Ini ceritanya aku abis traveling di yutub, terus nemu istilah "inner child" aku tonton, kan tuh. (Di mulmed yah)
Menarik banget, sih.
Tapi aku kurang mudeng. Kayak butuh lebih banyak contoh buat memahami, sebenernya gimana sih inner child itu?🤔Karna aku pengen lebih ngerti,
Yaudah deh, akhirnya aku Cari-cari materinya. Dan voila! akhirnya dapet deh! Udah ku susun, bisa di baca👁👁_________ 💓💓 __________
Inner child adalah sisi kepribadian individu yang terbentuk dari pengalaman masa kecil (Biasa terbentuk kurang lebih usia sampai 7/8th).
Dengan kata lain, inner child adalah sosok anak kecil yang masih melekat di dalam diri individu dewasa. Anak kecil itu menetap di alam bawah sadar dan mempengaruhi bagaimana kita membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan menjalani kehidupan.
Inner child adalah akumulasi dari peristiwa-peristiwa baik maupun buruk yang dialami anak sehingga membentuk kepribadian mereka hingga dewasa.
Inner child itu nyata, tapi tidak nyata secara fisik atau harfiah, melainkan nyata secara kiasan/metaforis.
”Inner child adalah bagian di dalam diri kamu, tapi bukan kamu”
Perlu digarisbawahi, inner child ini bukan kepribadian seperti dalam kasus kepribadian ganda, ya.
APA YANG MEMBUAT KONDISI MENTAL ANAK MENJADI BURUK?
Kehilangan orang tua, kekerasan fisik, penyalahgunaan/pengabaian emosional, pelecehan seksual, penyakit serius, intimidasi, bencana alam, perpisahan keluarga, penyalahgunaan zat dalam keluarga, kekerasan rumah tangga, penyakit mental anggota keluarga, dan perasaan terisolasi dari keluarga.
Selain itu, Anda bisa coba mengecek dari beberapa pernyataan di bawah ini untuk melihat apakah di masa kecil Anda adalah anak yang merasa ‘tidak aman’ secara mental.
Berapa banyak yang terjadi pada diri Anda?
👇
🤐Anda tidak diperbolehkan mengemukakan pendapat sendiri.
🤕Anda dihukum ketika mencoba berbicara atau bertindak berbeda.
😷Anda tidak diperbolehkan bermain atau bersenang-senang.
🥺Anda tidak diizinkan untuk spontan.
🤡Anda tidak diizinkan untuk menunjukkan emosi yang kuat seperti kemarahan, kesedihan, atau kegembiraan.
😭Anda dipermalukan oleh orang tua/anggota keluarga.
😵Anda pernah dilecehkan/dikritik secara lisan.
👹Anda pernah dihukum secara fisik.
😔Anda dibuat merasa bertanggung jawab atas orang tua Anda dan kebahagiaan mereka.
😢Anda tidak diberi kasih sayang.
Tanpa disadari, luka-luka tersebut yang nampaknya sepele bisa tertanam di alam bawah sadar anak dan mempengaruhi kepribadian mereka ketika dewasa.
Nih permisalannya, dari DR. NICOLE LEPERA :
🧚♀️ Saat kita lahir hingga usia 7 atau 8 tahun, “pikiran/batin” kita itu dalam kesadaran yang belum sesempurna sekarang (altered state of consciousness). Ini dinamakan egosentris. Pemikiran egosentris memiliki kecenderungan dimana seorang anak kecil melihat segala sesuatu yang terjadi sehubungan dengan dirinya sendiri (tapi bukan egois/selfish).
Contoh:
♡Saya anak kecil, dan melihat ayah saya sedih. Saya menawarkan ayah saya untuk bermain dengan mainan favorit saya (karena saya mengira apa yang menghibur saya juga akan menghibur orang dewasa). Karena ayah saya lagi stress, ayah saya menolak. Karena saya anak kecil dan tidak paham apa-apa, “Egosentris” pada diri anak kecil saya berkesimpulan bahwa tolakan ayah saya karena–– "ayah tidak suka saya” atau “saya kurang peduli sama ayah saya”Kembali ke inner child
♡Ayah saya tampak sedih terus setiap hari setelah pulang kerja, semakin lama semakin sering. Akhirnya, ini menjadi sebuah cerita yang saya terus menerus ceritakan kepada diri saya, “ayah tidak suka saya”. “Saya kurang peduli sama ayah saya”.
👉Nah, terbawalah hal-hal ini hingga saya dewasa. Sehingga, setelah saya dewasa dan menikah, saya melihat istri pulang kerja dengan wajah yang tidak enak, kesimpulan utama saya adalah “istri saya tidak bahagia bersama saya”, atau “saya kurang peduli terhadap isteri saya”
♡Dan tidak harus isteri, mungkin teman saya tidak balas chat saya (karena sibuk atau apalah), tapi kesimpulan utama saya, “teman saya tidak peduli dengan persahabatan kita”, atau “saya cuma sampah di mata teman saya”. Mau hal ini benar atau tidak, ini diluar konsep inner child. Inner child berkonsentrasi dengan sikap/reaksi/apa yang diproduksi oleh pikiranmu saat kejadian itu terjadi.
Jadi gitu gais ...Karenanya hal ini, penting bagi orang tua/keluarga untuk berusaha berdiri di posisi anak ketika ingin melakukan sesuatu terhadapnya, terutama jika ingin memarahi atau menghukum. Coba untuk memahami bagaimana rasanya jika diperlakukan seperti itu.
Makanya, parenting itu penting. Biar nanti waktu kita membesarkan anak, kita melakukannya dengan benar. Dan anak kita bisa bertumbuh kembang sehat dalam psikologisnya.
Jadi sebelum nikah, pastikan kalian punya ilmunya dulu🙂
Nah, sekarang udah ngerti kan kurang lebihnya gimana itu konsep inner child?
Sekarang gimana cara mengatasinya?
Aku taruh di next part!
Mungkin hari ini juga aku up, hari esok, atau nanti.
Gatau juga, Huhu.
Panjang banget takut bikin pusing, oke sampai jumpa 👁👄👁 disana ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Trik Psikologi
Acakᶜᵘᵐᵃ ˢᵉᵏᵃᵈᵃʳ ᵇᵘᵃᵗ ᵗᵃᵘ ᵗᵃᵘ ᵃʲᵃ 𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒂𝒄𝒂 ^•^ Start : 2 Agustus 2020 End : - (masih blm abis cuy) Terkadang beberapa orang tidak dapat dengan mudah menyesuaikan diri serta berhubungan dengan orang lain. Terutama untuk kamu-k...