Selamat membaca cerita Ananta
Happy Reading semuanya :D❤❤
Jangan lupa vote dan komen
Selamat berkecamuk dengan perasaan kalian.
Hope you like it❤❤Absen sesuai asal kota kalian dong.
Tim gercep ngak nih??
***
Kini Ananta masih menjalani harinya seperti biasa, menjadi pelajar yang tiap hari disibukkan dengan tugas-tugas yang tak henti-hentinya. Ananta bersiap untuk berangkat secepatnya menuju SMA Tunas Bangsa. Motor Ananta memasuki pekarangan sekolah. Seperti biasa, ia menangkap banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Banyak juga yang tak segan menunjukkan kekagumannya secara langsung.
Ananta berjalan menyusuri koridor-koridor sekolahnya. Lelaki dengan seragam putih abu-abu itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, berjalan dengan tegap dan tidak ada keraguan. Wajahnya yang datar pun menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum hawa. Semua hal itu menambah ketampanan Ananta berlipat lipat. Ditambah dengan Ananta yang terkadang menyisir rambutnya dengan sela jari tangannya, kalau bisa dibilang "Damage nya bukan maen". Tapi Ananta menyisir rambutnya itu hanya seperlunya saja dan tidak berlebihan, masih dengan sikap dingin yang menjadi ciri khas nya.
Ananta memasuki kelasnya dan duduk di kursi yang telah menjadi atas nama miliknya. Di kelas itu hanya berisikan sedikit manusia di dalam nya. Pagi ini Ananta sengaja berangkat cepat, karena ia ingin merasakan kesejukan pagi yang sangat jarang ia dapatkan. Kesejukan pagi itu memberikan ketenangan yang merasuki tubuhnya. Terlebih lagi semalam hujan, dan paginya hujan telah reda, maka menambah kesejukan di pagi yang sangat cerah ini. Ananta tersenyum simpul menatap ruang kelasnya.
"Pagi bro." Devian yang tiba-tiba merangkul cowok yang sudah menjadi teman dekatnya kini. Ananta hanya mengangguk lalu tersenyum kepada Devian. Senyum itu sangat langka, senyum yang hanya akan didapatkan orang orang tertentu yang sangat dekat dengan Ananta. Sebab Ananta terkenal dengan mata elangnya dan bibirnya yang bisa dibilang irit kuota bicara dan senyum.
Seorang gadis memasuki kelas dengan rambut yang ia biarkan tergerai. Bibirnya melengkung, menciptakan senyuman yang tercetak di wajah gadis itu. Semua orang yang berada di kelas mengalihkan fokus mereka pada gadis itu. Yap! siapa lagi kalau bukan Amanda. Mungkin pagi ini Amanda sudah mendapat banyak pahala, karena sedari tadi orang yang melihatnya juga tersenyum melihat ia senyum dengan sumringah. Tapi tidak dengan satu spesies manusia yang sudah melekat sifat dingin di dalam tubuhnya.
Amanda berjalan menyusuri meja-meja, lalu duduk di kursi miliknya. Amanda mengambil benda pipih yang memiliki logo apel digigit itu di dalam tas nya. Setelah menemukan benda pipih itu, Amanda mengeluarkannya lalu menunduk menghadap benda pipih itu. Amanda menekan aplikasi chatting, lalu membuka roomchat nya dengan Kirana.
Amanda A
|Lo udah berangkat Rana?
|RANA!?
|GUE SENDIRIAN NIH, GC AH!!Kirana yang tengah mengendarai mobil, membiarkan Amanda mengeluarkan semua bacotan di dalam roomchat itu. "Padahal gue lagi di jalan, ganggu gue nyetir aja." batin gadis yang mengendarai mobil di tengah jalanan yang sangat ramai tersebut.
Amanda yang geram pun men-spam sobi -nya itu.
|RANAAA 😡😡
|Cepetan Ih, bawa mobilnya!! bentar lagi bel!!!
|Lo sakit? kalo lo sakit, kabarin gue Kirana!!"Kalo Kirana sakit gimana dong?!" Amanda membatin, ia khawatir terjadi yang tidak diinginkan pada sahabatnya itu. Karena sebelum berangkat pasti mereka saling memberi kabar.
***
Di perjalanan menuju sekolah, Kirana terjebak macet. Ia pasti akan dapat hukuman dari keterlambatannya ini. Kirana menyetir kendaraan beroda empatnya itu dengan wajah yang sangat gelisah. Ia pasti akan sangat malu ketika menjalankan hukuman yang diberikan guru piketnya nanti. Apalagi ini adalah hari senin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta
Fiksi RemajaFollow author dulu biar sama sama enak brow!! [ Ketika rasa hampa yang tiba tiba sirna karena kehadirannya. ] Aku membenci awal yang mempertemukan kita, mungkin karena awalnya kita terlalu mementingkan ego. Tapi aku mencintai disaat kita bersama, be...