Semenjak itu,Jisung tak pernah bersikap kasar pada Chenle.
Jaemin dan Jeno pun terkejut juga senang melihat perubahan Jisung.
Jisung juga kini menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang lebih baik.
Benar,Chenle berhasil mengubahnya.
Usahanya selama ini tak sia sia.
Ia tak sia sia mengorbankan apapun yang ia miliki untuk Jisung.
Namun,akhir akhir ini Jisung bertingkah aneh.
Ia terkadang masih bersikap acuh pada Chenle.
"Jisung"sebuah suara mulai membuyarkan lamunan Jisung.
Itu adalah Chenle,ia menghampiri Jisung yang sedang melamun di taman belakang rumah.
Jisung hanya berdehem menanggapi Chenle.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Tidak ada"
"Jaemin hyung memberitahu ku,kau harus mengantar ku ke minimarket untuk berbelanja"
"Sekarang?"
Chenle mengangguk.
Jisung bangkit dari duduknya.
"Mari"
Ia pun berjalan masuk kedalam rumah,disusul oleh Chenle.
Jisung dan Chenle bersiap lalu pergi ke minimarket.
Setelah sampai di minimarket,mereka memarkirkan mobil dan masuk ke dalam.
Jisung mendorong troli yang ada.
Chenle mulai memasukkan bahan bahan yang diperintahkan oleh Jaemin untuk dibeli.
Satu per satu barang ia masukkan kedalam troli.
"Apakah masih banyak yang harus dibeli?"
"Tidak juga---"
Jisung memotong pembicaraan Chenle karena ia tiba tiba menarik Chenle ke arah yang sepi.
"Jisung ada apa---"
Ia membekap mulut Chenle.
Chenle yang mengetahuinya kemudian membelalakkan matanya.
"Ada wanita gila"Jisung berbisik pada telinga Chenle.
Cukup lama keduanya bersembunyi dalam posisi Jisung mengeratkan satu lengannya pada pinggang Chenle,dan satu lengannya pada mulut Chenle.
Mereka terlihat seperti orang yang sedang berpelukan.
Tak lama kemudian,Jisung melepaskan genggamannya pada pinggang dan mulut Chenle.
"Huft" Chenle mengambil nafas.
Jisung terlihat melepas kepanikannya.
"Jisung ada apa?"
"Wanita tadi adalah mantan pacar ku. Ia seperti nya gila. Terobsesi dengan ku"
"Benarkah?"
"Hm. Ia selalu meminta untuk kembali menjadi kekasih ku,namun aku menolaknya"
"Mengapa?"
"Karena aku tidak mencintainya"
"Begitu ya"
"Apakah kau sudah selesai berbelanjanya? Jika belum mari lanjutkan"
Chenle mengangguk lalu berjalan terlebih dahulu untuk memilih bahan bahan yang akan dibeli.
Sementara itu Jisung,hanya berjalan membawa troli dibelakang sambil menatap punggung Chenle dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mengapa sejak kemarin hatiku sangat berdebar saat berada dekat Chenle? Dan lagi,rasanya aku ingin selalu berada dekat dengannya" batin Jisung.
Lamunan Jisung buyar saat Chenle yang berada di depan nya terus memanggil Jisung.
"A-apa?"ucap Jisung terbata bata.
"Kau sedang melamunkan apa?"
"Tidak. Lanjutkan lah"
"Jisung aku ingin ice cream"
"Mari membeli nya"
Mereka pun berjalan mencari freezer ice cream.
"Aku ingin yang ini" Chenle menunjuk pada satu ice cream.
"Ambil lah"
"Namun...aku juga ingin yang itu"Chenle mengerucutkan bibirnya.
"Hahaha kau ini memang menggemaskan. Beli lah dua atau lebih pun tak apa jika kau mau"
"Aku hanya ingin membeli dua. Kau mau yang mana?"
"Hmm...aku ingin yang ini"Jisung mengambil satu ice cream bervarian rasa vanilla.
"Mari bayar semua ini" Chenle dan Jisung berjalan bersama ke arah kasir.
Setelah selesai,mereka berjalan ke parkiran dan meletakkan barang barangnya di bagasi.
"Makan lah ice cream nya sekarang. Jika tidak,akan segera mencair"ucap Jisung.
Chenle pun mengambil ice cream nya.
Mereka menyantap ice cream nya didalam mobil sebelum melaju pulang kerumah.
Cara Chenle menyantap ice cream nya sangat menggemaskan.
Jisung sesekali tertawa melihatnya.
Tak lama kemudian,mereka selesai.
"Jisung mari pulang aku sudah selesai"
Tanpa aba aba,Jisung mencium bibir Chenle.
Ia mencium bibir Chenle dengan sangat lembut.
Chenle sangat terkejut dan membelalakkan matanya.
Tak lama kemudian,Jisung melepaskan ciumannya.
Kemudian ia memegang kedua sisi pipi Chenle dengan lengannya yang begitu terlihat besar di wajah Chenle.
"Jangan menangis,aku hanya membersihkan ice cream yang ada di bibir mu. Mengerti?"
Chenle hanya mengangguk kan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Mengapa saat aku mencium nya , hatiku berdebar begitu kencang?"batin Jisung.
To be continue
Hi readers...cerita ini ngebosenin ya?:(
Btw kalo suka vote yaa,aku ngeliat readers sama vote ngga seimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poor Angel [Chenji]
Fanfiction[ C O M P L E T E D ] Bagaimana jika seorang malaikat yang begitu suci harus menjaga seorang manusia yang begitu kasar? Warning ⚠ •Bxb •Cerita hanya fiksi,tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata tokoh Start : Oktober 2020 End : Desember 2020