🌈pengakuan

6.3K 824 123
                                    

"Sudah lama kita tak menghabiskan waktu bersama. Berlibur dengan Jisung dan Chenle bisa dijadwalkan lain waktu"ujar Jeno.

Jaemin dan Jeno berencana akan berlibur bersama,dikarenakan Jeno mendapatkan cuti kerja yang panjang.

Namun Jaemin merasa tak bisa meninggalkan Jisung dan Chenle di rumah,karena ia sangat khawatir Jisung akan menyakiti Chenle.

Ia ingin mengajak Jisung dan Chenle ikut serta berlibur.

"Tapi Jeno...Aku tak tega meninggalkan mereka"

"Hm,baiklah. Tanyakan pada mereka,apakah mereka akan ikut atau tidak"

"Terimakasih Jeno!!" Jaemin pun memeluk Jeno.

Kini Chenle,Jisung,Jeno,dan Jaemin sudah berkumpul.

"Jadi kami memanggil kalian kesini untuk memberitahukan sesuatu. Kami akan berlibur. Apakah kalian akan ikut? Jisung bagaimana ? Chenle,kau akan ikut kan?"ucap Jaemin dengan antusias.

"Aku tentu saja tidak"ucap Jisung dengan datar.

"Mengapa?!"

"Malas"

"Chenle bagaimana? Kau ikut kan?"

"Hyung sepertinya aku tidak ikut... Kalian perlu berlibur berdua saja,biarkan aku tetap dirumah"

"Chenle...aku ingin kau ikut"

"Bukannya aku ingin menolak,tapi kau harus mempunyai waktu berdua bersama Jeno hyung"

"Hmmm begitu? Kau benar benar tak apa bila ku tinggal bersama Jisung?"

"Tak apa hyung"

"Tapi aku takut Jisung menyakiti mu"

"Aku tak memiliki waktu untuk menyakiti dia" ucap Jisung dengan santai.

"Baguslah. Aku menitipkan Chenle pada mu"

"Selamat bersenang senang hyung!"ucap Chenle.

Jaemin pun tersenyum pada Chenle.

"Aku dan Jaemin akan pergi besok pagi sekali,kalian tak perlu bangun jika masih mengantuk"

"Baiklah hyung"

"Sudah kan? Aku akan pergi ke kamar lagi"Jisung bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamar.

"Chenle,saat aku pergi bersama Jeno,aku harap kalian baik baik saja"

"Kami pasti akan menjaga diri dengan baik hyung"

"Bagus. Aku pergi ke kamar ya? Aku akan segera bersiap siap untuk besok"

Chenle mengangguk lalu tersenyum.






















Pagi hari pun tiba,matahari menyorot jendela kamar Jisung,namun Jisung tak bangun dari tidurnya.

Sebuah ketukan yang sedikit keras membangunkannya.

"Apa?!"Jisung berteriak.

"Jisung bangunlah,Jaemin dan Jeno hyung sudah berangkat tadi"

"Hmmm"

"Aku membawakan roti dan segelas susu,barangkali kau tak ingin sarapan berdua bersama ku"

"Letakkan disini! Aku akan memakannya nanti"

Chenle pun meletakkan makanan tersebut di meja yang berada di kamar Jisung.

Saat ia akan keluar dari kamar,tiba tiba Jisung memanggil nya.

"Chenle"

"Ada apa Jisung?"

"Makan lah disini bersama ku"

"Mengapa?"

"Aku tak ingin makan sendirian"

"Baiklah,aku akan mengambil makanan ku dahulu"

Jisung hanya mengangguk.

Tak lama kemudian,Chenle tiba membawa makanannya.

Mereka kemudian makan bersama.

"Chenle"

"Hm?"

"Jujur saja,kau bukan manusia kan?"

Chenle yang sedang melahap roti nya,kemudian tersedak.

Ia tiba tiba diam membeku.

"Katakan lah sesuatu!! Aku sudah tahu"

"Y-ya. Sebenarnya aku bukan manusia seutuhnya. Aku adalah malaikat yang bertugas merawat mu"

"Merawat ku? Apa buktinya?!"

"Salah satu buktinya adalah kalung yang tergantung di leher mu"

"Kau menyelamatkan hidup ku?"

"Ya"

"Maafkan aku,selama ini aku sering berbuat kasar pada mu"

"Tak apa. Namun Jisung..."

"Apa?"

"Maaf,kini energy ku tak cukup kuat untuk menjaga mu. Kini aku hanya ditugaskan berada di sisi mu saat energy ku banyak berkurang. Aku tak dapat menjaga mu sepenuhnya"

"Hm,tak apa. Aku bisa menjaga diri ku sendiri"

Chenle hanya mengangguk.

"Chenle,aku akan pergi hari ini,bertemu dengan teman teman ku. Mungkin sampai malam"

"Baiklah"























Chenle menunggu Jisung sepanjang hari.

Sampai larut malam,Jisung belum juga pulang.

Pukul 1....

Pukul 2....

Pukul 3....

Jisung belum juga tiba dirumah.

Chenle menunggu di sofa dengan keadaan mengantuk.

Tiba tiba....grep!






















To be continue

Poor Angel [Chenji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang