Poor Angel [Chenji]

🌈 menyerah

"Chenle! Bantu aku!"jisung sudah beberapa kali memanggil Chenle,namun tak ada jawaban sama sekali.

Ia bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar untuk mencari Chenle.

Ia masuk kedalam kamar Chenle,namun Chenle tak ada disana.

"Kemana sialan itu pergi,membuat kesal saja"

Akhirnya ia keluar dari kamar Chenle,dan masuk ke kamar Jaemin.

Terlihat ada Jeno yang sedang duduk sambil membaca buku di samping Jaemin yang sedang tertidur.

"Hyung"

"Ada apa?"

"Dimanakah sialan itu berada?"

"Siapa?Maksud mu Chenle?"

"Hm"

"Entahlah,mungkin ia ada dikamar nya"

"Tidak ada"

"Barangkali di tempat lain , cari lah"

"Tidak. Terlalu malas"

"Kau ini memang keras kepala"

"Memang!"

"Pelankan suara mu,Jaemin akan terbangun bila kau berbicara terlalu keras"

Jisung keluar dari kamar mereka tanpa sepatah kata pun.

Sementara itu,Jaemin terbangun dari tidurnya.

"Jeno..."

"Ada apa Jaemin?"

"Tadi Jisung bicara apa?"

"Chenle tidak ada,mungkin sedang keluar ataupun berada di tempat lain,seperti di balkon"

"Tidak Jeno. Ia tak akan ingin keluar rumah. Tidak biasanya juga ia berada di balkon..."

"Lalu?"

"Jeno....aku takut"

"Mengapa?"Jeno mendekatkan tubuhnya pada Jaemin,dan menaruh kepala Jaemin bersandar di pundak nya.

"Aku takut ia pergi dari sini"

"Apakah mungkin?"

"Bisa jadi. Melihat perlakuan Jisung yang seperti itu,sepertinya ia tidak tahan"

"Namun,ia akan pergi kemana?"

"Entahlah....Namun aku mengingat sesuatu"

Di tempat lain,Chenle berada di hutan tempat ia jatuh ke bumi untuk pertama kalinya.

Ia berniat menemui peri air disana.

Wujudnya kini adalah manusia,itu artinya ia tak terbang menggunakan sayap nya.

"Peri air...."ucapnya di hadapan sungai.

Sesosok cahaya muncul,dan ternyata itu adalah peri air.

"Chenle?  Ada apa?  Mengapa kau berada disini?"

"Ah...itu...."

"Katakan lah"

"Aku tidak tahan"Chenle dengan tiba tiba mengeluarkan air mata.

"Mengapa kau menangis?"

"Aku tak bisa menjaga Jisung lagi"

"Ada apa?"

"Ia begitu kasar dan keras kepala. Seringkali aku diperlakukan tidak baik"

"Itu sudah menjadi konsekuensi mu"

"Tapi...aku tidak tahan. Sial nya,aku malah mencintai nya"

"Lalu? Apa masalahnya?"

"Aku tak bisa melakukan ini lagi. Hati ku sudah cukup sakit,ia juga ingin aku pergi dari hidupnya. Menyebalkan,sikap nya begitu buruk"