Chapter 20. Cemburu

3.2K 609 57
                                    

PDF tersedia. Harga 50rb. Minat DM ^^

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M for abuse content

Genre : Hurt Comfort, Family, Tragedy, Angst, Romance

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo(s)

Note : Dilarang copy paste baik sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya!

Selamat membaca!

Secret

Chapter 20. Cemburu

By : Fuyutsuki Hikari

"Cara kita memandang hidup adalah pilihan masing-masing."
― Devania Annesya,
.

.

.

.

Kurama kembali ke rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Niatnya hanya ingin membantu Naruto untuk menemukan kakak laki-lakinya, tapi kenapa malah Kurama merasa emosinya ikut bermain terlalu jauh?

Melonggarkan dasi yang dikenakan, Kurama duduk di atas kursi kerjanya. Masih ada dua operasi yang harus ditanganinya sore ini, tapi pikirannya malah terfokus untuk hal lain. Membuka tutup gelas, ia meneguk air putih di dalamnya dalam satu tegukan besar.

Kenapa Naruto menatapnya seperti tadi? Pertanyaan itu terus berputar di dalam kepala Kurama. Ada rasa sesak menyelinap ke dalam dada saat teringat air mata wanita itu jatuh sebagai menutup percakapa/n mereka tadi.

Kurama meletakkan gelas lalu mengembuskan napas keras sebelum menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Sebelumnya mereka tidak mungkin saling mengenal, kan? Atau dirinya kakak laki-laki yang dimaksud oleh Naruto?

Tapi jika benar, kenapa sikap Naruto saat pertama kali bertemu pun terkesan biasa. Sungguh Kurama tidak habis mengerti.

Ia memang pernah tinggal di Tokyo sebelumnya, tapi setelah itu Kurama tinggal bersama neneknya di London. Neneknya mengatakan dengan jelas asal usul Kurama, serta pengetahuan penting sebelum Kurama hilang ingatan karena kecelakaan. Jadi tidak mungkin ia dan Naruto saling mengenal sebelumnya.

Kurama menyipitkan mata. Kedua tangannya kini saling bertaut di atas meja kerja.

Lalu kenapa tatapan Naruto tadi terasa sangat aneh? Pikiran Kurama lagi-lagi dipenuhi oleh berbagai macam kemungkinan. Bagaimana jika selama ini neneknya berbohong?

Cara cepat untuk mengetahui hubungan mereka sepertinya hanya dengan cara itu. Kurama menyipitkan kedua mata, tapi bagaimana cara mendapatkan benda yang dibutuhkannya itu?

.

.

.

Ada yang berbeda dengan Sasuke hari ini. Naruto bisa segera tahu hanya dengan melihat gestur tubuh pria itu. Sasuke duduk di belakang meja santai, netranya menatap layar televisi yang tengah menayangkan salah satu anime paling popular di Jepang saat ini.

Naruto meletakkan semangkuk besar popcorn di atas meja, lalu meletakkan beberapa bir setelahnya. Ia duduk bersila di samping Sasuke yang masih memusatkan pandangan ke layar televisi di depannya.

"Apa terjadi sesuatu di kantor?" Naruto memaki di dalam hati. Ini hari libur untuk Sasuke. Pertanyaannya pasti terdengar sangat basi.

Sasuke hanya menggelengkan kepala. Tangannya meraup beberapa popcorn lalu memasukkannya ke dalam mulut. Pria itu masih tidak mau menatap Naruto yang kini memandangnya dengan satu alis diangkat naik.

TAMAT - SecretSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang