Halo haiiii😂 Jadi ini cerita tentang perjalanan hidup Diana dalam segala aspek, jadi kalau kalian mau lihat cerita cinta yang uwuw uwuw an bukan disini tempatnya😂 soalnya aku juga gak berpengalaman dalam hal uwuw uwuw an hehehe😂Tapi kalau kalian mau lihat cerita cinta yang tulus dan tidak alay, maybe kalian bisa melihatnya di sini😉😂
So, stay tune aje yeee guys😉😂
Aku padamu pokokknya😘😂______
TING!! Suara lonceng berbunyi dengan khas, pertanda ada orang yang sedang membuka pintu.
"Hallo Diana!" Sapa Sam dengan suara baritonnya.
Diana tersadar dari kegiatan merenungnya, dilihatnya Sam sedang mengibaskan mantelnya akibat terkena tetes air hujan di luar tadi, sambil tersenyum kecil. Setelah merapikan lipatan payungnya yang ia tutup di luar tadi dan meletakkannya ditempat yang telah disediakan kedai coffe tempat ia berteduh sekarang, Sam berjalan menghampiri Diana di mejanya.
"Sudah lama di sini?" Kata Sammy asal duduk tanpa permisi di kursi seberang sambil menggosokkan telapak tangannya. "Dasar, kebiasaan! Ini tempat umum tau bukan rumah sendiri, mohon dikondisikan volumenya, setidaknya tunggu agak deketlah" oceh Diana heran dengan kebiasaan temannya satu ini yang hanya dibalas kekehan tidak berdosa oleh Sammy.
Diana membereskan buku dan laptopnya yang sedari tadi hanya ia diamkan di atas meja. Diana berdehem pelan sekedar untuk menetralkan suaranya sebelum menjawab pertanyaan Sammy tadi.
"Belum cukup lama, baru 15 menitan mungkin," suara Diana keluar dengan nada ceria namun tidak terkesan cempreng, khas suara Diana. Terdengar helaan nafas yang keluar dari mulut Sam, "Bulan Oktober ini identik dengan suasana mendung yang dihiasi rintik hujan hingga hujan yang sedang, masih sama seperti tahun - tahun sebelumnya hahaha" kelakar Sammy sekedar untuk menghangatkan suasana.
Diana terkekeh kecil, "Bisa aja kamu mah, emang dari dulu gini kali kalau bulan Oktober, harus bersyukur dikasih air," katanya masih setia dengan kekehannya.
"Mbak," suara Sammy mengalun sambil mengangkat tangan memanggil barista yang baru saja meletakkan pesanan kopi di bangku pengunjung yang tidak jauh darinya.
Sang barista dengan celemek dan topi hitam khas barista yang dipanggilnya tadi menghampirinya. "Capucino dengan krim susu dan coklat grande yang banyak," tebaknya tepat sambil tersenyum. Tawa ketiganya pecah menghiasi langit - langit kedai coffe, menambah suasana hangat yang tercipta di sana.
"Yup, selalu tepat, hahaha. Mungkin aku akan menjadi pelanggan tetap disini," kelakar Sammy seperti biasa. "Minuman yang anda pesan selalu sama tuan," sang barista menjawabnya santai sambil terkekeh sambil berlalu untuk menyiapkan pesanan.
Ya, ini memang kedai coffe yang sering didatangi olehnya dan Diana. Tempat yang cukup nyaman untuk sekedar mengobrol ringan saja ataupun mengerjakan tugas. Suasana tenang dan hangatnya euforia yang tercipta di dalamnya selalu berhasil untuk menenangkan hati dan fikirannya. Apakah orang lain juga merasakannya, ia tidak tahu, yang jelas banyak orang yang datang entah sekedar untuk mengistirahatkan fikiran yang lelah setelah sibuk bekerja, berkutat dengan tugas, ataukah menghilangkan beban hidup yang mendatangi hidupnya.
"Bagaimana dengan kuliah mu? Apakah semenyenangkan seperti yang ada di film - film hemm?" Canda Diana sambil mengangkat satu alisnya, memasang wajah tanpa dosa yang cukup menyebalkan.
"Hahahaha, ya begitulah, seperti yang kamu rasakan mungkin. Hidup ini gak selamanya menyenangkan ataupun menyedihkan," kata Sammy dengan santai.
Bau cappucino yang khas menguar di udara ketika sang barista datang meletakan pesanan Sammy ke meja mereka. "Ini cappucino anda, tenang saja, tidak ada campuran coffe genosida dalam cangkir ini," canda sang barista menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend or Love
RomanceDiana, seorang gadis yang memiliki wajah tidak buruk-buruk amat, lebih kearah cantik malahan. Terjebak dalam sebuah perasaan yang ia sendiri pun tidak tahu apa itu. Sebenarnya ia tidak memiliki hubungan khusus dengan siapapun. Hanya saja, setelah ia...