******
Kata Ibu
Deru musik di alun-alun kota yang menjadi melodi dalam langkah ilusi. Musik khas yang tak pernah berubah saat ibu masih kecil. Aku yang kini berubah menjadi gadis dewasa, aku yang merindu akan kenangan saat ibu membawaku ke alun-alun kota.Ilusi yang tercipta karena ada harapan, yang kata ayah itu tak akan pernah menjadi nyata. Siapa aku dulu? Hanya gadis kecil penyuka musik, hanya gadis kecil yang tak memiliki mimpi, Itu kata ayah.
Tetapi ibu, dia malaikat mimpiku. Kata simpati yang kerap kali harus di dengar telinga ini, ia rubah dengan sinar cinta dan motivasi bahwa semuanya akan berakhir manis.
"Nduk, coba lihat jam besar di tengah alun itu! Ibu yakin besok ketika kamu sudah besar, kamu bakal datang dan melihat jam itu lagi," katanya kepada aku yang masih kecil.
Aku mengangguk lalu memeluknya. Mendekapnya kuat seakan tak ingin ia menghilang.
"Ibu, kamu bisa melihat sekarang. Aku berdiri tepat dimana ibu menggendongku 14 tahun silam." Aku tak menangis, aku bahagia dengan keputusanku saat ini.
Sekar Senja✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika karya: Aksara dari Meja Memori
PoetryKenangan yang menjadi penanda sebuah kisah, yang terekam di ingatan ataupun di hati manusia. Sebagian mereka merekamnya dengan kamera, sebagian lagi merekamnya dengan tulisan. Start: 06 Desember 2020 Finish: 01 Januari 2020