang berbeda, mereka tetap berhubungan baik namun Cindy sedikit jaga jarak dan tak jarang juga Cindy menghiraukan apa yang Ron ceritakan dan bicarakan. Namun Ron menepati janji nya, selama sembilan bulan Ron tidak mendalami hubungan lebih dalam lagi dengan Cindy , karena takut perasaan Cindy akan hilang jika Ron terus mendesak untuk memaafkan nya. Meskipun mulut nya berkata dia sudah memaafkan Ron , tapi jauh di lubuk hati nya, masih besar goresan luka yang Ron buat disana.
"Oke, miss you too, :) " balas Cindy singkat. Dan menakhiri percakapan melalu message nya itu.
Ddrrrrt ddrrrt. Tiba-tiba handphone Ron bergetar , dan berkedip layar handphone nya, bertuliskan nama Gissele.
"Ada apa? " tanya Ron cepat .
"Aku akan melahirkan anak mu, untuk permintaan ku, kamu sebagai ayah harus menemani persalinan ku, atau akan ku adukan perbuatan mu kepada orang tua mu, cepat ke rumah ku dan antar aku kerumah sakit, perut ku sudah mulai kontraksi, bayi ini mulai tak tahan berada di dalam sana , Ron cepaaaaat " jerit nya, meskipun dalam kondisi kritis dia masih bisa mengancam Ron seperti itu, dasar wanita murahan. Gumam Ron.
"Oke oke gue akan kesana sekarang, dan tutup mulut kotor mu itu rapat-rapat karena itu bukanlah anak gue ! Camkan itu " desis Ron kemudian mematikan ponsel nya dan segera menuju rumah Gissele
"Suami ibu Gissele? " tanya seorang perawat dari dalam ruangan bersalin.
"Oh bukan saya teman nya, ada apa dengan nya? " tanya Ron gelagapan.
"Anak nya lahir normal dan sehat, dia laki-laki, tetapi ibu nya masih tidak sadarkan diri " ucap sang perawat. "Anda boleh masuk dan menengok keadaan mereka, silahkan tuan " katanya dengan lembut sambil mempersilahkan Ron memasuki ruangan bersalin itu.
Cindy sayang, hari ini adalah hari persalinan Gissele, dan setelah ini gue akan memberi tahu hasil DNA nya, dan gue akan buktikan kalau gue bukan lah ayah dari anak nya.
ditulis nya pesan. dari Ron dan di kirim ke Cindy dengan cepat.
Good luck
Balas nya singkat, dan sambil menunggu hasil DNA yang sedang di teliti para dokter.
"Bapak Ron Martino ? " panggil seorang perawat dari dalam ruangan. Dengan membawa sebuah papan dada berisikan kertas-kertas berderetan nama pasien.
Ron segera berdiri dan mengikuti perawat itu memasuki sebuah ruangan. Dan duduk di hadapan seorang dokter.
"Bagaimana dok hasil nya? " tanya Ron penasaran.
"Begini pak, menurut data yang kami peroleh dari kedua sample darah yang kami terima. Menyatakan bahwa darah bapak Ron dan sang bayi tidak cocok. " jelas sang dokter sambil memaparkan semua nya dengan jelas
Perasaan Ron sangat lega. Cindy lu harus lihat ini Cin, gue buktiin semua nya , dan kita bisa kembali lagi seperti dulu Cin. Gue kangen lu. Pikir nya dengan senyuman lepas di wajah nya.
Ron segera ke apartemen Cindy dan ketika sampai disana, apartemwn nya kosong tanpa seorang pun disana, dimana Cindy? Akhir nya dia memutuskan untuk pergi kerumah orang tua nya, Ron membawa kabar bahagia dan senyuman terpampang jelas di wajah nya, hati nya menari dan bernyanyi riang, dia sangat merindukan gadis nya ini sudah sembilan bulan dia menanggung kesalahan nya dan menjauh dari Cindy. Untuk kenyamanan nya.
"Asslamialaikum, tante? " ucap nya penuh sopan sambil mengetuk pintu rumah yang ber cat biru muda itu.
"Waalaikum salam , eh nak Ron ayo silahkan masuk, Cindy sudah menunggu kedatangan mu sejak kemarin " ucap bunda
"Sejak kemarin? Bagaimana maksud nya tan? " tanya Ron sambil mengikuti bunda yang mengarah ke kamar Cindy. Disana terbaring tubuh Cindy lemas dengan wajah pucat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOYALTY
RomanceCindy menyandang predikat jomblo selama 17 tahun, dia benar-benar menutup hati nya kepada siapa pun yang hendak mendekati nya. Setelah sekian lama Ron berjuang untuk merebut dan meluluhkan hati Cindy akhir nya dia berhasil mendapatkan nya. Namun sem...