*******
Rintik yang Dulu
Petang ini hujan turun dengan derasnya, menyapu segala lelah yang sudah mendaging. Rintiknya jatuh bersama kenangan, tentang mereka yang datang dan juga pergi.
Rintik jatuh di antara jalan sepi yang menusuk. Mengingatkan daku tentang cerita yang tak lagi utuh. Derunya yang membelah hening, membuat memori berputar kembali. Tentang secangkir kopi yang mulai menjadi dingin, tentang gemericik atap rumah yang dijatuhi banyak rintik.
Saban petang bersama sarayu, rintik hujan tak kunjung berlalu. Jingganya tak lagi terlihat, perginya tak dapat dicegah. Hawa berpadu dengan nyaman, memeluk tubuh yang termakan usia. Memeluk rasa yang semakin jenuh, menggali kembali luka masa lalu.
Datangnya yang memberi suka, perginya meninggalkan luka. Dan hujan menjadi saksi derita yang tercipta oleh rasa.
Sekar Senja ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika karya: Aksara dari Meja Memori
PuisiKenangan yang menjadi penanda sebuah kisah, yang terekam di ingatan ataupun di hati manusia. Sebagian mereka merekamnya dengan kamera, sebagian lagi merekamnya dengan tulisan. Start: 06 Desember 2020 Finish: 01 Januari 2020